Suara.com - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengeluarkan imbauan kepada penyelenggara negara dan pegawai negeri sipil untuk menolak pemberian dalam bentuk apapun atau gratifikasi dalam rangka Hari Raya Idul Fitri 1445 H. Namun imbauan tersebut justru mendapatkan kritik, mengingat sejumlah kasus dugaan korupsi yang terjadi di internal KPK.
"Dalam rangka menyambut Hari Raya Idul Fitri 1445 H, KPK kembali mengingatkan kepada penyelenggara negara dan pegawai negeri untuk menolak pemberian segala bentuk gratifikasi yang berhubungan dengan jabatan atau membuat penerima gratifikasi bertindak berlawanan dengan kewajiban atau tugasnya," tulis KPK di akun X miliknya dengan nama pengguna @KPK_RI dikutip Suara.com pada Selasa (2/4/2024).
Baca Juga:
Gudang yang Meledak Bukan Milik Yon Armed, Begini Klarifikasi Pangdam Jaya
Punya Jet Pribadi Rp270 M, Suami Korup Rp271 T, Sandra Dewi Kaget Token Listrik Bisa Bunyi
Kritikan tajam datang dari mantan penyidik KPK, sekaligus Ketua IM57+ Institute, M Praswad Nugraha. Dia meminta agar imbauan itu dibarengi dengan contoh.
Kemudian menyinggung sejumlah kasus yang terjadi di internal KPK seperti dugaan korupsi mantan Ketua KPK Firli Bahuri, kasus pungli di Rutan KPK, dan jaksa KPK yang diduga melakukan pemerasan.
"Pertama, imbauan itu harusnya dicontohkan dahulu oleh KPK. Mana mungkin publik mengikuti apabila Ketua KPK menjadi tersangka pemerasan, Jaksa diperiksa karena permintaan uang 3 Milyar, penyidik terbukti menerima uang saat mengurus perkara sampai pada level pelaksana di rutan menerima pemberian. Himbauan akan bisa diikuti ketika ada contoh yang baik dari KPK," ujar Praswad.
Baca Juga: 4 Rekomendasi Drama Korea yang Tayang April 2024, Teman Seru Libur Lebaran Kamu!
Dia menegaskan, imbauan dari KPK tidak akan berhasil tanpa dibarengi contoh langsung dari lembaga antikorupsi.
"Selain pemberian contoh, KPK harus berani untuk menangani kasus gratifikasi yang melibatkan petinggi negara. KPK harus terang dan jelas dalam implementasi kebijakan melalui penindakan," ujar Praswad.
Berita Terkait
-
Pasar Tanah Abang Membludak Jelang Lebaran, Pj Gubernur DKI Perketat Pengawasan
-
Total Kekayaan Andhi Pramono Disita KPK Tembus Rp76 Miliar, Terbaru Luas Tanah di Sumsel Bikin Melongo
-
4 Rekomendasi Drama Korea yang Tayang April 2024, Teman Seru Libur Lebaran Kamu!
-
Jelang Lebaran, Warga Serbu Pasar Tanah Abang untuk Belanja Baju Baru
-
35 Kartu Idul Fitri 2024, Unduh Gratis Buat Ucapan Hampers atau Parcel Lebaran
Terpopuler
- 4 Sepatu Lokal Senyaman On Cloud Ori, Harga Lebih Terjangkau
- 5 Body Lotion Niacinamide untuk Cerahkan Kulit, Harganya Ramah Kantong Ibu Rumah Tangga
- Menguak PT Minas Pagai Lumber, Jejak Keluarga Cendana dan Konsesi Raksasa di Balik Kayu Terdampar
- 5 HP Murah Terbaik 2025 Rekomendasi David GadgetIn: Chip Mumpuni, Kamera Bagus
- 55 Kode Redeem FF Terbaru 9 Desember: Ada Ribuan Diamond, Item Winterlands, dan Woof Bundle
Pilihan
-
4 Rekomendasi HP 5G Murah Terbaik: Baterai Badak dan Chipset Gahar Desember 2025
-
Entitas Usaha Astra Group Buka Suara Usai Tambang Emas Miliknya Picu Bencana Banjir Sumatera
-
PT Titan Infra Sejahtera: Bisnis, Profil Pemilik, Direksi, dan Prospek Saham
-
OJK: Kecurangan di Industri Keuangan Semakin Canggih
-
PT Tusam Hutani Lestari Punya Siapa? Menguasai Lahan Hutan Aceh Sejak Era Soeharto
Terkini
-
Geger Rusuh di Kalibata: Polisi Periksa 6 Saksi Kunci, Ungkap Detik Mengerikan
-
Prabowo Minta Maaf soal Listrik Belum Pulih di Aceh: Keadaannya Sulit
-
Eks Anggota Komisi XI DPR RI Heri Gunawan dan Satori Segera Ditahan, Ini Penjelasan KPK
-
KPK: Semua Anggota Komisi XI DPR Berpeluang Jadi Tersangka Korupsi BI-OJK
-
7 Fakta Mencekam Rusuh Kalibata: 2 Nyawa Matel Melayang, 100 Orang Mengamuk Brutal
-
5 Petani di Bengkulu Selatan Tertembak usai Konflik Lahan Memanas, Ini Kronologinya!
-
Pulang dari Rusia: Prabowo Minta Maaf di Aceh Tamiang, Pesan Jangan Tebang Pohon Sembarangan!
-
Komitmen Tata Kelola Kian Kuat, BNI Borong Dua Penghargaan ARA 2024
-
Ibu Hamil Turut Jadi Korban Kebakaran di Terra Drone, Menteri PPPA Soroti Perusahaan Tak Taat Aturan
-
Kronologi 2 Mata Elang Tewas Diamuk Massa di Kalibata, Kios dan Kendaraan Dibakar