Suara.com - Sejak 7 Oktober 2023, pasukan Israel telah meluncurkan lebih dari 12.000 serangan udara ke jalur Gaza. Begitu diungkapkan militer Israel pada Kamis (2/11/2023).
Pernyataan militer menyebutkan bahwa belasan ribu target telah digempur Israel. Pekan ini, militer Israel memperluas serangan mereka melalui udara dan darat di Jalur Gaza, yang terus dibombardir oleh Israel setelah kelompok perlawanan Palestina Hamas meluncurkan serangan mendadak pada 7 Oktober.
Hingga kini, hampir 10.600 orang - termasuk 9.061 warga Palestina dan lebih dari 1.538 orang Israel - tewas dalam konflik Palestina-Israel.
Selain tingginya jumlah korban jiwa dan pengungsian, pasokan bahan pokok bagi 2,3 juta penduduk di Kota Gaza menipis akibat pengepungan Israel.
Tawaran Hamas Agar Israel Berhenti Serang Gaza
Pemimpin Hamas Ismail Haniyeh menyebutkan kelompoknya telah memaparkan gagasan menyeluruh untuk menghentikan serangan Israel di Jalur Gaza.
“Visi ini dimulai dengan menghentikan agresi, membuka perbatasan, menukar tahanan, dan membuka cakrawala politik untuk mendirikan negara Palestina dan menentukan nasib sendiri,” kata Haniyeh dalam pidato yang disiarkan melalui televisi pada Rabu (1/11/2023).
“Namun, (Perdana Menteri Israel Benjamin) Netanyahu menunda-nunda dan menipu para pendukungnya dengan janji-janji palsu,” ujarnya.
Menurut Haniyeh, konflik saat ini disebabkan oleh Netanyahu yang memimpin kelompok fasis rasis sayap kanan.
Baca Juga: Beredar Kabar YouTuber Muhammad Husein Meninggal di Palestina, Lembaga INH Buka Suara
Pemimpin Hamas menuntut para pendukung Israel, termasuk Amerika Serikat, untuk berhenti menghalangi upaya internasional untuk menghentikan agresi.
Indonesia Peduli Warga Palestina di Gaza
Dua unit pesawat C-130 Hercules TNI Angkatan Udara dijadwalkan akan terbang pada Sabtu (4/11/2023) dari Jakarta menuju Mesir untuk mengirim bantuan dari Pemerintah Indonesia, Palang Merah Indonesia, dan Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) untuk warga Palestina di Gaza.
Kapuspen TNI, Laksamana Muda (Laksda) TNI Julius Widjojono mengatakan dua unit Hercules yang diberangkatkan berasal dari Skadron Udara 31 dan Skadron Udara 32 TNI AU. TNI AU juga menyiapkan dua Hercules cadangan untuk misi kemanusiaan tersebut.
“Selain dua unit pesawat Hercules TNI AU dilibatkan juga satu unit pesawat charter (Boeing 737 Garuda) oleh Mabes Polri sehingga total dukungan pesawat untuk mengangkut logistik bantuan kemanusiaan ke Palestina berjumlah tiga unit pesawat,” kata Julius, Kamis (2/11/2023).
Tiga unit pesawat itu rencananya berangkat dari Base Ops Pangkalan Udara (Lanud) Halim Perdanakusuma di Jakarta pada Sabtu pukul 08.30 WIB. Presiden Joko Widodo dijadwalkan melepas rombongan yang mengangkut bantuan kemanusiaan itu.
Berita Terkait
-
Sempat Hilang Kontak, Begini Nasib Terkini WNI Terjebak di Gaza
-
Ratusan Warga Palestina Tewas Akibat Serangan Udara Israel 2 Hari Berturut-turut
-
Alasan Militer Israel Terus Serang Palestina dan Bunuh 5.736 Warga Sipil
-
Serangan Israel ke Palestina Makin Gencar, Kemlu RI Diminta Galang Dukungan OKI
-
Kutuk Serangan Udara Israel ke Palestina, MER-C Indonesia Minta Dewan Keamanan PBB Gelar Sidang
Terpopuler
- Bak Bumi dan Langit, Adu Isi Garasi Menkeu Baru Purbaya Yudhi vs Eks Sri Mulyani
- Kata-kata Elkan Baggott Jelang Timnas Indonesia vs Lebanon Usai Bantai Taiwan 6-0
- Menteri Keuangan RI Sri Mulyani Dicopot
- Mahfud MD Terkejut dengan Pencopotan BG dalam Reshuffle Kabinet Prabowo
- Viral Murid SD Kompak Tolak Makan Gratis, Anak-Anak Jujur Masalahnya di Menu?
Pilihan
-
3 Kontroversi Purbaya Yudhi Sadewa di Tengah Jabatan Baru sebagai Menteri
-
Indonesia di Ujung Tanduk, Negara Keturunan Jawa Malah Berpeluang Lolos ke Piala Dunia 2026
-
5 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan Memori 256 GB, Terbaru September 2025
-
IHSG Jeblok Hingga 1 Persen di Sesi I Perdagangan Selasa Setelah Sertijab Menteri Keuangan
-
19 Tewas di Aksi Demo Anti Korupsi, Eks Persija Jakarta: Pemerintah Pembunuh!
Terkini
-
Anggota Komisi I DPR Desak TNI Jelaskan Terkait Ferry Irwandi yang Dinilai Ancam Pertahanan Siber
-
Tak Sudi Disanksi Kasus Rantis Lindas Ojol, Kompol Cosmas dan Bripka Rohmad Kompak Banding
-
Tragis! Detik-detik Menkeu Nepal Ditelanjangi, Dipukuli, Dikejar Pendemo Sampai Masuk Sungai
-
Klaim Transjabodetabek Berhasil Urai Macet, Pramono: Kecuali di TB Simatupang
-
Prabowo Dinilai Kian Objektif Pilih Menteri, Efek Kritik Publik dan Gejolak Demo
-
Maling Nekat Gondol Alat Pemantau Gunung Kelud Senilai Rp1,5 Miliar, Papan Peringatan Tak Mempan
-
Nadiem Makarim di Mata Mahfud MD: Bersih Tapi Tak Paham Birokrasi, Rektor Se-Indonesia Sampai Curhat
-
5 Tahun Tinggal di Kompleks Ferdy Sambo, WNA Jerman Spill Adab Pejabat Indonesia
-
Situasi Terkini Nepal: Militer Ambil Alih Kekuasaan, Bandara Ditutup, Demo Rusuh Tewaskan 20 Orang
-
Ini Klarifikasi Anak Menkeu Baru Usai Sebut Sri Mulyani 'Agen CIA', Kini Singgung Ternak Mulyono