Suara.com - KawalPemilu sebuah kumpulan para relawan data penghitungan real count hasil Pilpres 2024 diserang para pendukung pasangan calon presiden dan calon wakil presiden yang dinyatakan kalah.
Dalam publikasi hasil real count, KawalPemilu menyatakan bahwa pemenang Pilpres 2024 adalah paslon 02 Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.
Sejak mempublikasikan hasil real count, KawalPemilu banjir hujatan. Mereka dituding relawan bayaran karena memenangkan paslon 02.
Baca Juga:
Polemik Penggusuran Rumah Warga di IKN, Said Didu: Bapak Presiden Semoga Masih Punya Nasionalisme
Ucapkan Selamat Menjalankan Ibadah Puasa, Gibran Banjir Panggilan 'Mas Wapres'
KawalPemilu sendiri sudah membantah tudingan tersebut. Mereka mengatakan, justru relawan KawalPemilu didominasi pendukung paslon 01 dan 03.
Menanggapi serangan terhadap KawalPemilu, Founder Indikator Politik Indonesia, Burhanuddin Muhtadi, ikut buka suara.
Burhan mengibaratkan orang-orang yang menyerang KawalPemilu sebagai orang yang sedang sakit keras lalu berobat ke dokter meminta dibuat surat keterangan sehat.
Baca Juga: Begini Kata AHY Soal Posisi Demokrat di Kabinet Baru Jika Prabowo-Gibran Resmi Menang
"Orang kayak begitu ibarat seorang yg sakit parah pas datang ke dokter minta dibuatin surat keterangan sehat. Merasa udah bayar jadi dokter harus nurut permintaannya meski bertentangan dengan kenyataan," ujar Burhanuddin Muhtadi.
Sebelumnya sejumlah lembaga survei termasuk Indikator yang mengeluarkan hasil hitung cepat juga mendapat hujatan yang sama dengan KawalPemilu.
Para pendukung paslon yang kalah mengaku tidak percaya terhadap hasil hitung cepat dan menuding lembaga survei itu sebagai lembaga bayaran.
Berita Terkait
-
Begini Kata AHY Soal Posisi Demokrat di Kabinet Baru Jika Prabowo-Gibran Resmi Menang
-
Momen Prabowo Dapat Ucapan Selamat Jadi Pemenang Pilpres 2024 dari Raja Yordania
-
Belum Bisa Terima Prabowo-Gibran Menang Pilpres 2024, Anies: Kalau Hasilnya Berubah Gimana?
-
KawalPemilu Ucapkan Selamat ke Prabowo-Gibran, Anies Tetap Tunggu KPU Umumkan Hasilnya
-
Prabowo-Gibran Unggul di Jatim, Saksi Ganjar-Mahfud Tolak Tanda Tangan Berita Acara di 666 Kecamatan
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
- 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
- 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
Pilihan
-
Tragedi Pilu dari Kendal: Ibu Meninggal, Dua Gadis Bertahan Hidup dalam Kelaparan
-
Menko Airlangga Ungkap Rekor Kenaikan Harga Emas Dunia Karena Ulah Freeport
-
Emas Hari Ini Anjlok! Harganya Turun Drastis di Pegadaian, Antam Masih Kosong
-
Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
-
Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
Terkini
-
Yusril: Pasal KUHP Lama Tak Lagi Efektif, Judi Online Harus Dihantam dengan TPPU
-
Prabowo Setujui Rp5 Triliun untuk KRL Baru: Akhir dari Desak-desakan di Jabodetabek?
-
Subsidi Transportasi Dipangkas, Tarif Transjakarta Naik pada 2026?
-
Wacana Soeharto Pahlawan Nasional Picu Kontroversi, Asvi Warman Soroti Indikasi Pemutihan Sejarah
-
Dinilai Bukan Pelanggaran Etik, Ahli Hukum Sebut Ucapan Adies Kadir Hanya Slip Of The Tongue
-
Misteri 2 Kerangka Gosong di Gedung ACC Kwitang, Polda Metro Jaya Ambil Alih Kasus
-
Legal Standing Dipertanyakan Hakim MK, Pemohon Uji UU TNI Singgung Kasus Almas
-
Aksi Solidaritas Tempo di Makassar Ricuh, Jurnalis Dipukul
-
Tegas! Ketua Banggar DPR Sebut Danantara yang Wajib Bayar Utang Whoosh
-
Bahaya Judol dan Narkoba Lebih Besar dari Korupsi? Yusril Ungkap Fakta Lain Soal RUU Perampasan Aset