Suara.com - Peristiwa miris terlihat dalam sebuah video yang diunggah di media sosial Facebook. Pasalnya, satu kuburan dibongkar paksa untuk memindahkan mayat yang ada di dalamnya ke kuburan lain.
Kejadian tak lazim itu disebabkan si pemilik lahan wakaf tidak mendapatkan suara pada Pemilu 2024.
Kejadian tak lazim itu terjadi di Kelurahan Kabonga Besar, Kecamatan Banawa, Kabupaten Donggala, Sulawesi Tengah (Sulteng). Padahal caleg yang belakangan diketahui berinisial MR itu telah mewakfkan lahan tersebut sejak dua tahun lalu.
Dalam narasi yang beredar disebutkan bahwa MR merupakan caleg dari Partai Golkar tidak mendapat suara mayoritas di 9 TPS.
Pihak keluarga jenazah almarhum Sahlan mengaku terpukul dengan peristiwa tersebut, bahkan mereka tidak bisa berbuat banyak selain hanya mengikuti keinginan caleg tersebut.
"Sebenarnya Ridwan itu menang di TPS 05 tempat kami mencoblos. Tapi ada informasi yang disampaikan ke dia, bahwa di orang di rumah kami tidak mencoblos dia, akhrinya dia marah dan minta pindahkan kuburan saudara kami itu dari lahannya," kata anggota keluarga almarhum Sahlan, Nispa, kepada awak media.
Berdasarkan penelusuran Suara.com pada Senin (19/2/2024) dari situs pemilu2024.kpu.go.id yang dilihat pada jam 20.07 WIB, caleg bersangkutan mengantongi 435 suara.
Sementara itu, Kasubbid Penmas Polda Sulteng Kompol Sugeng Lestari membenarkan adanya peristiwa tersebut.
"Benar (ada peristiwa pembongkaran makam)," ujarnya kepada wartawan, Senin (19/2/2024).
Baca Juga: Terungkap! Fakta Miris Caleg Bongkar Makam Gegara Tak Dicoblos di Pemilu 2024
Sugeng Lestari menjelaskan bahwa peristiwa tersebut terjadi pada Minggu (18/2/2024) pagi.
"Istri dari pada salah satu calon anggota legislatif dari pada salah satu partai, kebetulan jadi caleg di DPRD Kabupaten Donggala mendatangi keluarganya atas nama bapak Surejo yang meminta supaya kuburan atau makam dipindahkan," terangnya.
Namun, Sugeng belum bisa memastikan apakah istri MR meminta makam dipindahkan karena terkait hasil suara suaminya di Pileg 2024.
"Kalau kita terkait kekesalan apakah terkait dengan perolehan suara atau tidak (belum diketahui). Karena inikan perhitungan suara kan masih tetap berlangsung belum berakhir," katanya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Susunan Tim Pelatih Timnas Indonesia U-23 di SEA Games 2025, Indra Sjafri Ditopang Para Legenda
- Diskon Listrik 50 Persen PLN Oktober 2025, Begini Syarat dan Cara Dapat E-Voucher Tambah Daya!
- Shin Tae-yong Batal Comeback, 4 Pemain Timnas Indonesia Bernafas Lega
- 7 Rekomendasi Smartwatch untuk Tangan Kecil: Nyaman Dipakai dan Responsif
- 5 Bedak Padat yang Cocok untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Samarkan Flek Hitam
Pilihan
-
Hasan Nasbi Sebut Menkeu Purbaya Berbahaya, Bisa Lemahkan Pemerintah
-
5 Fakta Kemenangan 2-1 Real Madrid Atas Barcelona: 16 Gol Kylian Mbappe
-
Harga Emas Hari Ini: Galeri 24 dan UBS Sentuh Rp 2,4 Juta di Pegadaian, Antam Nihil!
-
Harga Emas Sabtu 25 Oktober 2025: Antam Masih 'Hilang', UBS dan Galeri 24 Menguat
-
Superkomputer Prediksi Arsenal Juara Liga Champions 2025, Siapa Lawan di Final?
Terkini
-
Biar Talas dan Sagu Tak Dianggap Makanan Kelas Bawah, Mendagri Minta Daerah Gandeng Ahli Kuliner
-
Usut Kasus CSR, KPK Panggil Politikus Nasdem Rajiv
-
Johnson Panjaitan Wafat: Advokat HAM Pemberani, Mobil Ditembak, Kantor Digeruduk Nyali Tak Ciut
-
Pemerhati Dorong Penegakan Hukum Humanis Bagi Korban Narkoba: Harus Direhabilitasi, Bukan Dipenjara
-
Geger WNA Israel Punya KTP Cianjur, Bupati Tegaskan 100 Persen Palsu: NIK Tak Terbaca Sistem
-
Dua Tersangka Kasus Suap Bupati Kolaka Timur Dipindahkan ke Kendari, Sidang Siap Dimulai!
-
WNA Israel Punya KTP Cianjur Viral di Medsos, Kok Bisa Lolos? Ini Faktanya
-
Baru Bebas, Dua Residivis Curanmor Nyamar Jadi Driver Ojol dan Beraksi Lagi
-
Geger Ijazah Jokowi, Petinggi Relawan Andi Azwan: Yang Nuding Palsu Itu Teroris!
-
Pemprov DKI Tertibkan Pasar Barito, Pramono: Kami Sangat Humanis, Manusiawi Sekali