Suara.com - Puluhan anggota kelompok Hamas Palestina yang ditahan sejak 7 Oktober 2023, dipaksa mendengarkan lagu kebangsaan Israel di sel-sel gelap.
Stasiun televisi Israel, Channel 13, melaporkan pada Selasa (28/11/2023), bahwa para anggota Hamas itu diisolasi total di sel-sel penjara yang dijaga sangat ketat.
"Para tahanan tidak dapat berjalan-jalan di halaman penjara, makan malam bersama, dan dipaksa mendengarkan lagu-lagu Israel, termasuk lagu kebangsaan, sepanjang hari," demikian laporan media tersebut.
Menteri Keamanan Publik Israel Itamar Ben Gvir menyerukan pemberlakuan undang-undang yang membuat tahanan bisa dikenakan hukuman mati.
Tel Aviv mengaku telah menangkap sejumlah anggota Hamas di kota-kota dan pangkalan militer Israel, di pinggiran Jalur Gaza, pada 7 Oktober 2023.
Sementara itu, Palestinian Prisoners Society mengatakan pada Selasa bahwa jumlah warga Palestina yang ditangkap oleh pasukan Israel di Tepi Barat sejak 7 Oktober bertambah menjadi lebih dari 3.290 orang.
Sekjen PBB Desak Gencatan Senjata Penuh
Sekjen PBB Anfonio Guterres mendorong gencatan senjata penuh di Jalur Gaza. Dia menyebut bahwa jeda kemanusiaan antara Israel dan kelompok perlawanan Hamas Palestina tidak menyelesaikan masalah utama.
"Pertama-tama, saya ingin mengatakan bahwa jeda kemanusiaan merupakan langkah ke arah yang benar - merupakan simbol harapan, tetapi itu tidak menyelesaikan masalah utama yang kita hadapi," kata Antonio Guterres dalam konferensi pers dengan Ketua Komisi Uni Afrika Moussa Faki, Selasa (28/11/2023).
"Oleh karena itu, kami menekankan perlunya gencatan senjata kemanusiaan yang mengarah pada pembebasan sandera tanpa syarat dan segera, serta kemungkinan memberikan bantuan kemanusiaan secara efektif kepada seluruh warga di Gaza, di mana pun mereka tinggal," tambahnya.
Ketika ditanya tentang pesannya kepada pemerintah Israel yang mengatakan pertempuran akan berlanjut ketika jeda berakhir, Guterres mengatakan: "Pesan saya sangat jelas. Kita memerlukan gencatan senjata kemanusiaan".
"Kita mengalami situasi kemanusiaan yang dramatis. Pada saat yang sama, kami ingin pembebasan penuh seluruh sandera yang kami yakini harus dilakukan tanpa syarat dan segera, tetapi kita juga memerlukan gencatan senjata kemanusiaan di Gaza, sekarang juga," katanya.
Qatar pada Senin malam mengumumkan kesepakatan untuk memperpanjang jeda kemanusiaan empat hari awal selama dua hari tambahan, untuk memungkinkan pertukaran sandera lebih lanjut.
Israel meluncurkan serangan militer masif di Jalur Gaza menyusul serangan lintas batas yang dilakukan Hamas pada 7 Oktober.
Serangan tersebut telah menewaskan lebih dari 15 ribu orang, termasuk 6.150 anak-anak, dan 4 ribu perempuan, menurut otoritas kesehatan di daerah kantong tersebut.
Berita Terkait
-
Tahanan Palestina Tewas Disiksa di Penjara Israel, Direktur RS Al-Shifa Bersaksi
-
Keji! Tentara Israel Lepas Anjing Serang Warga Palestina yang Ditahan, PBB Kecam Keras
-
Parah! Menteri Israel Minta 'Hapuskan' Bulan Suci Ramadan
-
Blak-blakan Kuba: AS Bantu Israel Genosida Rakyat Palestina
-
Hamas: Agenda Utama Israel Genosida dan Mengusir Rakyat Palestina!
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- Bobibos Bikin Geger, Kapan Dijual dan Berapa Harga per Liter? Ini Jawabannya
- 6 Rekomendasi Cushion Lokal yang Awet untuk Pekerja Kantoran, Makeup Anti Luntur!
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
Pilihan
-
Pakai Bahasa Pesantren! BP BUMN Sindir Perusahaan Pelat Merah Rugi Terus: La Yamutu Wala Yahya
-
Curacao dan 10 Negara Terkecil yang Lolos ke Piala Dunia, Indonesia Jauh Tertinggal
-
Danantara Soroti Timpangnya Setoran Dividen BUMN, Banyak yang Sakit dan Rugi
-
Mengapa Pertamina Beres-beres Anak Usaha? Tak Urus Lagi Bisnis Rumah Sakit Hingga Hotel
-
Pandu Sjahrir Blak-blakan: Danantara Tak Bisa Jauh dari Politik!
Terkini
-
BPJS Kesehatan Angkat Duta Muda: Perkuat Literasi JKN di Kalangan Generasi Penerus
-
Kondisi Gunung Semeru Meningkat ke Level Awas, 300 Warga Dievakuasi
-
Soal Pelimpahan Kasus Petral: Kejagung Belum Ungkap Alasan, KPK Bantah Isu Tukar Guling Perkara
-
Semeru Status Awas! Jalur Krusial Malang-Lumajang Ditutup Total, Polisi Siapkan Rute Alternatif
-
Babak Baru Korupsi Petral: Kejagung Resmi Limpahkan Kasus ke Tangan KPK, Ada Apa?
-
DPR-Kemdiktisaintek Kolaborasi Ciptakan Kampus Aman, Beradab dan Bebas Kekerasan di Sulteng
-
Fakta Baru Sengketa Tambang Nikel: Hutan Perawan Dibabat, IUP Ternyata Tak Berdempetan
-
Survei RPI Sebut Tingkat Kepuasan Publik Terhadap Polri Tinggi, Ini Penjelasannya
-
Momen Roy Suryo Walk Out dari Audiensi Reformasi Polri, Sentil Otto Hasibuan: Harusnya Tahu Diri
-
Deteksi Dini Bahaya Tersembunyi, Cek Kesehatan Gratis Tekan Ledakan Kasus Gagal Ginjal