Suara.com - Ruang Publik Terpadu Ramah Anak atau RPTRA Kampung Baru, Kembangan, Jakarta Barat menjadi tempat nongkrong para remaja dan pemuda hingga larut malam. Hal ini membuat warga sekitar resah, menyusul kasus pembakaran empat sepeda motor yang terparkir baru-baru ini saat dini hari.
Salah seorang warga, Syaefudin mengatakan para anak muda bebas masuk ke RPTRA untuk nongkrong larut malam lantaran banyak jalan tikus untuk masuk ke lokasi itu. Setidaknya ada empat pintu masuk, meski hanya satu pintu resmi yang melewati pos penjagaan.
Sementara ada satu pintu akses yang biasa dilalui oleh para remaja. Pintu tersebut ada akibat barrier beton yang berdampingan dengan pemukiman warga dijebol. Sehingga pintu itu selalu terbuka, dan tidak memiliki gerbang. Membuat para remaja bisa leluasa keluar-masuk.
“Pintu masuk sengaja dijebol sama orang luar,” kata Syaefudin, Rabu (8/11/2023).
Sebelum adanya pintu yang dijebol yang dijadikan jalan tikus, kata Syaefudin, kondisi di RPTRA aman-aman saja.
Namun, setelah adanya pintu yang dijebol, banyak remaja yang nongkrong hingga larut malam. Biasanya para remaja itu masuk ke dalam RPTRA usai lampu penerang padam.
“Dulu sebelum ada itu aman-aman saja,” ujarnya.
Banyak ditemukan alat kontrasepsi
RPTRA Kampung Baru Kembangan kerap disalah fungsikan oleh sebagian remaja yang berada di kawasan sekitar.
Baca Juga: Banyak Alat Kontrasepsi Berceceran, RPTRA Kebon Baru Kembangan Diduga Jadi Tempat Prostitusi ABG
Pasalnya, ruang terbuka yang diperuntukan untuk arena bermain anak, malah dijadikan tempat kumpul-kumpul bahkan diduga praktik prostitusi oleh remaja.
Hal itu, diketahui dari bekas alat kontrasepsi atau kondom yang terkadang berceceran di rerumputan RPTRA. Tak hanya itu, plastik klip yang diduga bekas narkoba juga banyak ditemukan di lokasi.
Syaefudin mengatakan, para remaja biasanya datang setelah lampu taman dimatikan. Lampu taman dimatikan sekira pukul 22.00 WIB, setelah jam operasional berakhir.
Dalam kondisi gelap tersebut, kata Syaefudin, biasanya para remaja melakukan perbuatan maksiat, seperti mabuk-mabukan dan lain sebagainya.
Lolosnya para remaja masuk ke dalam RPTRA akibat tidak adanya pengawasan yang ketat. Sementara warga sekitar juga mengaku tidak berani mengusik lantaran bukan bagian wilayahnya.
Sampah Dibakar Dekat Motor
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 7 Rekomendasi HP RAM 12GB Rp2 Jutaan untuk Multitasking dan Streaming
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- BRI Market Outlook 2026: Disiplin Valuasi dan Rotasi Sektor Menjadi Kunci
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
Terkini
-
12 Orang Tewas dalam Penembakan Massal Saat Perayaan Hanukkah di Australia
-
Menperin Dorong Industri Berubah Total, Targetnya Zero Waste dan Efisiensi Tinggi
-
Akses Bireuen-Aceh Tengah Kembali Tersambung, Jembatan Bailey Teupin Mane Resmi Rampung
-
Cara Daftar Mudik Nataru Gratis Kemenhub, Hanya untuk 3 Ribu Lebih Pendaftar Pertama
-
Jurus 'Dewa Penyelamat' UB Selamatkan 36 Mahasiswa Terdampak Bencana Sumatera
-
Prabowo Panggil Menteri ke Hambalang, Ada Target Soal Pembangunan Hunian Korban Bencana
-
Jadi Biang Kerok Banjir Kemang, Normalisasi Kali Krukut Telan Biaya Fantastis Rp344 Miliar
-
Gubernur Bobby Nasution Lepas Sambut Pangdam, Sumut Solid Atasi Bencana
-
Fakta Baru Pengeroyokan Maut Kalibata, Ternyata Lokasi Bentrokan Lahan Milik Pemprov DKI
-
LPSK Puji Oditur Militer: 22 Senior Penganiaya Prada Lucky Dituntut Bayar Ganti Rugi Rp1,6 Miliar