Suara.com - Polda Metro Jaya bakal menindak tegas para pemudik yang tidak mematuhi aturan keselamatan berkendara dan berlalu lintas saat mudik Lebaran, khususnya pengendara roda dua.
Dirlantas Polda Metro Jaya, Kombes Latif Usman mengatakan, penindakan tersebut tidak harus berupa tilang, tapi bisa juga lewat teguran bagi pemudik yang tidak sesuai dengan prosedur keselamatan.
Meski demikian, Latif menegaskan tidak akan segan menyuruh putar balik bagi pemudik yang kendaraannya tidak sesuai standar keselamatan.
“Kita menegur, kita mengingatkan, ya mungkin itu akan kita putar balik untuk memperbaiki dulu bawaanya. Bagi yang lebih muatanya akan kita ingatkan,” kata Latif di Polda Metro Jaya, Jumat (29/3/2024).
Hal itu dilakukan guna menekan angkat kecelakaan selama arus mudik lebaran Idul Fitri.
Latif tidak menyarankan pemudik untuk menggunakan sepeda motor dalam perjalanan mudik lebaran. Namun, jika memang terpaksa maka harus benar-benar diperhatikan keselamatannya.
“Membawa beban tidak melebihi batas, terus khususnya kendaraan tidak boleh boncengan lebih dari 3. Upaya-upaya ini terus kita sosialisasikan sehingga betul-betul tertib untuk melakukan kegiatan mudik ini,” ujar Latif.
Latif juga mengatakan, pihaknya bakal menyiapkan sejumlah pos pantau bagi para pemudik. Pos pantau itu nantinya bakal ditempatkan di wilayah Kalimalang, untuk para pemudik yang mengarak ke timur. Sementara untuk memantau pemudik yang ke arah barat, pos pantau akan ditempatkan di wilayah Kalideres, Tangerang.
Latif tetap mengimbau bagi para pengendara sepeda motor yang bakal menempuh jarak tempuh di atas 50 km agar menggunakan fasilitas umum. Seperti bus, kereta api atau pesawat.
Baca Juga: Lengkap! Panduan Cara Mengisi E-Toll Lewat M-Banking BNI, BCA, BRI, Mandiri
“Manfaatkan angkutan-angkutan umum untuk yang khususnya jaraknya memang melebihi dari 50 km, 80 km, apalagi 100 km ke atas harus menggunakan kendaraan umum,” pungkas Latif.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Tak Ada Tawar Menawar! Analis Sebut Reformasi Polri Mustahil Tanpa Ganti Kapolri
-
Menjelajahi Jantung Maluku: "Buru Expedition" Wanadri Ungkap Kekayaan Tersembunyi Pulau Buru
-
Polemik Ijazah Gibran Tak Substansial tapi Jadi Gaduh Politik
-
Klarifikasi Ijazah Gibran Penting agar Tidak Ulangi Kasus Jokowi
-
Menkeu Purbaya Ultimatum ke Pengelolaan Program Makan Gratis: Nggak Jalan, Kita Ambil Duitnya!
-
Eks Kapolri Tegaskan Polri di Bawah Presiden: Perspektif Historis dan Konstitusional
-
J Trust Bank Desak Crowde Lebih Kooperatif dan Selesaikan Kewajiban
-
KPK: Penyidikan Korupsi Haji Tidak Mengarah ke PBNU
-
Ancol Rencanakan Reklamasi 65 Hektare, Pastikan Tak Gunakan Dana APBD
-
Dirut PAM Jaya Jamin Investor Tak Bisa Paksa Naikkan Tarif Air Pasca-IPO