Suara.com - Publik di platform sosial media tengah ramai membahas perihal pemotongan upah pekerja baik sektor swasta maupun ASN untuk tabungan perumahan rakyat atau tapera.
Sejumlah warganet di platform media sosial X mempertanyakan skema pemotongan dan manfaat yang akan diterima para pekerja. Komika Ernest Prakasa misalnya mencuitkan rasa keheranan dengan rencana pemotongan gaji pekerja untuk tapera itu.
"Apaan sih??" tulis Ernest Prakasa mengomentari pemberitaan terkait pemotongan gaji karyawan untuk Tapera seperti dikutip, Selasa (28/5).
Masalah pemotongan upah untuk Tapera ini juga menarik perhatian komika lain, Soleh Solihun. Lewat akun X miliknya, Soleh menuliskan prediksinya skema pemotongan upah untuk Tapera.
Soleh membayangkan pekerja dengan gaji Rp10 juta per bulan. Si pekerja nantinya akan mendapat pemotongan sebesar 3 persen per bulan yang setara dengan Rp300.000
Untuk bisa mengumpulkan uang sebanyak Rp360 juta misalnya dibutuhkan waktu hampir 100 tahun dengan skema pemotongan sebesar 3 persen per bulan.
"kalo gaji 10 juta per bulan. dipotong tapera 3% = 300 ribu/bulan. 1 tahun = 3,6 juta," cuit Soleh seperti dikutip.
"100 tahun menabung akhirnya bisa deh dapet rumah yang harganya 360 juta. Ngitungnya gitu gak sih?" tambah Soleh.
Cuitan Soleh pun mendapat banyak respon dari netizen. Mereka membayangkan jika pekerja dengan gaji Rp10 juta butuh waktu 100 tahun, bagaimana dengan pekerja yang hanya mendapat upah di bawah Rp10 juta? Butuh berapa lama gaji mereka dipotong untuk Tapera.
Baca Juga: Potong Gaji untuk Iuran Tapera Pemerintah Bisa Ditolak? Ini Penjelasannya
"Betul. Belum lagi jika optimistis menjaga usia, bisa lebih besar lagi jika bisa hidup sampai 250-300 tahun," komentar salah satu netizen.
"Lebih duluan mana ya, kebagian rumah atau meninggal?" sambung akun lainnya.
Namun ada juga warganet yang menuliskan cuitan Soleh itu keliru. Akun itu menjelaskan perihal instrumen investasi.
"Nggak.. ada yang namanya instrumen investasi. Sama kayak dana haji. Diinvestasikan ke SUN atau obligasi lain yang relatif aman. return 5-6% pertahun. Bahkan lebih. Kemudian, karena bersifat jangka panjang, ada efek compound interest (bunga berbunga)," jelas akun @taryo****
"Jika malas menghitung, gunakan GEMINI saja. Masukkan angka tenor waktunya," sambungnya.
Peraturan Pemotongan Gaji untuk Tapera
Berita Terkait
-
Potong Gaji untuk Iuran Tapera Pemerintah Bisa Ditolak? Ini Penjelasannya
-
Tantangan Perlindungan Pekerja Kontrak: Pembunuhan Senyap Pekerja
-
Ini Fungsi Iuran Tapera yang Dibebankan ke Karyawan Swasta
-
Jejak Suami Pengacara Vina Cirebon yang Tewas Dibunuh 2018: Kenal dengan Menteri Jokowi
-
Jaminan Keamanan, Kesehatan, dan Keselamatan Pekerja Merupakan Investasi Keberhasilan Jangka Panjang Perusahaan
Terpopuler
Pilihan
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
Terkini
-
Mubes NU Tegaskan Konflik Internal Tanpa Campur Pemerintah, Isu Daftarkan SK ke Kemenkum Mencuat
-
Jabotabek Mulai Ditinggalkan, Setengah Juta Kendaraan 'Eksodus' H-5 Natal
-
Mubes Warga NU Keluarkan 9 Rekomendasi: Percepat Muktamar Hingga Kembalikan Tambang ke Negara
-
BNI Bersama BUMN Peduli Hadir Cepat Salurkan Bantuan Nyata bagi Warga Terdampak Bencana di Sumatra
-
Relawan BNI Bergabung dalam Aksi BUMN Peduli, Dukung Pemulihan Warga Terdampak Bencana di Aceh
-
Pakar Tolak Keras Gagasan 'Maut' Bahlil: Koalisi Permanen Lumpuhkan Demokrasi!
-
Gus Yahya Ngaku Sejak Awal Inginkan Islah Sebagai Jalan Keluar Atas Dinamika Organisasi PBNU
-
Rais Aam PBNU Kembali Mangkir, Para Kiai Sepuh Khawatir NU Terancam Pecah
-
Puasa Rajab Berapa Hari yang Dianjurkan? Catat Jadwal Berpuasa Lengkap Ayyamul Bidh dan Senin Kamis
-
Doa Buka Puasa Rajab Lengkap dengan Artinya, Jangan Sampai Terlewat!