Suara.com - Sebuah video yang berisikan sejumlah guru SMP Negeri 15 Kota Medan, Sumatera Utara tengah menangis viral di media sosial.
Video tersebut salah satunya diunggah oleh akun TikTok @vahmie_sakhi pada 16 September 2023 lalu.
Dalam video itu, guru yang tengah menangis itu mengaku kalau gajinya ditahan oleh kepala sekolah (kepsek) SMPN 15 Kota Medan yang bernama Tiurmaida Situmeang.
Tak hanya gajinya ditahan, guru dalam video itu juga mengaku mendapatkan tekanan, teror dan tak diberi alasan mengapa gajinya ditahan.
"Lebih 13 kepala sekolah yang saya hadapi di sini enggak pernah, baru ini saya seperti ini," kata guru dalam video itu.
Kasus tersebut lantas sampai ke meja Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Kadisdikbud) Medan, Laksamana Putra Siregar.
Menurut dia, Tiurmaida menahangaji para guru itu dengan alasan ada sejumlah guru yang melakukan tindakan indisipliner.
Ia mengatakan, ada delapan guru berstatus PNS yang melakukan tindakan indisipliner seperti meninggalkan tugasnya mengajar, seperti pergi tanpa izin.
Namun menurut informasi yang beredar, Tiurmaida enggan mencairkan seluruh gaji guru SMPN 15 Kota Medan yang berjumlah 40 orang.
Baca Juga: Gelapkan Rp 3,7 Miliar Uang Brimob Polda Sumut, Perwira Polisi Ini Dituntut 5 Tahun Penjara
Lalu seperti apa sosok Tiurmaida Situmeang, Kepsek SMPN 15 Kota Medan yang menahan gaji guru di sekolah tersebut? Berikut ulasannya.
Profil Tiurmaida Situmeang
Tiurmaida Situmeang adalah perempuan kelahiran Medan, 26 Januari 1971. Kini ia menjabat sebagai Kepala SMPN 15 Kota Medan sejak Maret 2023.
Namun ia telah diangkat menjasi Aparatur Sipil Negara (ASN) pada mei 1993, ketika itu masih disebut sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS).
Tiurmaida yang kini berusia 52 tahun itu merupakan alumni Universitas Negeri Medan, tepatnya lulusan S2 Fakultas Ilmu Pendidikan Prodi PGSD.
Pernah berseteru dengan Wali Kota Medan
Berita Terkait
-
Gelapkan Rp 3,7 Miliar Uang Brimob Polda Sumut, Perwira Polisi Ini Dituntut 5 Tahun Penjara
-
Polisi Bongkar Klinik Aborsi di Medan, Bidan Patok Tarif hingga Rp 4 Juta untuk Gugurkan Kandungan
-
Kena Teror Hingga Gaji Ditahan, Guru-guru SMP di Medan Akui Kena Intimidasi Kepala Sekolah
-
Sejumlah Guru SMP Negeri 15 Medan Menangis Kejer, Ngaku Diintimidasi-Gaji Ditahan Kepala Sekolah
-
Kristoman Door dan Kepling Gelar Bersih Kantor Kelurahan
Terpopuler
- 7 Mobil Bekas Murah untuk Aktivitas Harian Pemula, Biaya Operasional Rendah
- Shio Paling Hoki pada 8-14 Desember 2025, Berkah Melimpah di Pekan Kedua!
- 7 Rekomendasi Bedak Padat Anti Dempul, Makeup Auto Flawless dan Anti Cakey
- 51 Kode Redeem FF Terbaru 8 Desember 2025, Klaim Skin Langka Winterlands dan Snowboard
- Sambut HUT BRI, Nikmati Diskon Gadget Baru dan Groceries Hingga Rp1,3 Juta
Pilihan
-
Rekomendasi 7 Laptop Desain Grafis Biar Nugas Lancar Jaya, Anak DKV Wajib Tahu!
-
Harga Pangan Nasional Hari Ini: Cabai Sentuh Rp70 Ribu
-
Shell hingga Vivo sudah Ajukan Kuota Impor 2026 ke ESDM: Berapa Angkanya?
-
Kekhawatiran Pasokan Rusia dan Surplus Global, Picu Kenaikan Harga Minyak
-
Survei: Kebijakan Menkeu Purbaya Dongkrak Optimisme Konsumen, tapi Frugal Spending Masih Menguat
Terkini
-
Putin Sampaikan Belasungkawa Terkait Bencana Banjir, Prabowo: Kami Bisa Menghadapi Ini dengan Baik
-
Geger Kayu Log di Pantai Tanjung Setia, Polisi Beberkan Status Izin PT Minas Pagai Lumber
-
Pengamat Sorot Kasus Tata Kelola Minyak Kerry Chalid: Pengusaha Untungkan Negara Tapi Jadi Terdakwa
-
Prabowo Ungkap Alasan Sebenarnya di Balik Kunjungan ke Moskow Bertemu Putin
-
OTT Bupati Lampung Tengah Ardito Wijaya, KPK Sebut Terkait Suap Proyek
-
KPK Tangkap Tangan Bupati Lampung Tengah Ardito Wijaya, Anggota DPRD Ikut Terseret?
-
Bobby Nasution Jelaskan Tidak Ada Pemangkasan Anggaran Bencana Ratusan Miliar
-
Korban Meninggal Banjir dan Longsor di Sumatera Bertambah Jadi 969 Jiwa
-
Digelar Terpisah, Korban Ilegal Akses Mirae Asset Protes Minta OJK Mediasi Ulang
-
Respons Ide 'Patungan Beli Hutan', DPR Sebut Itu 'Alarm' Bagi Pemerintah Supaya Evaluasi Kebijakan