Suara.com - Beberapa waktu belakangan dunia pendidikan tanah air digegerkan dengan adanya laporan yang menyebut Dekan Universitas Nasional atau UNAS Kumba Digdowiseiso terlibat plagiarisme berat.
Setelah sempat disorot tajam mantan Deputi KSP kini giliran tokoh NU yang tak lain akademisi Indonesia Nadirsyah Hosen.
Melalui akun Twitternya, Nardisyah Hosen mengaku juga menjadi korban pencatutan nama seperti praktik plagiarisme berat yang dilakukan Kumba Digdowiseiso.
"Rame2 belakangan ini soal pencatutan nama dosen di Malaysia sebagai salah satu penulis artikel di jurnal, eh saya kena catut juga," ucapnya seperti dikutip Rabu (17/4/2024).
Merasa dirugikan, akademisi yang mengajar di Fakultas Hukum pada Monash University tersebut memberikan pernyataan menohok soal praktik serupa yang telah banyak terjadi.
"Ada sesuatu yang salah dalam dunia kampus kita ketika etika dilanggar demi mengejar point jadi Guru Besar. Kalau mau buka-bukaan banyak yang tersinggung ntar," tegasnya.
Sebelumnya hal senada juga sempat diungkapkan oleh mantan deputi KSP Yanuar Nugroho menyorot soal sosok Kumba Digdowiseiso yang nekat mencatut nama asisten profesor keuangan Universiti Malaysia Terengganu Safwan Mohd Nor dalam publikasi ilmiahnya.
Berdasar laporan Retraction Watch nama Safwan tertulis di empat publikasi ilmiah milik Kumba yang tak terindeks Web of Science.
Pihak UNAS pun telah bersikap menanggapi adanya laporan terkait plagiarisme berat yang dilakukan Kumba.
Baca Juga: Sosok Kumba Digdowiseiso, Guru Besar Unas yang Diduga Catut Nama Dosen Malaysia
"Bila terbukti ada pelanggaran, Universitas Nasional akan menindak tegas sesuai aturan dan ketentuan yang berlaku terhadap yang melanggarnya," jelasnya.
Ia menambahkan bahwa pimpinan UNAS memiliki komitmen tinggi dalam menjunjung etika dan nilai integritas akademis.
Berita Terkait
Terpopuler
- KPK: Perusahaan Biro Travel Jual 20.000 Kuota Haji Tambahan, Duit Mengalir Sampai...
- Selamat Datang Elkan Baggott Gantikan Mees Hilgers Bela Timnas Indonesia, Peluangnya Sangat Besar
- Jangan Ketinggalan Tren! Begini Cara Cepat Ubah Foto Jadi Miniatur AI yang Lagi Viral
- Hari Pelanggan Nasional 2025: Nikmati Promo Spesial BRI, Diskon Sampai 25%
- Maki-Maki Prabowo dan Ingin Anies Baswedan Jadi Presiden, Ibu Jilbab Pink Viral Disebut Korban AI
Pilihan
-
Media Lokal: AS Trencin Dapat Berlian, Marselino Ferdinan Bikin Eksposur Liga Slovakia Meledak
-
Rieke Diah Pitaloka Bela Uya Kuya dan Eko Patrio: 'Konyol Sih, tapi Mereka Tulus!'
-
Dari Anak Ajaib Jadi Pesakitan: Ironi Perjalanan Karier Nadiem Makarim Sebelum Terjerat Korupsi
-
Nonaktif Hanya Akal-akalan, Tokoh Pergerakan Solo Desak Ahmad Sahroni hingga Eko Patrio Dipecat
-
Paspor Sehari Jadi: Jurus Sat-set untuk yang Kepepet, tapi Siap-siap Dompet Kaget!
Terkini
-
Pengamat Intelijen: Kinerja Listyo Sigit Bagus tapi Tetap Harus Diganti, Ini Alasannya
-
Terungkap! Rontgen Gigi Hingga Tato Bantu Identifikasi WNA Korban Helikopter Kalsel
-
Misteri Dosen UPI Hilang Terpecahkan: Ditemukan di Lembang dengan Kondisi Memprihatinkan
-
Dugaan Badai PHK Gudang Garam, Benarkah Tanda-tanda Keruntuhan Industri Kretek?
-
Israel Bunuh 15 Jurnalis Palestina Sepanjang Agustus 2025, PJS Ungkap Deretan Pelanggaran Berat
-
Mengenal Tuntutan 17+8 yang Sukses Bikin DPR Pangkas Fasilitas Mewah
-
IPI: Desakan Pencopotan Kapolri Tak Relevan, Prabowo Butuh Listyo Sigit Jaga Stabilitas
-
Arie Total Politik Jengkel Lihat Ulah Jerome Polin saat Demo: Jangan Nyari Heroiknya Doang!
-
Sekarang 'Cuma' Dapat Rp65,5 Juta Per Bulan, Berapa Perbandingan Gaji DPR yang Dulu?
-
SBY: Seni Bukan Hanya Indah, Tapi 'Senjata' Perdamaian dan Masa Depan Lebih Baik