Suara.com - Beredar video di media sosial memperlihatkan penonton usil meneriaki Prabowo saat konser relawan Ganjar Pranowo-Mahfud MD.
Video tersebut viral di media sosial. Warganet pun mengomentari unggahan tersebut. Mereka pun membubuhkan komentar beragam.
Salah satunya diunggah di akun TikTok honeybouys. "MC ne ra sido entuk sangu a cah ngono kui," komentar akun PRISMA CHOI dikutip dari akun honeybouys.
"seru pen ikutan bisa'nya acara ganjar d teriakin prabowo," komentar sukamatcha.
Komentar lain juga dituliskan warganet di Instagram. "Nahan malu di mic," tulis akun @reniias07 dikutip dari akun Instagram @faisa_manja.
"Malunya minta ampun... Grusss prabowo subianto.... All in wah," komentar @fazha46.
Belakangan diketahui konser tersebut diselenggarakan oleh relawan Ganjar-Mahfud di halaman luar Stadion Kanjuruhan Jalan Trunojoyo, Krajan, Kedungpedaringan, Kecamatan Kepanjen, Kabupaten Malang pada Sabtu (13/1/2023).
Tampak dalam video yang beredar, seorang pria di atas panggung meneriakkan Ganjar-Mahfud, namun disahuti penonton yang usil dengan Prabowo.
Mengutip dari TIMES Indonesia--jaringan Suara.com, Ketua DPC PDI Perjuangan Kabupaten Malang, Didik Gatot Subroto menanggapi fenomena tersebut dengan serius.
"Ya, itu lah kondisinya, ya fenomena yang terjad. Dan, kemunculan fenomena ini yang mau nggak mau kita respons (tanggapi), dan harus kita sikapi," ujar Didik, Senin (15/1/2024).
Baca Juga: Gibran Blusukan ke Gang-gang di Warakas, Dukungan untuk Prabowo-Gibran Terus Terdengar
Dia menilai, fenomena tersebut sengaja dilakukan pihak-pihak tertentu.
"Itu fenomena yang memang ada kelompok-kelompok tertentu sengaja memainkan itu. Ya, apa namanya, ini memang harus kita respon. Artinya, ada proses yang sengaja diciptakan kelompok sebelah, dalam rangka membuat suasana (jelang pilpres) yang berbeda," ungkap Didik.
Pihaknya akan bekerja lebih ekstra agar kejadian serupa tidak terjadi lagi. Menurutnya fenomena yang terjadi itu, bisa jadi framing atas sesuatu yang terjadi dan tidak sesuai kebenarannya.
Masayarakat perlu banyak diedukasi, terkait apa yang sebenarnya, atas munculnya fenomena tersebut.
"Teman-teman relawan Saya kita harus bekerja sangat ekstra, dalam mengedukasi masyarakat. Bahwa, memang ada fenomena tidak biasa yang sengaja diciptakan itu oleh kelompok lain, sehingga yang belum tentu (jangan) dijadikan sebagai kebenaran," katanya.
Berita Terkait
-
Gibran Blusukan ke Gang-gang di Warakas, Dukungan untuk Prabowo-Gibran Terus Terdengar
-
Relawan Aksi Sahabat Gibran Lakukan Simulasi Program Makan Siang Gratis di Semarang dan Yakin Bisa Diterapkan
-
Pernah Diungkap Sendiri oleh Eca Aura, Tanda-tanda Ini Menguatkan Persepsi Publik Dia Pacaran dengan Alam Ganjar
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- Bobibos Bikin Geger, Kapan Dijual dan Berapa Harga per Liter? Ini Jawabannya
- 6 Rekomendasi Cushion Lokal yang Awet untuk Pekerja Kantoran, Makeup Anti Luntur!
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
Pilihan
-
Pakai Bahasa Pesantren! BP BUMN Sindir Perusahaan Pelat Merah Rugi Terus: La Yamutu Wala Yahya
-
Curacao dan 10 Negara Terkecil yang Lolos ke Piala Dunia, Indonesia Jauh Tertinggal
-
Danantara Soroti Timpangnya Setoran Dividen BUMN, Banyak yang Sakit dan Rugi
-
Mengapa Pertamina Beres-beres Anak Usaha? Tak Urus Lagi Bisnis Rumah Sakit Hingga Hotel
-
Pandu Sjahrir Blak-blakan: Danantara Tak Bisa Jauh dari Politik!
Terkini
-
Satpol PP Akan Bongkar 179 Bangunan Liar di Sepanjang Akses Tol Karawang Barat
-
Viral Todongkan Sajam di Tambora, Penjambret Diringkus Polisi Saat Tertidur Pulas
-
BPJS Kesehatan Angkat Duta Muda: Perkuat Literasi JKN di Kalangan Generasi Penerus
-
Kondisi Gunung Semeru Meningkat ke Level Awas, 300 Warga Dievakuasi
-
Soal Pelimpahan Kasus Petral: Kejagung Belum Ungkap Alasan, KPK Bantah Isu Tukar Guling Perkara
-
Semeru Status Awas! Jalur Krusial Malang-Lumajang Ditutup Total, Polisi Siapkan Rute Alternatif
-
Babak Baru Korupsi Petral: Kejagung Resmi Limpahkan Kasus ke Tangan KPK, Ada Apa?
-
DPR-Kemdiktisaintek Kolaborasi Ciptakan Kampus Aman, Beradab dan Bebas Kekerasan di Sulteng
-
Fakta Baru Sengketa Tambang Nikel: Hutan Perawan Dibabat, IUP Ternyata Tak Berdempetan
-
Survei RPI Sebut Tingkat Kepuasan Publik Terhadap Polri Tinggi, Ini Penjelasannya