Suara.com - Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi DKI Jakarta merilis laporan pertumbuhan ekonomi di Jakarta pada triwulan I-2024. Hasilnya, dibandingkan pada periode sama tahun 2023, angka pertumbuhan ekonomi Jakarta mencapai angka 4,78 persen.
Kendati demikian, Plt Kepala BPS DKI Jakarta Dwi Paramita Dewi menyebut angka ini masih lebih rendah dibandingkan capaian naisonal yang mencatat pertumbuhan ekonomi di kuartal I 2024 mencapai 5,11 persen secara year on year (yoy) alias tahunan.
"Pertumbuhan ekonomi Jakarta triwulan I-2024 terjadi di hampir seluruh lapangan usaha," ujar Dwi dalam keterangannya, Selasa (7/5/2024).
Berdasarkan pencatatan BPS, pertumbuhan ekonomi triwulan I-2024 dari sisi produksi yang tertinggi tercatat pada lapangan usaha bidang administrasi pemerintahan, pertahanan, dan jaminan sosial wajib, sebesar 14,16 persen.
Sementara dari sisi pengeluaran, komponen pengeluaran konsumsi pemerintah (PKP) mengalami pertumbuhan tertinggi yakni sebesar 30,30 persen.
Pertumbuhan tertinggi kedua dicapai oleh Komponen pengeluaran konsumsi lembaga nonprofit (PKLNPRT) yang tumbuh sebesar 19,70 persen seiring dengan meningkatnya aktivitas partai politik, lembaga keagamaan dan organisasi masyarakat.
"Peningkatan kinerja PKLNPRT juga tercermin dari meningkatnya jumlah pelanggan dan kWh Listrik terjual kategori sosial," kata Dwi.
Kemudian, ekonomi Jakarta triwulan I-2024 disebut Dwi tumbuh sebesar 0,65 persen dibandingkan triwulan IV-2023 (q-to-q).
Dari sisi produksi, lapangan usaha administrasi pemerintahan, pertahanan, dan jaminan sosial wajib mengalami pertumbuhan tertinggi sebesar 6,86 persen.
Baca Juga: Anak Muda, Silakan Ikut Layanan Asuransi untuk Jamin Faktor Tidak Terduga
Lebih lanjut, dari sisi pengeluaran, komponen pengeluaran konsumsi lembaga nonprofit (PKLNPRT) mengalami pertumbuhan tertinggi sebesar 3,81 persen.
"Dari sisi pengeluaran, pertumbuhan terjadi hanya pada dua komponen yaitu Komponen PKLNPRT sebesar 3,81 persen dan Komponen PKRT sebesar 0,08 persen," ucapnya.
Terakhir, struktur ekonomi Jakarta triwulan I-2024 didominasi oleh lapangan usaha perdagangan besar dan eceran, dan reparasi mobil dan sepeda motor sebesar 17,91 persen. Sementara dari sisi pengeluaran, proporsi komponen pengeluaran konsumsi rumah tangga (PKRT) sebesar 61,87 persen.
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Daftar Mobil Bekas Pertama yang Aman dan Mudah Dikendalikan Pemula
- 6 Rekomendasi Mobil Bekas Kabin Luas di Bawah 90 Juta, Nyaman dan Bertenaga
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- Calon Pelatih Indonesia John Herdman Ngaku Dapat Tawaran Timnas tapi Harus Izin Istri
- Harga Mepet Agya, Intip Mobil Bekas Ignis Matic: City Car Irit dan Stylish untuk Penggunaan Harian
Pilihan
-
CERPEN: Liak
-
Rencana KBMI I Dihapus, OJK Minta Bank-bank Kecil Jangan Terburu-buru!
-
4 Rekomendasi HP 5G Murah Terbaik: Baterai Badak dan Chipset Gahar Desember 2025
-
Entitas Usaha Astra Group Buka Suara Usai Tambang Emas Miliknya Picu Bencana Banjir Sumatera
-
PT Titan Infra Sejahtera: Bisnis, Profil Pemilik, Direksi, dan Prospek Saham
Terkini
-
Tak Hanya Ciptakan Lapangan Kerja, Waka BGN Sebut Program MBG Jalan Tol Pengentasan Kemiskinan
-
6 Anggota Yanma Mabes Polri Jadi Tersangka Kasus Tewasnya 2 Debt Collector, Ini Identitasnya
-
Dari OTT ke Jejak Dana Gelap Pilkada: Seberapa Mahal Biaya Kampanye Calon Kepala Daerah?
-
Prabowo ke Pengungsi Banjir Aceh: Maaf, Saya Tak Punya Tongkat Nabi Musa, Tapi Rumah Kalian Diganti
-
Dasco Unggah Video Prabowo saat Bikin Kaget WWF karena Sumbangkan Tanah di Aceh
-
Borok Penangkapan Dirut Terra Drone Dibongkar, Pengacara Sebut Polisi Langgar Prosedur Berat
-
Pramono Anung Wanti-wanti Warga Jakarta Imbas Gesekan di Kalibata: Tahan Diri!
-
WALHI Sebut Banjir di Jambi sebagai Bencana Ekologis akibat Pembangunan yang Abai Lingkungan
-
Pramono Anung Bahas Peluang Siswa SDN Kalibaru 01 Cilincing Kembali Sekolah Normal Pekan Depan
-
Cuma Boleh Pegang HP 4 Jam, Siswa Sekolah Rakyat: Bosen Banget, Tapi Jadi Fokus Belajar