Suara.com - Tiga spesies Kanguru baru yang hidup di Australia antara 5 juta dan 40.000 tahun yang lalu diyakini telah punah. Penemuan itu diungkapkan oleh sejumlah peneliti dari Universitas Flinders Australia pada Senin (15/4/2024).
Tim peneliti menemukan tiga spesies dari genus protemnodon yang telah punah dengan membandingkan temuan museum dengan fosil yang ditemukan di sekitar Danau Callabonna di Australia Selatan, menurut sebuah artikel yang diterbitkan di jurnal Megataxa.
Spesies-spesies baru tersebut yang telah teridentifikasi adalah protemnodon viator, protemnodon mamakurra dan protemnodon dawsonae, dengan spesies viator menjadi yang terbesar di antara ketiganya dengan berat 170 kilogram, dua kali lipat ukuran kanguru merah yang ada saat ini.
“Kanguru itu mungkin mirip kanguru merah, tapi tulangnya lebih tebal dan berotot,” kata ketua peneliti Isaac Kerr, dikutip dari Antara, Selasa (16/4/2024).
Penelitian tersebut melibatkan fosil dari 14 koleksi di empat museum di seluruh Inggris, Amerika Serikat dan Papua Nugini selama lima tahun, jelas Kerr.
Foto rinci Kerr dan hasil pemindaian 3D menunjukkan bahwa protemnodon viator mungkin tinggal di danau dan sungai besar di Australia Tengah.
Kerr membandingkan spesies protemnodon dawsonae, yang informasinya paling sedikit tersedia, dengan “walabi rawa atau walabi leher merah yang ada saat ini.”
Sementara spesies protemnodon mamakurra mungkin hidup di pegunungan di pantai selatan Australia, di wilayah Tasmania, dan di pantai timur wilayah New South Wales, menurut penelitian tersebut.
Dilaporkan bahwa spesies-spesies tersebut "lebih cenderung bergerak dengan tangan dan kakinya daripada melompat."
Namun, alasan mengapa spesies protemnodon yang baru ditemukan ini punah sekitar 40.000 tahun yang lalu belum dapat ditentukan, menurut ahli paleontologi.
Berbeda dengan hewan-hewan besar tertentu, tidak ada indikasi bahwa kanguru menderita bencana besar terkait iklim atau diburu secara aktif.
“Mereka punah begitu manusia tiba…tetapi tidak ada bukti yang menunjukkan bahwa orang Aborigin memburu protemnodon,” kata Kerr.
Penelitian ini juga menyajikan kumpulan data spesies protemnodon yang lebih luas dibandingkan dengan data yang dapat diakses sebelumnya. Basis data yang ditingkatkan memiliki potensi untuk memberikan wawasan yang lebih luas mengenai identifikasi fosil.
Berita Terkait
-
Kisah Inspiratif Devon Kei Enzo: IQ di Atas Rata-Rata, Usia 15 Tahun Jadi Mahasiswa di Australia
-
Bukan Cuma Awkarin, 5 Artis Ini Juga Pilih Hengkang dari Indonesia Demi Cinta dan Karier
-
Dituding Pindah ke Australia karena Ingin Tutupi Kehamilan, Awkarin Beri Jawaban Menohok
-
Perjuangan Berbuah Manis, Detik-detik Pemuda Indonesia Sujud Syukur di Australia Usai Dapat Kerja
-
CEK FAKTA: Video Jurnalis Australia Ditembak Polisi Indonesia
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
-
Ternyata Ini Rahasia Kulit Cerah dan Sehat Gelia Linda
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
Terkini
-
Nama PBNU Terseret Kasus Haji, KPK Buka Suara: Benarkah Hanya Incar Orangnya, Bukan Organisasinya?
-
Rentetan Kasus Keracunan Makan Bergizi Gratis, DPD Minta BGN Kurangi Jumlah Penerima MBG
-
Asmara Berujung Maut di Cilincing: Pemuda Tewas Dihabisi Rekan Sendiri, Kamar Kos Banjir Darah!
-
Video Gibran Tak Suka Baca Buku Viral Lagi, Netizen Bandingkan dengan Bung Hatta
-
KPK Ungkap Kasus Korupsi Kuota Haji, Libatkan Hampir 400 Biro Perjalanan
-
Nabire Diguncang Gempa Berkali-kali, Jaringan Internet Langsung Alami Gangguan
-
KPK Sita Uang Hingga Mobil dan Tanah dari Dirut BPR Jepara Artha dalam Kasus Kredit Fiktif
-
Terungkap! Modus Oknum Kemenag Peras Ustaz Khalid Basalamah dalam Kasus Kuota Haji
-
PWNU DKI Ingatkan soal Transformasi PAM Jaya: Jangan Sampai Air Bersih Jadi Barang Dagangan
-
Satgas PKH Tertibkan Tambang Ilegal di Maluku Utara: 100 Hektar Hutan Disegel, Denda Menanti!