Suara.com - Pertemuan antara Ketua Umum (Ketum) PDIP Megawati Soekarnoputri dan Prabowo Subianto nampaknya belum akan terjadi dalam waku dekat ini.
Ketua DPP PDI Perjuangan Ahmad Basarah mengungkapkan, hingga saat ini pihaknya masih menunggu sampai MK mengumumkan hasilnya pada Senin (22/4).
"Mari kita ikuti aturan bernegara kita bahwa PDI Perjuangan masih menunggu hasil PHPU di MK yang prosesnya masih belum selesai," kata Basarah, mengutip Antara, Rabu.
Meski demikian, menurut dia antara Megawati Soekarnoputri dan Prabowo Subianto memiliki ikatan batin yang kuat walau belum bertemu secara fisik setelah Pilpres 2024.
"Meskipun mungkin secara fisik belum bertemu, antara hati Ibu Megawati dan Pak Prabowo, saya kira sudah saling kontak batin," ujarnya.
Basarah menegaskan Megawati memiliki hubungan yang sangat baik dengan Prabowo, sebab tak ada perpecahan di antara keduanya. Bahkan Ia yakin, keduanya sepakat kompetisi pemilihan presiden adalah sistem negara yang dilakukan setiap lima tahun sekali dalam rangka melanjutkan pembangunan bangsa.
Menurut Basarah, Megawati dan Prabowo juga sepakat bahwa pemilu merupakan wujud dari tradisi demokrasi.
"Sekali lagi, tidak pada tempatnya kalau kita harus mengatakan, diperlukan rekonsiliasi antara Ibu Mega dan Pak Prabowo," katanya.
Selain itu, dirinya juga menegaskan bahwa pertemuan Megawati Soekarnoputri dan Prabowo Subianto tak selalu dipandang menjadi pertemuan yang menghasilkan kesepakatan politik.
Baca Juga: Airlangga Soal Rencana Pertemuan Prabowo-Megawati: Bagus Di Momen Bulan Suci
Adapun kesepakatan politik yang dimaksud adalah untuk bergabung ke dalam pemerintahan Prabowo-Gibran apabila MK menetapkan sebagai pemenang Pilpres 2024.
"Pertemuan antara Ibu Mega dan Pak Prabowo tidak melulu diinterpretasikan sebagai suatu pertemuan yang harus menghasilkan kesepakatan politik untuk bisa bersama-sama di dalam pemerintahan yang jika nanti MK memutuskan Pak Prabowo adalah pemenang pemilu presiden di mana PDIP harus bergabung," ujar Basarah.
Ia menegaskan bahwa doktrin politik PDI Perjuangan tidak mengenal istilah oposisi dalam sistem pemerintahan presidensial, sebab Pancasila sebagai falsafah berbangsa dan bernegara mengajarkan gotong royong.
"Intinya, kita sama-sama bekerja sama, kalau kita di luar pemerintahan maka kita akan bekerja sama dengan pemerintahan Prabowo kelak jika beliau dilantik jadi presiden dari luar kekuasaan pemerintahan," katanya.
Berita Terkait
-
Airlangga Soal Rencana Pertemuan Prabowo-Megawati: Bagus Di Momen Bulan Suci
-
Beda Jomplang Hampers Lebaran Jokowi dan Prabowo: Full Antioksidan vs Gorengan
-
Momen Prabowo Dapat Ucapan Selamat dari Erdogan via Telepon
-
Megawati Gelar Open House Terbatas Di Teuku Umar Bersama Orang Dekat Dan Petinggi PDIP
-
Ucapkan Selamat Idul Fitri, Megawati Sebut Berani Tegakkan Kebenaran Dan Keadilan
Terpopuler
- 7 Sunscreen Terbaik untuk Flek Hitam Usia 50 Tahun, Atasi Garis Penuaan
- 3 Link DANA Kaget Khusus Hari Ini, Langsung Cair Bernilai Rp135 Ribu
- 14 Kode Redeem FC Mobile Hari Ini 7 Oktober 2025, Gaet Rivaldo 112 Gratis
- Sosok Profesor Kampus Singapura yang Sebut Pendidikan Gibran Cuma Setara Kelas 1 SMA
- 5 Fakta Heboh Kasus Video Panas Hilda Pricillya dan Pratu Risal yang Guncang Media Sosial
Pilihan
-
Pelaku Ritel Wajib Tahu Strategi AI dari Indosat untuk Dominasi Pasar
-
Istri Thom Haye Keram Perut, Jadi Korban Perlakuan Kasar Aparat Keamanan Arab Saudi di Stadion
-
3 Rekomendasi HP 1 Jutaan Kemera Terbaik, Mudah Tapi Bisa Diandalkan
-
Kontroversi Penalti Kedua Timnas Indonesia, Analis Media Arab Saudi Soroti Wasit
-
6 Rekomendasi HP Murah Baterai Jumbo 6.000 mAh, Pilihan Terbaik Oktober 2025
Terkini
-
Di Bawah Presiden Baru, Suriah Ingin Belajar Islam Moderat dan Pancasila dari Indonesia
-
Prediksi FAO: Produksi Beras RI Terbesar Kedua di Dunia, Siapa Nomor Satu?
-
Biaya Sewa Kios Pasar Pramuka Naik 4 Kali Lipat, Pramono Anung Janji Tak Ada Penggusuran!
-
Swasembada Pangan! Mentan: InsyaAllah Tak Impor Beras Lagi, Mudah-mudahan Tak Ada Iklim Ekstrem
-
Indonesia Jadi Prioritas! Makau Gelar Promosi Besar-besaran di Jakarta
-
Cak Imin Bentuk Satgas Audit dan Rehabilitasi Gedung Pesantren Rawan Ambruk
-
Semarang Siap Jadi Percontohan, TPA Jatibarang Bakal Ubah Sampah Jadi Energi Listrik
-
Ragunan Buka hingga Malam Hari, Pramono Anung: Silakan Pacaran Baik-Baik
-
Skandal Robot Trading Fahrenheit: Usai Kajari Jakbar Dicopot, Kejagung Buka Peluang Pemecatan
-
Pengacara Nadiem: Tak Ada Pertanyaan Kerugian Negara di BAP, Penetapan Tersangka Cacat Hukum