Suara.com - Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Habiburokhman buka suara terkait kans Ketua Umum Gerindra, Prabowo Subianto bertemu dengan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri.
Habiburokhman menyebut keduanya bisa saja bertemu dalam waktu dekat. Prabowo-Mega, kata dia, sudah berkawan sejak lama.
"Feeling saya masuk akal kalau kedua beliau bisa bertemu dalam waktu yang tidak terlalu lama, beliau berdua sahabat," ujar Habiburokhman saat ditemui di Kompleks DPR RI, Jakarta Pusat, Senin (1/4/2024).
Wakil Ketua Komisi III DPR RI itu menerangkan bahwa Prabowo kerap berpesan agar kader Gerindra tidak 'menyerang' Megawati.
Sidang Sengketa Pilpres, Ahli Kubu AMIN: Pencalonan Gibran Rakabuming Raka Tidak Sah!
"Pak Prabowo selalu mewanti-wanti ke kami di acara-acara internal, acara Dewan Pembina (Gerindra), 'Kalian tidak boleh menyerang sosok Ibu Mega (Megawati). Kalau kita beradu argumentasi soal pemilu boleh, tapi kalau Ibu Mega ya kan, kita jaga beliau sebagai, kita hormati beliau tokoh nasional, tokoh bangsa dan anak proklamator'," tutur Habiburokhman.
Sebelumnya, Ketua DPD PDIP Provinsi Jawa Timur Said Abdullah bicara tentang rencana pertemuan Megawati dan Prabowo.
Baca Juga: Wajah Semringah Didit Temani Prabowo Kunjungan ke Cina, Titiek Soeharto Gak Ikut?
Syarat Usia Capres-Cawapres Diubah Jelang Tahapan Pilpres, Ahli: Pencalonan Gibran Tak Adil
"Kalau pertemuan Pak Prabowo dan Bu Mega, mari kita bersabar, jangan terburu-buru," kata Said ditemui wartawan di Kantor PDIP Jawa Timur di Surabaya, Minggu (31/3/2024) malam.
Ia mengemukakan, sebelum kedua tokoh tersebut bertemu akan melihat situasi kondisi yang terjadi kekinian. Said mengemukakan, salah satunya diawali dengan pertemuan antara Ketua DPP PDIP Puan Maharani dan Prabowo.
Pertemuan rencananya baru akan dilakukan setelah ada keputusan Mahkamah Konstitusi (MK) soal sengketa hasil Pilpres 2024.
"Insyaallah jauh sebelum pertemuan itu. Namun setelah keputusan MK," jelas Said.
Berita Terkait
-
Wajah Semringah Didit Temani Prabowo Kunjungan ke Cina, Titiek Soeharto Gak Ikut?
-
Ahli Beberkan Faktor Fanatisme Jokowi Bantu Kemenangan Prabowo Di Pilpres 2024
-
Sebut Bansos Jokowi Dongkrak Suara Prabowo-Gibran di Pilpres, Ahli Kubu AMIN: Rata-rata Naik 32 Persen
-
Sidang Sengketa Pilpres, Ahli Kubu AMIN: Pencalonan Gibran Rakabuming Raka Tidak Sah!
Terpopuler
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Mobil Diesel Bekas di Bawah 100 Juta, Mobil Badak yang Siap Diajak Liburan Akhir Tahun 2025
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
- Nikmati Segarnya Re.juve Spesial HUT ke-130 BRI: Harga Istimewa Mulai Rp13 Ribu
Pilihan
-
Saham Entitas Grup Astra Anjlok 5,87% Sepekan, Terseret Sentimen Penutupan Tambang Emas Martabe
-
Pemerintah Naikkan Rentang Alpha Penentuan UMP Jadi 0,5 hingga 0,9, Ini Alasannya
-
Prabowo Perintahkan Tanam Sawit di Papua, Ini Penjelasan Bahlil
-
Peresmian Proyek RDMP Kilang Balikpapan Ditunda, Bahlil Beri Penjelasan
-
Resmi Melantai di Bursa, Saham Superbank Melambung Tinggi
Terkini
-
Cerita Polisi Bongkar Kedok Klinik Aborsi di Apartemen Basura Jaktim, Janin Dibuang di Wastafel
-
Telepon Terakhir Anak 9 Tahun: Apa Pemicu Pembunuhan Sadis di Rumah Mewah Cilegon?
-
Pramono Sebut UMP Jakarta 2026 Naik, Janji Jadi Juri Adil Bagi Buruh dan Pengusaha
-
Polda Metro Bongkar Bisnis Aborsi Ilegal Modus Klinik Online: Layani 361 Pasien, Omzet Rp2,6 Miliar
-
Beda dengan SBY saat Tsunami Aceh, Butuh Nyali Besar Presiden Tetapkan Status Bencana Nasional
-
Kronologi Pembunuhan Bocah 9 Tahun di Cilegon, Telepon Panik Jadi Awal Tragedi Maut
-
Gubernur Bobby Nasution Serahkan Bantuan KORPRI Sumut Rp2 Miliar untuk Korban Bencana
-
Gubernur Bobby Nasution Siapkan Lahan Pembangunan 1.000 Rumah untuk Korban Bencana
-
Misteri Kematian Bocah 9 Tahun di Cilegon, Polisi Periksa Maraton 8 Saksi
-
Rencana Sawit di Papua Dikritik, Prabowo Dinilai Siapkan Bencana Ekologis Baru