Suara.com - Nama Rina Lauwy tiba-tiba menjadi sorotan usai pengakuannya menjadi korban dalam polemik rumah tangga dengan Antonius Nicholas Stepanus Kosasih, Direktur Utama PT. Taspen. Lalu, siapa sebenarnya sosok Rina Lauwy ini? Apa saja laporan yang ia ajukan pada Dirut PT. Taspen tersebut? Berikut informasinya.
Siapa Rina Lauwy?
Rina Lauwy lahir pada 7 Maret 1976 di Ujung Pandang, Sulawesi Selatan. Ia menikah dengan Antonius Kosasih pada 17 April 2013 lalu.
Keduanya bertemu di Yerusalem dalam kegiatan ibadah dan sekaligus memantapkan diri untuk menjalin pernikahan. Rina dan Antonius kemudian dikaruniai seorang anak yang lahir pada 2014.
Rina Lauwy memiliki hobi memasak dan membuka usaha di bidang kuliner bernama Bingkisan Indonesia yang berlokasi di salah satu mal di Jakarta. Usahanya ini dilatarbelakangi oleh keinginannya untuk memperkenalkan makanan khas Indonesia kepada masyarakat luas.
Selain menjadi pengusaha, diketahui bawa Rina Lauwy cukup aktif di organisasi sosial dan keagamaan. Ia terlibat dalam berbagai kegiatan filantropi dan tanggung jawab sosial perusahaan.
Laporan Rina Lauwy
Biduk rumah tangga Rina Lauwy dengan Antonius Kosasih sayangnya tak berlangsung lama. Pada Februari 2021, Rina mengaku memergoki Antonius yang diduga berselingkuh dengan seorang pramugari.
Ibu dari satu orang anak ini kemudian mengkonfrontasi Antonius dan merekam percakapan mereka. Dalam rekaman tersebut, terdengar Antonius mengaku telah memberikan uang sebesar Rp 5 miliar kepada selingkuhannya untuk membayar utangnya.
Baca Juga: Dituding Mokondo ke Venna Melinda, Ferry Irawan: Dalam Rumah Tangga Tak Ada yang Namanya Numpang
Antonius juga mengaku telah memberikan uang sebesar Rp 300 juta kepada pejabat Ditjen Pajak untuk mengurangi kewajiban pajak PT Taspen.
Rekaman tersebut kemudian menjadi viral di media sosial dan menjadi bahan pemberitaan beberapa media. Akibat pemberitaan tersebut, KPK resmi menetapkan Antonius sebagai tersangka dalam perkara suap pajak pada Maret 2021 lalu.
Sementara itu, Kamaruddin Simanjuntak yang merupakan kuasa hukum Rina Lauwy, rupanya justru ikut terseret menjadi tersangka atas kasus dugaan penyebaran berita bohong terkait pengelolaan dana pensiun PNS oleh PT Taspen.
Kamaruddin diduga menyebarkan informasi palsu bahwa dana pensiun PNS sebesar Rp 300 triliun telah disalahgunakan oleh Antonius.
Kontributor : Hillary Sekar Pawestri
Berita Terkait
-
Dituding Tak Proses Laporan KDRT Mega Korban Pembunuhan Nando, Polisi: Korban Cabut Laporan via WA
-
Kronologi Laporan KDRT Mega Suryani Dewi 'Dikacangi' Polisi: Kini Tewas di Tangan Suami
-
Viral Mantan Suami Tonjok dan Tendang Istri Siri di Wisma Asri, Korban Takut Melapor ke Polisi
-
Ferry Irawan Ngotot Punya Bukti Dikriminalisasi di Kasus KDRT, Venna Melinda: Mohon Doanya Aja
-
Dituding Mokondo ke Venna Melinda, Ferry Irawan: Dalam Rumah Tangga Tak Ada yang Namanya Numpang
Terpopuler
- Pelatih Argentina Buka Suara Soal Sanksi Facundo Garces: Sindir FAM
- Kiper Keturunan Karawang Rp 2,61 Miliar Calon Pengganti Emil Audero Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
- Seret Nama Mantan Bupati Sleman, Dana Hibah Pariwisata Dikorupsi, Negara Rugi Rp10,9 Miliar
Pilihan
-
Roy Suryo Ikut 'Diseret' ke Skandal Pemalsuan Dokumen Pemain Naturalisasi Malaysia
-
Harga Emas Hari Ini: Antam Naik Lagi Jadi Rp 2.338.000, UBS di Pegadaian Cetak Rekor!
-
Puluhan Siswa SD di Agam Diduga Keracunan MBG, Sekda: Dapurnya Sama!
-
Bernardo Tavares Cabut! Krisis Finansial PSM Makassar Tak Kunjung Selesai
-
Ada Adrian Wibowo! Ini Daftar Pemain Timnas Indonesia U-23 Menuju TC SEA Games 2025
Terkini
-
Lewat Sirukim, Pramono Sediakan Hunian Layak di Jakarta
-
SAS Institute Minta Program MBG Terus Dijalankan Meski Tuai Kontroversi: Ini Misi Peradaban!
-
Dua Kakek Kembar di Bekasi Lecehkan Difabel, Aksinya Terekam Kamera
-
Jadwal SIM Keliling di 5 Wilayah Jakarta Hari Ini: Lokasi, Syarat dan Biaya
-
Dana Bagi Hasil Jakarta dari Pemerintah Pusat Dipangkas Rp15 Triliun, Pramono Siapkan Skema Ini
-
KemenPPPA Dorong Evaluasi Program Makan Bergizi Gratis Pasca Kasus Keracunan
-
BGN Enggan Bicara Sanksi untuk Dapur MBG, Malah Sebut Mereka 'Pejuang Tanah Air'
-
Agus Suparmanto Sah Pimpin PPP, Mahkamah Partai Bantah Dualisme Usai Muktamar X Ancol
-
DPRD DKI Sidak 4 Lahan Parkir Ilegal, Pemprov Kehilangan Potensi Pendapatan Rp70 M per Tahun
-
Patok di Wilayah IUP PT WKM Jadi Perkara Pidana, Pengacara: Itu Dipasang di Belakang Police Line