Karier Prabowo Subianto
Prabowo Subianto merupakan seorang politisi, pengusaha, sekaligus perwira tinggi militer Indonesia. Ia meniti karier di militer selama 28 tahun.
Semuanya berawal pada tahun 1976. Kala itu, ia mengawali karier militer di TNI Angkatan Darat sebagai seorang Letnan Dua, setelah lulus dari Akademi Militer di Magelang.
Dari tahun 1976 sampai 1986, Prabowo bertugas sebagai pasukan khusus TNI AD di Komando Pasukan Sandi Yudha atau Kopassandha. Salah satu tugas pentingnya adalah menjadi bagian dari pasukan operasi Nanggala di Timor-Timur.
Saat berusia 26 tahun, Prabowo menjadi salah satu Komandan Pleton termuda dalam operasi. Sosoknya bahkan memiliki andil besar dalam memimpin sebuah misi penangkapan terhadap Nicolau dos Reis Lobato, pemimpin Fretilin yang pada saat Operasi Seroja menduduki jabatan sebagai Perdana Menteri.
Tahun 1991, Prabowo memegang jabatan sebagai Kepala Staf Brigade Infanteri Lintas Udara 17 yang bermarkas di Cijantung. Dua tahun berselang, Prabowo kembali ke pasukan Khusus, di mana sekarang bernama Komando Pasukan Khusus atau Kopassus.
Ia kemudian diangkat menjadi Komandan Grup 3/Sandi Yudha, yaitu salah satu Komando kontra-insurjensi Kopassus.
Seterusnya, Prabowo menduduki jabatan sebagai wakil komandan komando di bawah kepemimpinan Brigadir Jenderal Agum Gumelar dan Brigadir Jenderal Subagyo Hadi Siswoyo.
Prabowo akhirnya diangkat sebagai komandan Jenderal Kopassus dengan pangkat Mayor Jenderal pada Desember 1995. Salah satu tugas besarnya adalah operasi pembebasan sandera Mapenduma.
Baca Juga: Banjir Orang-orang Hebat, Daftar Tamu Ulang Tahun yang Buat Luhut Kaget
Pada tahun 1998, Prabowo lagi-lagi naik pangkat menjadi Panglima Komando Cadangan Strategis AD dengan jabatan yang pernah disandang ayah mertuanya.
Prabowo juga pernah ditugaskan sebagai Komandan Sekolah Staf dan Komando ABRI di Bandung untuk menggantikan Letnan Jenderal Arie J. Kumaat. Namun, Prabowo harus mengakhiri karier di dunia militer dengan buruk karena diberhentikan secara hormat.
Sosoknya akhirnya mulai berkecimprung di dunia politik dengan membentuk Partai Gerindra. Bahkan, Prabowo sudah dua kali resmi memajukan diri sebagai capres, yakni pada Pilpres 2014 dan Pilpres 2019, di mana keduanya kalah melawan Jokowi.
Pendidikan Prabowo Subianto
Masa kecil Prabowo banyak dihabiskan di luar negeri. Terlebih setelah sang ayah mempunyai keterlibatan dalam menentang pemerintah Presiden Soekarno di dalam Pemerintah Revolusioner RI di Sumatera Barat.
Prabowo berhasil menyelesaikan pendidikan menengahnya di Victoria Institution di Kuala Lumpur, Malaysia. Prabowo kemudian melanjutkan pendidikannya ke Zurich International School di Swiss, lalu ke The American School di London, Inggris.
Berita Terkait
-
Teka-teki Cawapres Prabowo: Mengerucut Dua Nama, Kapan Diumumkan?
-
Diam-diam Prabowo Konsultasi ke Jokowi Soal Cawapres, Salah Satunya Khofifah
-
Prabowo Butuh Pendamping Teknokrat Muslim Moderat
-
Senangnya Prabowo Jumpa Kaesang Usai Jadi Ketum PSI: Kapan ke Hambalang?
-
Prananda Prabowo dan Hasto Kristiyanto Tinjau Gladi Bersih Rakernas IV PDIP
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 7 Rekomendasi HP RAM 12GB Rp2 Jutaan untuk Multitasking dan Streaming
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- BRI Market Outlook 2026: Disiplin Valuasi dan Rotasi Sektor Menjadi Kunci
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
Terkini
-
Tak Cukup di Jabar, TikToker Resbob Kini Resmi Dilaporkan ke Polda Metro Jaya
-
Harga Diri Bangsa vs Air Mata Korban Bencana Sumatera, Sosok Ini Sebut Donasi Asing Tak Penting
-
Tembus Proyek Strategis Nasional hingga Energi Hijau, Alumni UPN Angkatan 2002 Ini Banjir Apresiasi
-
Implementasi Pendidikan Gratis Pemprov Papua Tengah, SMKN 3 Mimika Kembalikan Seluruh Biaya
-
Boni Hargens: Reformasi Polri Harus Fokus pada Transformasi Budaya Institusional
-
Alarm Keras DPR ke Pemerintah: Jangan Denial Soal Bibit Siklon 93S, Tragedi Sumatra Cukup
-
Pemprov Sumut Sediakan Internet Gratis di Sekolah
-
Bantuan Tahap III Kementan Peduli Siap Diberangkatkan untuk Korban Bencana Sumatra
-
Kasus Bupati Lampung Tengah, KPK: Bukti Lemahnya Rekrutmen Parpol
-
Era Baru Pengiriman MBG: Mobil Wajib di Luar Pagar, Sopir Tak Boleh Sembarangan