Suara.com - Partai Persatuan Pembangunan atau PPP gagal memenuhi ambang batas parlemen 4 persen pada Pemilu 2024 kali ini. Partai berasaskan Islam ini hanya meraup 3,87 persen suara di Pemilu 2024.
Catatan ini menorehkan sejarah buruk bagi PPP. Sebab ini adalah pertama kalinya PPP gagal maju ke parlemen sejak mengikuti pemilu tahun 1977.
PPP dibentuk pertama kali tanggal 5 Januari 1973. PPP merupakan hasil Fusi atau gabungan dari empat partai berbasis Islam yakni Partai Nahdhatul Ulama, Partai Muslimin Indonesia (Parmusi), Partai Syarikat Islam Indonesia (PSII), dan Partai Islam Perti.
Degradasinya PPP di kancah politik tanah air membuat sejumlah kalangan prihatin. Mereka merasa kehilangan terhadap partai Islam tersebut.
Founder Lembaga Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi mengaku sangat kehilangan atas gagalnya PPP masuk ke parlemen.
PPP memiliki kenangan tersendiri di dalam hidup Burhan. Ayah Burhan, tercatat adalah kader PPP garis keras di era Orde Baru.
"Begitupun almarhum ayah saya. Separuh hidupnya buat mengabdi sebagai jurkam PPP zaman Orde Baru," tulis Burhanuddin Muhtadi di akun X.
Burhan lalu mengunggah teks pidato saat pengukuhan dirinya sebagai Guru Besar Ilmu Politik di UIN Syarif Hidayatullah. Dalam teks pidato itu, Burhan sedikit membahas mengenai sang ayah, kader PPP.
"Mengenang PPP. Hope they will comeback stronger," tulis Burhanuddin Muhtadi.
Baca Juga: BREAKING NEWS! PDIP Pemenang Pemilu 2024, Raup 25 Juta Suara
Hal serupa diungkapkan Wasekjen Partai Demokrat Jansen Sitindaon. Jansen mengaku turut bersimpati atas gagalnya PPP maju ke Senayah.
"Sebagai partai “senior” yg telah ikut mewarnai pemilu & parlemen kita sejak tahun 70 an — dimana puncaknya Pemilu 1977 meraih suara hampir 29 porsen — turut bersimpati dan berduka atas tidak lolosnya PPP di pemilu kali ini," kata Jansen.
"Semoga kedepan PPP dapat “come back” dan kokoh kembali!" harap Jansen Sitindaon.
Berita Terkait
-
BREAKING NEWS! PDIP Pemenang Pemilu 2024, Raup 25 Juta Suara
-
Gagal Lolos DPR RI, Awiek Sebut Ada Pergeseran Suara PPP di Papua
-
PPP Tak Lolos DPR RI, Awiek Pastikan Bawa Bukti ke MK Pada Sengketa Pemilu 2024
-
Hanya Peroleh Suara 2,8 Persen, Impian PSI Duduk di DPR Kandas
-
Jawab Isu Golkar Minta Jatah 5 Kursi Menteri, Airlangga: Yang Penting Aman
Terpopuler
- 7 Mobil Bekas Murah untuk Aktivitas Harian Pemula, Biaya Operasional Rendah
- 51 Kode Redeem FF Terbaru 8 Desember 2025, Klaim Skin Langka Winterlands dan Snowboard
- Shio Paling Hoki pada 8-14 Desember 2025, Berkah Melimpah di Pekan Kedua!
- 7 Rekomendasi Bedak Padat Anti Dempul, Makeup Auto Flawless dan Anti Cakey
- Sambut HUT BRI, Nikmati Diskon Gadget Baru dan Groceries Hingga Rp1,3 Juta
Pilihan
-
Rekomendasi 7 Laptop Desain Grafis Biar Nugas Lancar Jaya, Anak DKV Wajib Tahu!
-
Harga Pangan Nasional Hari Ini: Cabai Sentuh Rp70 Ribu
-
Shell hingga Vivo sudah Ajukan Kuota Impor 2026 ke ESDM: Berapa Angkanya?
-
Kekhawatiran Pasokan Rusia dan Surplus Global, Picu Kenaikan Harga Minyak
-
Survei: Kebijakan Menkeu Purbaya Dongkrak Optimisme Konsumen, tapi Frugal Spending Masih Menguat
Terkini
-
PBNU Dorong Reformasi Polri Menyeluruh, Gus Yahya Tegaskan Perlunya Pertobatan Institusional
-
Bukan Cuma Bupati Lampung Tengah, OTT KPK Juga Jaring 4 Orang Lainnya
-
Dituding ABS ke Prabowo Soal Listrik Aceh, Bahlil: Itu Laporan Resmi dari PLN
-
Perintah Keras Bahlil ke DPR/DPRD Golkar: Rakyat Kena Bencana, Jangan Cuma Mikirin Program!
-
Bupati Lampung Tengah Kena OTT KPK, Ketum Golkar Bahlil: Saya Belum Dapat Info
-
JK Hingga Jurnalis Korban Pengeroyokan Terima Anugerah Dewan Pers 2025
-
Lilin Nusantara Dukung Langkah Kapolri Usut Penyebab Banjir Sumatra, Ini Alasannya
-
Mobil Tertabrak KRL di Jakarta Utara, KAI Ingatkan Pentingnya Disiplin Berkendara
-
Terungkap! Kompor Diduga Jadi Penyebab Kebakaran Ponpes Almawaddah Ciganjur Jaksel
-
Kejari Bandung Jerat Wakil Wali Kota Erwin Sebagai Tersangka Penyalahgunaan Kewenangan Tahun 2025