Suara.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) ternyata sudah blusukan untuk bisa bergabung dengan partai Golkar sudah cukup lama. Hal itu diungkap oleh salah satu politikus senior Golkar Ridwan Hisjam.
Menurut Ridwan, Jokowi itu sebenarnya bukan kader PDIP melainkan sejak awal sudah menjadi kader Golkar. Ridwan lalu menceritakan saat Jokowi pertama ingin maju menjadi Wali Kota Solo.
"Dia pengusaha, dia pengurus asosiasi, saat itu tahun 2003 atau 2004 akan maju menjadi Wali Kota Solo. Cari partai pengusung, kalau pak Jokowi itu kader PDIP gak mungkin dia cari partai pengusung, langsung aja," kata Ridwan, seperti dikutip Rabu (13/3/2024).
Baca juga:
Ridwan Hisjam lebih lanjut menjelaskan proses pencalonan Jokowi saat menjadi calon wali kota Solo dan hubungannya dengan partai Golkar.
Menurutnya, ketua DPP Golkar Solo RM Kus Rahardjo sempat mendatangi dirinya dan mengatakan kepada Ridwan bahwa pencalonan Jokowi harus didukung.
"Kita harus dukung (kata RM Kus Rahardjo). Tapi ada syaratnya. Dia minta wakilnya si X. Saya gak bisa sebut namanya karena bisa jadi gempar. Dan temannya Jokowi, teman sekolahnya Jokowi dan sangat akrab," ungkap Ridwan.
Baca juga:
Pada proses selanjutnya kata Ridwan, ia melaporkan hal itu kepada Mahadi Sinambela, salah satu politisi senior Golkar. Namun kala itu, Mahadi meminta Ridwan untuk tidak mendukung Jokowi.
Baca Juga: PSI Usul Jokowi jadi Ketua Koalisi, Ketum Projo: Tunggu Saja Lihat Perkembangan
"Wah jangan wan, kamu jangan cari perkara dukung Jokowi," ucap Ridwan menirukan perkataan Mahadi Sinambela.
Pada proses selanjutnya kata Ridwan, pada Pilpres 2014, Golkar memang tidak mendukung Jokowi. Namun setelah Pilpres itu, Ridwan mengatur pertemuan antara Jokowi dengan Akbar Tanjung dan Wiranto di Bambu Apus atas permintaan dari Tjahjo Kumolo.
Selain di Bambu Apus kata Ridwan, Jokowi saat itu juga sempat bertemu di rumah Akbar Tanjung. Lalu muncul Munas Golkar yang membuat adanya dua kubu, Abu Rizal Bakrie dan Agung Laksono.
Ridwan kemudian mengklaim bahwa ia bertemu dengan Jokowi dan menceritakan kondisi internal Golkar. Hingga akhirnya yang menjadi ketua umum Golkar ialah Setya Novanto.
"Saat itu sudah dikendalikan Golkar oleh Jokowi sejak 2015. Saat Munas di Bali, (Setya) Novanto terpilih, begitu Novanto masuk, Airlangga otomatis," jelas Ridwan.
Berita Terkait
-
PSI Usul Jokowi jadi Ketua Koalisi, Ketum Projo: Tunggu Saja Lihat Perkembangan
-
Dua Poin Ini Jadi Kunci Kepastian Jokowi Pindah Kantor ke IKN Juli 2024
-
Diperintahkan Jokowi untuk Direvisi, Begini Desain Istana Wapres di IKN
-
Jokowi Jadi Penyebab Pembangunan Istana Wapres di IKN Belum Juga Dimulai
-
Viral Pernyataan Bahlil Lahadalia Sebut Jokowi Punya Power Besar: Kalau Capres Enggak Dekat, sudah Ketahuan Hasilnya
Terpopuler
- Susunan Tim Pelatih Timnas Indonesia U-23 di SEA Games 2025, Indra Sjafri Ditopang Para Legenda
- Diskon Listrik 50 Persen PLN Oktober 2025, Begini Syarat dan Cara Dapat E-Voucher Tambah Daya!
- Shin Tae-yong Batal Comeback, 4 Pemain Timnas Indonesia Bernafas Lega
- 7 Rekomendasi Smartwatch untuk Tangan Kecil: Nyaman Dipakai dan Responsif
- 5 Bedak Padat yang Cocok untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Samarkan Flek Hitam
Pilihan
-
Harga Emas Sabtu 25 Oktober 2025: Antam Masih 'Hilang', UBS dan Galeri 24 Menguat
-
Superkomputer Prediksi Arsenal Juara Liga Champions 2025, Siapa Lawan di Final?
-
Bayar Hacker untuk Tes Sistem Pajak Coretax, Menkeu Purbaya: Programmer-nya Baru Lulus SMA
-
Perbandingan Spesifikasi HONOR Pad X7 vs Redmi Pad SE 8.7, Duel Tablet Murah Rp 1 Jutaan
-
Di GJAW 2025 Toyota Akan Luncurkan Mobil Hybrid Paling Ditunggu, Veloz?
Terkini
-
Perkuat Ekosistem Bisnis, BNI dan Anak Usaha Dorong Daya Saing UMKM di wondr JRF Expo
-
Dosen Merapat! Kemenag-LPDP Guyur Dana Riset Rp 2 Miliar, Ini Caranya
-
Lewat Bank Sampah, Warga Kini Terbiasa Daur Ulang Sampah di Sungai Cisadane
-
Tragis! Lexus Ringsek Tertimpa Pohon Tumbang di Pondok Indah, Pengemudi Tewas
-
Atap Arena Padel di Meruya Roboh Saat Final Kompetisi, Yura Yunita Pulang Lebih Awal
-
Hadiri Konferensi Damai di Vatikan, Menag Soroti Warisan Kemanusiaan Paus Fransiskus
-
Nyaris Jadi Korban! Nenek 66 Tahun Ceritakan Kengerian Saat Atap Arena Padel Ambruk di Depan Mata
-
PLN Hadirkan Terang di Klaten, Wujudkan Harapan Baru Warga di HLN ke-80
-
Geger KTT ASEAN: Prabowo Dipanggil Jokowi, TV Pemerintah Malaysia Langsung Minta Maaf
-
88 Tas Mewah Sandra Dewi Cuma Akal-akalan Harvey Moeis, Bukan Endorsement?