Suara.com - Menteri ATR/BPN Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), baru-baru ini membagikan momen saat dirinya tengah menikmati keindahan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara di Kalimantan Timur (Kaltim).
Sambil joging di pagi hari, putra Susilo Bambang Yudhoyono (SBY)itu lantas menunjukkan lokasi-lokasi strategis di IKN. Mulai dari Istana Negara, lapangan upacara, hingga gedung-gedung perkantoran.
"Saat ini saya sedang berada di sebuah bukit yang bisa melihat secara luas pemandangan yang begitu indah," kata AHY di Instagram, dikutip Jumat (1/3/2024).
"Kalau lihat di sana, itu adalah kawasan inti, pusat pemerintahan yang sedang dibangun. Nanti di sana ada istana kepresidenan, ada lapanga upacara untuk 17 Agustusan, lalu ada kompleks perkantoran, termasuk untuk para Menteri," lanjutnya.
AHY lantas menjelaskan bahwa IKN akan dibangun secara bertahap. Nantinya, kawasan tersebut akan menjadi pusat peradaban tanah air menuju Indonesia emas 2045.
"Yang jelas, IKN ini akan dibangun secara bertahap dan secara progresif, bukan hanya untuk pusat pemerintahan, tapi juga sebagai pusat ekonomi, pusat kebudayaa, pusat pendidikan dan semua yang menjadi representasi Indonesia semakin maju," kata AHY.
Suami Annisa Pohan itu nampak terpesona dengan keindahan alam di IKN. Selain pemandangan yang masih asri, udaranya juga sejuk.
"Saya saat ini berada di sebuah halipad, tadi baru saja cari keringat, lari pagi dan menikmati alam yang begitu indah, udaranya juga cukup sejuk kalau dipagi hari. Dan saat ini menikmati hamparan alam dan bukit-bukit yang serba hijau dan InsyaAllah akan semakin hijau jika pembangunan kontruksi telah selesai," jelasnya.
Ia lantas mengaku bangga, bahwa melalui pembangunan IKN, Indonesia akhirnya punya sebuah pusat peradaban. Tak lupa, AHY mengakui jika hal itu merupakan sebuah cita-cita dari seorang Joko Widodo (Jokowi).
Baca Juga: Ada 'Garuda Raksasa' di IKN, Target Pembangunan Kantor Presiden Selesai Juni 2024
"Tapi yang jelas, kita sangat senang dan bangga jika pada akhirnya Indonesia memiliki sebuah pusat kebudayaan, pusat peradaban yang juga tinggi karena visi dari Presiden Joko Widodo dan kita semua," kata dia.
Sebelumnya, AHY sebagai Ketum Partai Demokrat sempat melakukan kritik pedas terhadap rencana pemerintah membangun IKN. Menurut dia, pembangunan IKN hanya akan menambah beban ekonomi bagi negara.
"Di situlah mengapa kita ingin mendorong pertumbuhan ekonomi semakin pesat, kue ekonomi makin besar, makin banyak yang dibagi, termasuk buat infrastruktur, termasuk buat IKN,” kata dia dalam pidato politiknya pada Jumat (14/7/2023) lalu.
Belakangan, AHY mengakui jika dirinya memang sempat memberi kritik atas rencana pembangunan IKN. Namun ia memberi pembelaan bahwa saat itu hanya mengingatkan Jokowi lantaran dunia baru saja dilanda pandemi Covid-19.
"Saya tidak terbiasa untuk mengelak dari apa yang saya sampaikan dan saya menyampaikan itu juga dengan niatan yang baik. Presiden Jokowi juga pasti memahami. Kami hanya mengingatkan ketika itu ada masa recovery pasca covid," kata AHY saat berkunjung ke kawasan proyek IKN, Sepaku, Penajam Paser Utara, Kaltim, Rabu (28/2).
Berita Terkait
-
Ada 'Garuda Raksasa' di IKN, Target Pembangunan Kantor Presiden Selesai Juni 2024
-
Siap Hijrah ke Kantor Baru di IKN Juli Tahun Ini, Jokowi: Saya Tunggu Airport dan Tol Jadi
-
Fantastis! Satu Tas Mewah Annisa Pohan Setara Sebulan Gaji AHY Jadi Menteri ATR/BPN: Tembus Puluhan Juta?
-
Kekayaan Hard Gumay yang Ramal AHY Jadi Presiden 2031, Tarifnya Capai Rp 20 Juta
-
Senyum AHY Saat Nongkrong Bersama Para Menteri, Circle Baru Presiden
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
DPR Usul Ada Tax Amnesty Lagi, Menkeu Purbaya Tolak Mentah-mentah: Insentif Orang Ngibul!
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
Terkini
-
RUU Perampasan Aset Mesti Dibahas Hati-hati, Pakar: Jangan untuk Menakut-nakuti Rakyat!
-
Ucapan Rampok Uang Negara Diusut BK, Nasib Wahyudin Moridu Ditentukan Senin Depan!
-
Survei: Mayoritas Ojol di Jabodetabek Pilih Potongan 20 Persen Asal Orderan Banyak!
-
Sambut Putusan MK, Kubu Mariyo: Kemenangan Ini Milik Seluruh Rakyat Papua!
-
Tak Ada Tawar Menawar! Analis Sebut Reformasi Polri Mustahil Tanpa Ganti Kapolri
-
Menjelajahi Jantung Maluku: "Buru Expedition" Wanadri Ungkap Kekayaan Tersembunyi Pulau Buru
-
Polemik Ijazah Gibran Tak Substansial tapi Jadi Gaduh Politik
-
Klarifikasi Ijazah Gibran Penting agar Tidak Ulangi Kasus Jokowi
-
Menkeu Purbaya Ultimatum ke Pengelolaan Program Makan Gratis: Nggak Jalan, Kita Ambil Duitnya!
-
Eks Kapolri Tegaskan Polri di Bawah Presiden: Perspektif Historis dan Konstitusional