Suara.com - Lebih dari 260 ribu jamaah haji Indonesia menunaikan ibadah haji ke Mekkah, Arab Saudi pada 2024 ini. Belum lagi sekitar 8 juta umat muslim yang menunaikan ibadah umrah sejak Ramadan 2024 lalu.
Anggaran biaya haji yang dibawa masyarakat Indonesia ke Arab Saudi bahkan mencapai Rp100 triliun. Jumlah ini terbagi atas Rp20 triliun untuk biaya haji dan Rp80 triliun lainnnya untuk aktivitas umrah.
Namun mirisnya, sampai saat ini Indonesia belum memiliki fasilitas yang dibangun secara mandiri bagi jamaah haji maupun umrah. Berbeda dari negara tetangga Malaysia, Indonesia tak memiliki hotel bagi tempat tinggal jamah haji ataupun katering untuk makan para jamaah yang tinggal selama berhaji.
"Bahkan kita tidak punya bus untuk mobilitas jamaah haji atau umrah, semuanya punya Arab Saudi," ujar Kepala Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) RI, Fadlul Imansyah dalam Seminar Publik bertajuk “Ruang Dialog BPKH: Harmonisasi Penyelenggaraan Ibadah Haji Indonesia” di SM Tower Yogyakarta, Jumat (17/05/2024).
Menurut Fadlul, berbagai upaya pun dilakukan agar sekitar 30 persen biaya haji yang jumlahnya fantastis tersebut bisa kembali ke Indonesia. Meski regulasi antarnegara masih jadi tantangan serius, upaya tersebut sudah dimulai BPKH.
Diantaranya dengan pembangunan kampung Indonesia di Mekkah. Di kawasan tersebut diharapkan bisa dibangun hotel untuk jamaah haji Indonesia, bus Damri untuk mobilitas jamaah hingga katering bagi mereka.
"Kita sudah di-push (diminta-red) Komis VIII DPR RI, bahkan Presiden dan Menteri Keuangan untuk [pembangunan] kampung Indonesia dibuat monumental agar Indonesia punya bangunan fisik," paparnya.
Sementara Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir dalam paparannya secara virtual menyatakan, literasi keuangan haji bagi publik dan masyarakat sangat dibutuhkan. Sehingga masyarakat bisa memperoleh informasi dan pengetahuan yang berhubungan dengan keuangan haji beserta seluruh proses dan pengelolaannya.
"Terutama para jamaah calon haji betul-betul memperoleh kepastian tentang seberapa besar uang yang ada di bawah pengelolaan BPKH, bagaimana peruntukannya, dan lain sebagainya yang menyangkut akuntabilitas publik," tandasnya.
Baca Juga: Lalui Pengalaman Mencekam di Udara, Calon Haji Gowa Sujud Syukur Tiba di Tanah Suci
Haedar berharap uang itu merupakan amanat dari calon jamaah haji harus dikelola dengan dengan sebaik-baiknya. Selain itu perlu dilakukan sosialisasi, penyebaran informasi, dan berbagai macam kegiatan yang menyangkut literasi keuangan haji yang lebih terbuka dan dapat diketahui oleh masyarakat.
"Saya yakin bahwa dana haji itu dana yang menyangkut kemaslahatan umat. Selain memang pokoknya tentu untuk keperluan penyelenggaraan ibadah haji. Baik dalam penyelenggaraan ibadah haji, dana yang terhimpun di BPKH itu seoptimal mungkin dapat meningkatkan layanan haji yang semakin baik," jelasnya.
Direktur Utama PT Syarikat Cahaya Media Deni Asy'ari menambahkan, pengelolaan dana haji mengalami kenaikan dari waktu ke waktu. Misalnya, pada 2019 lalu, biaya haji sekitar Rp 35 juta dan di tahun ini kabarnya naik lagi menjadi sekitar Rp 49 juta. Ini tentu potensi ekonomi yang sangat besar bagi masyarakat banyak.
"Seharusnya Indonesia memiliki hotel sendiri, perusahaan katering Indonesia, transportasi Indonesia sendiri, sehingga tidak bergantung pada pihak lain dan itu bisa mengalir ke Indonesia uangnya," imbuhnya.
Kontributor : Putu Ayu Palupi
Berita Terkait
-
Pesawat Menuju Makkah Sempat Terbakar, Jemaah Ceritakan 20 Menit Menegangkan di Langit Makassar
-
Terungkap! Bukan Cedera, Ini Alasan Witan Sulaeman Absen Hadapi Irak dan Filipina
-
Baru Dinikahi Anak Bos Tambang, Putri Isnari Sudah Kena Amuk Mertua Gara-gara Hal Sepele Ini
-
Mbah Miskan, Calon Haji Tertua Indonesia yang Gemar Berolahraga, Usianya 110 Tahun
Terpopuler
- Bak Bumi dan Langit, Adu Isi Garasi Menkeu Baru Purbaya Yudhi vs Eks Sri Mulyani
- Kata-kata Elkan Baggott Jelang Timnas Indonesia vs Lebanon Usai Bantai Taiwan 6-0
- Menteri Keuangan RI Sri Mulyani Dicopot
- Mahfud MD Terkejut dengan Pencopotan BG dalam Reshuffle Kabinet Prabowo
- Viral Murid SD Kompak Tolak Makan Gratis, Anak-Anak Jujur Masalahnya di Menu?
Pilihan
-
3 Kontroversi Purbaya Yudhi Sadewa di Tengah Jabatan Baru sebagai Menteri
-
Indonesia di Ujung Tanduk, Negara Keturunan Jawa Malah Berpeluang Lolos ke Piala Dunia 2026
-
5 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan Memori 256 GB, Terbaru September 2025
-
IHSG Jeblok Hingga 1 Persen di Sesi I Perdagangan Selasa Setelah Sertijab Menteri Keuangan
-
19 Tewas di Aksi Demo Anti Korupsi, Eks Persija Jakarta: Pemerintah Pembunuh!
Terkini
-
Kaldera Toba Kembali dapat Kartu Hijau UNESCO, Gubernur Bobby Nasution Ajak Terus Jaga Bersama
-
Ngaku Merasa Terhormat Jadi Menteri Keuangan, Kinerja Purbaya Yudhi Sadewa Disorot
-
Pamer ATM Prioritas, Anak Menkeu Purbaya Sebut Ciri Orang Miskin: Rasis & Bermental Pengemis
-
Melawan Kritik dengan Kekuatan Negara? TNI Dikecam Keras Karena Laporkan Ferry Irwandi!
-
Bukan Cuma Tudingan 'Agen CIA'? Ini 4 Fakta Geger Lain dari Anak Menkeu Purbaya Sadewa
-
CEK FAKTA: Benarkah Warga Kehilangan Penglihatan karena Gas Air Mata Aparat?
-
7 Fakta di Balik Revolusi Pilkades: Dari Daftar Online Hingga E-Voting Anti Curang
-
Yusril Temui Direktur Lokataru di Tahanan, Jamin Proses Hukum Akan Diawasi
-
Raffi Ahmad vs Politisi Senayan di Bursa Menpora? Sosok Ini Beri Jawaban
-
Ibu dan 2 Anak Tewas di Bandung, KPAI: Peringatan Serius Rapuhnya Perlindungan Keluarga