Suara.com - Edukasi terkait penanganan kecelakaan Elpiji di rumah tangga memang penting. Edukasi seperti ini pun selayaknya diketahui seluruh anggota keluarga termasuk anak-anak.
Biasanya edukasi ini dilakukan oleh Lembaga berwenang seperti BPBD dan Damkar. Namun apa jadinya bila niat memberikan edukasi seperti ini malah jadi insiden yang bisa menyebabkan trauma.
Seperti yang terjadi di SDN Sugiharjo 2 Tuban ini. BPBD tampaknya mengalami insiden saat memberi pelatihan kepada anak-anak SD.
Terlihat dalam video saat itu seorang petugas berbaju oranye sedang memegang sebuah elpiji 3 kilogram. Namun saat hendak memadamkan api, bukannya mereda, api tersebut malah menyambar dan nyaris mengenai tangan petugas.
Sontak elpiji itu pun dilepaskan begitu saja di bawah dan menggelinding dengan kobaran api yang nyaris menyambar anak-anak. Beruntung anak-anak segera berlari.
Hingga akhirnya elpiji tersebut bisa dipadamkan oleh petugas tersebut dengan tenang menggunakan APAR. Anak-anak dan guru pun bertepuk tangan.
Namun tentu saja hal ini pun jadi kekhawatiran, pasalnya terlambat sedikit saja bisa sangat berbahaya.
Menanggapi kejadian ini Kepala BPBD Tuban, Sudarmaji menjelaskan bahwa kejadian tersebut bermula saat petugas memberikan informasi dan edukasi tentang penanganan kecelakaan tabung elpiji di dapur rumah tangga, Kamis (29/02/2024).
“Di sesi akhir, biasanya memang ada tambahan, anak-anak ini diberikan penjelasan termasuk orang tuanya, bahwa kalau ada kebocoran gas itu penanganannya sebetulnya simple. Penanganannya adalah dilepas saja regulatornya. Nah ketika teman-teman mempraktikan itu, ternyata ada kebocoran di gas yang dipakai peragaan itu,” terangnya.
Baca Juga: Bobby Nasution Ucapkan Selamat Ramadan, Warung Puasa Jangan Masuk Kalau Anda Puasa
Dijelaskan pula akibat kebocoran itu membuat api menyambar di batang leher tabung gas. Kemudian petugas mengambil langkah paling aman dengan melempar gas di luar area.
Tidak ada korban atas kejadian itu dan edukasi terus berlanjut.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pelatih Argentina Buka Suara Soal Sanksi Facundo Garces: Sindir FAM
- Kiper Keturunan Karawang Rp 2,61 Miliar Calon Pengganti Emil Audero Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
- Seret Nama Mantan Bupati Sleman, Dana Hibah Pariwisata Dikorupsi, Negara Rugi Rp10,9 Miliar
Pilihan
-
Roy Suryo Ikut 'Diseret' ke Skandal Pemalsuan Dokumen Pemain Naturalisasi Malaysia
-
Harga Emas Hari Ini: Antam Naik Lagi Jadi Rp 2.338.000, UBS di Pegadaian Cetak Rekor!
-
Puluhan Siswa SD di Agam Diduga Keracunan MBG, Sekda: Dapurnya Sama!
-
Bernardo Tavares Cabut! Krisis Finansial PSM Makassar Tak Kunjung Selesai
-
Ada Adrian Wibowo! Ini Daftar Pemain Timnas Indonesia U-23 Menuju TC SEA Games 2025
Terkini
-
Lewat Sirukim, Pramono Sediakan Hunian Layak di Jakarta
-
SAS Institute Minta Program MBG Terus Dijalankan Meski Tuai Kontroversi: Ini Misi Peradaban!
-
Dua Kakek Kembar di Bekasi Lecehkan Difabel, Aksinya Terekam Kamera
-
Jadwal SIM Keliling di 5 Wilayah Jakarta Hari Ini: Lokasi, Syarat dan Biaya
-
Dana Bagi Hasil Jakarta dari Pemerintah Pusat Dipangkas Rp15 Triliun, Pramono Siapkan Skema Ini
-
KemenPPPA Dorong Evaluasi Program Makan Bergizi Gratis Pasca Kasus Keracunan
-
BGN Enggan Bicara Sanksi untuk Dapur MBG, Malah Sebut Mereka 'Pejuang Tanah Air'
-
Agus Suparmanto Sah Pimpin PPP, Mahkamah Partai Bantah Dualisme Usai Muktamar X Ancol
-
DPRD DKI Sidak 4 Lahan Parkir Ilegal, Pemprov Kehilangan Potensi Pendapatan Rp70 M per Tahun
-
Patok di Wilayah IUP PT WKM Jadi Perkara Pidana, Pengacara: Itu Dipasang di Belakang Police Line