Ia menjabat sebagai Presiden Direktur di perusahaan Mega Maroci Lines ini, sedangkan Ilham Bintang menjadi komisarisnya.
Karier Hendropriyono
Membicarakan karir Hendropriyono akan mengingatkan kita pada isu Hak Asasi Manusia. Karir Hendropriyono cemerlang dimulai akhir tahun 1980-an.
Sosok bernama lengkap Abdullah Mahmud Hendropriyono kala itu masih berpangkat kolonel dan diangkat menjadi Komandan Korem 043/Garuda Hitam Lampung yang merupakan area tujuan transmigrasi.
Salah satu peristiwa yang membuat nama Hendropriyono akan mengingatkan kita pada Hak Asasi Manusia adalah karena peristiwa yang disebut Talangsari, salah satu daerah di Lampung.
Terjadi pertumpahan darah pada 7 Februari 1989 di daerah tersebut yang menewarkan orang-orang Islam dari kelompok Warsidi dan juga perwira TNI.
Pada masa itu, Hendro tidak langsung dicopot dari posisinya sebagai Danrem. Dia masih tetap bertugas di Lampung sampai 1991.
Setelah itu, ia diangkat menjadi Direktur Badan Intelijen Strategis (BAIS) dari 1991 sampai 1993. Kemudian diangkat menjadi Panglima Kodam Jakarta Raya (Jaya).
Kemudian, sejak 1996, Hendro mendapatkan jabatan non-militer. Di akhir kabinet Soeharto, Hendro menjadi Menteri Transmigrasi dan Pemukiman Perambah Hutan. Setelah Soehatro turun tahta, Hendropriyono merangkap jabatan sebagai Menteri Tenaga Kerja.
Baca Juga: Santer Isu Kepala BIN Bakal Dicopot, Pertanda 'Benturan' Serius antara Jokowi dan Megawati?
Ia juga menjabat sebagai Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) dari 2001 sampai 2004. Pada masa Hendro menjabat sebagai Kepala BIN inilah, aktivis HAM Munir terbunuh.
Ia diduga bertanggung jawab secara komando dalam pembunuhan Munir. Sampai sekarang, penyelesaian kasus Munir tidak jelas. Demikian itu yang bisa diuraikan mengenai profil Hendropriyono.
Kontributor : Mutaya Saroh
Berita Terkait
-
Santer Isu Kepala BIN Bakal Dicopot, Pertanda 'Benturan' Serius antara Jokowi dan Megawati?
-
Puan Maharani Temui Mertua Andika Perkasa, Katanya Bawa Sesuatu yang Seru
-
Mantan Kepala BIN Hingga Eks Danjen Kopassus Temui Cak Imin, Mereka Mau Jadi Timses Anies?
-
Beda Arah Dukungan Mertua-Menantu: Hendropriyono di Barisan Prabowo, Andika Perkasa Nempel ke Ganjar
-
Alumni Al Zaytun Akui Wiranto hingga Hendropriyono Pernah Kunjungi Pesantren: Artis Juga Banyak
Terpopuler
- Kecewa Kena PHP Ivan Gunawan, Ibu Peminjam Duit: Kirain Orang Baik, Ternyata Munafik
- Nasib Maxride di Yogyakarta di Ujung Tanduk: Izin Tak Jelas, Terancam Dilarang
- Rekam Jejak Brigjen Helfi Assegaf, Kapolda Lampung Baru Gantikan Helmy Santika
- Ahmad Sahroni Ternyata Ada di Rumah Saat Penjarahan, Terjebak 7 Jam di Toilet
- Gibran Dicap Langgar Privasi Saat Geledah Tas Murid Perempuan, Ternyata Ini Faktanya
Pilihan
-
Profil Agus Suparmanto: Ketum PPP versi Aklamasi, Punya Kekayaan Rp 1,65 Triliun
-
Harga Emas Pegadaian Naik Beruntun: Hari Ini 1 Gram Emas Nyaris Rp 2,3 Juta
-
Sidang Cerai Tasya Farasya: Dari Penampilan Jomplang Hingga Tuntutan Nafkah Rp 100!
-
Sultan Tanjung Priok Cosplay Jadi Gembel: Kisah Kocak Ahmad Sahroni Saat Rumah Dijarah Massa
-
Pajak E-commerce Ditunda, Menkeu Purbaya: Kita Gak Ganggu Daya Beli Dulu!
Terkini
-
Jokowi Ngotot Prabowo-Gibran 2 Periode, Manuver Politik atau Upaya Selamatkan Ijazah Gibran?
-
Siapa Tony Blair? Mendadak Ditunjuk Jadi Pemimpin Transisi Gaza
-
Dian Hunafa Ketahuan Bohong? Pembelaan Ijazah Gibran Disebut Sesat, Gugatan Rp125 T Terus Bergulir!
-
Awas Keracunan! BGN Buka Hotline Darurat Program Makan Bergizi Gratis, Catat Dua Nomor Penting Ini
-
Terungkap! 2 Bakteri Ganas Ini Jadi Biang Kerok Ribuan Siswa di Jabar Tumbang Keracunan MBG
-
Ribuan Anak Keracunan MBG, IDAI Desak Evaluasi Total dan Beri 5 Rekomendasi Kunci
-
Cak Imin: Program Makan Bergizi Gratis Tetap Lanjut, Kasus Keracunan Hanya 'Rintangan' Awal
-
Tak Cuma di Indonesia, Ijazah Gibran Jadi 'Gunjingan' Diaspora di Sydney: Banyak yang Membicarakan
-
Misteri 'Kremlin' Jakarta Pusat: Kisah Rumah Penyiksaan Sadis Era Orba yang Ditakuti Aktivis
-
Adu Pendidikan Rocky Gerung vs Purbaya yang Debat Soal Kebijakan Rp200 Triliun