Suara.com - Anggota Komisi B DPRD Provinsi DKI Jakarta August Hamonangan menyarankan kewpadar Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI melalui Satgas Pangan DKI Jakarta segera melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke seluruh pasar di Jakarta. Langkah tersebut perlu dilakukan demi mengantisipasi kelangkaan pangan di bulan Ramadan.
Apalagi, saat ini harga komoditas pangan seperti beras hingga telor mengalami kenaikan. Sidak perlu dilakukan untuk mencegah adanya oknum pedagang nakal yang menimbun pangan.
"Pemprov Jakarta juga dapat meningkatkan pengawasan di pasar tradisional dan modern untuk mencegah praktik penimbunan dan penyebaran informasi yang tidak benar," ujarnya saat dihubungi, Jumat (8/3/2024).
Ia menilai, sidak lebih efektif dibandingkan dengan menggelar program sembako murah.
Pasalnya melalui sidak, Pemprov DKI bisa mengidentifikasi potensi kenaikan harga dan mengevaluasi kondisi pasokan sekaligus menanggapi keluhan masyarakat dan pedagang terkait ketersediaan komoditas tertentu.
“Hal ini akan lebih berkelanjutan daripada hanya menawarkan sembako murah dalam jangka pendek, karena masalah kenaikan harga pangan cenderung bersifat struktural dan memerlukan solusi yang komprehensif,” kata dia.
August pun meminta masyarakat tidak melakukan pembelian pangan dengan jumlah banyak untuk antisipasi kenaikan (panic buying), sebab hal itu justru akan memperburuk suasana dan dapat menimbulkan food waste atau sampah makanan.
“Tindakan panic buying hanya akan merugikan diri sendiri dan masyarakat Jakarta secara keseluruhan,” katanya.
Baca Juga: Jelang Ramadan, Pemerintah Siapkan Berbagai Strategi untuk Jaga Stabilitas Ketersediaan Pangan
Berita Terkait
Terpopuler
- KPK: Perusahaan Biro Travel Jual 20.000 Kuota Haji Tambahan, Duit Mengalir Sampai...
- Selamat Datang Elkan Baggott Gantikan Mees Hilgers Bela Timnas Indonesia, Peluangnya Sangat Besar
- Jangan Ketinggalan Tren! Begini Cara Cepat Ubah Foto Jadi Miniatur AI yang Lagi Viral
- Hari Pelanggan Nasional 2025: Nikmati Promo Spesial BRI, Diskon Sampai 25%
- Maki-Maki Prabowo dan Ingin Anies Baswedan Jadi Presiden, Ibu Jilbab Pink Viral Disebut Korban AI
Pilihan
-
Media Lokal: AS Trencin Dapat Berlian, Marselino Ferdinan Bikin Eksposur Liga Slovakia Meledak
-
Rieke Diah Pitaloka Bela Uya Kuya dan Eko Patrio: 'Konyol Sih, tapi Mereka Tulus!'
-
Dari Anak Ajaib Jadi Pesakitan: Ironi Perjalanan Karier Nadiem Makarim Sebelum Terjerat Korupsi
-
Nonaktif Hanya Akal-akalan, Tokoh Pergerakan Solo Desak Ahmad Sahroni hingga Eko Patrio Dipecat
-
Paspor Sehari Jadi: Jurus Sat-set untuk yang Kepepet, tapi Siap-siap Dompet Kaget!
Terkini
-
Sejarah Panjang Gudang Garam yang Kini Dihantam Isu PHK Massal Pekerja
-
Pengamat Intelijen: Kinerja Listyo Sigit Bagus tapi Tetap Harus Diganti, Ini Alasannya
-
Terungkap! Rontgen Gigi Hingga Tato Bantu Identifikasi WNA Korban Helikopter Kalsel
-
Misteri Dosen UPI Hilang Terpecahkan: Ditemukan di Lembang dengan Kondisi Memprihatinkan
-
Dugaan Badai PHK Gudang Garam, Benarkah Tanda-tanda Keruntuhan Industri Kretek?
-
Israel Bunuh 15 Jurnalis Palestina Sepanjang Agustus 2025, PJS Ungkap Deretan Pelanggaran Berat
-
Mengenal Tuntutan 17+8 yang Sukses Bikin DPR Pangkas Fasilitas Mewah
-
IPI: Desakan Pencopotan Kapolri Tak Relevan, Prabowo Butuh Listyo Sigit Jaga Stabilitas
-
Arie Total Politik Jengkel Lihat Ulah Jerome Polin saat Demo: Jangan Nyari Heroiknya Doang!
-
Sekarang 'Cuma' Dapat Rp65,5 Juta Per Bulan, Berapa Perbandingan Gaji DPR yang Dulu?