Suara.com - Insiden pengrusakan mobil plat B milik warga diduga dilakukan sejumlah oknum suporter Persib di Bandung, Jawa Barat. Korban membagikan kondisi mobil miliknya yang dirusak oleh para pelaku.
Korban Elvira Listiana lewat unggahan video di akun Instagram miliknya unggah video yang memperlihatkan kaca mobilnya yang pecah akibat ulah suporter.
Parahnya lagi, di dalam mobil nahas itu terdapat dua anak kecil. Dari video terlihat wajah panik kedua anak kecil akibat ulah tak bertanggung jawab oknum suporter.
"Lihat nih dipecahin (kaca mobil). Anak saya lagi tidur, ketakutan dua-duanya. Bobotoh tolong diviralin," ucap korban dalam video tersebut, Sabtu (1/6/2024).
"Lihat mobil saya hancur gara-gara Bobotoh. Biarin gw viralin. Mana bobotoh tadi," tambah korban dengan nada penuh emosi.
Korban memberikan kronologis bahwa insiden itu berawal saat ia bersama suami dan kedua anaknya pulang dari Bandung menuju Padalarang, Jawa Barat.
Di tengah perjalanan, sejumlah oknum suporter melakukan tindakan provokatif karena mengetahui mobil miliknya plat B. Namun kata korban, sang suami tidak mempedulikan hal itu.
Ditegaskan korban bahwa ia dan suami sendiri merupakan warga Jawa Barat yang kebetulan memiliki mobil dengan plat B.
Dilanjutkan korban, sejumlah oknum suporter terus berteriak dan melakukan tindakan provokasi terhadap ia dan keluarganya. Bahkan menurut korban, salah satu pelaku tampak membawa besi panjang.
Baca Juga: Persib Bandung Juara, Warganet Apresiasi BRI Liga 1
Korban dan kedua anaknya menjerit histeris, ketakutan saat pelaku mulai menyerang mobil mereka.
"Lalu mereka menghampiri mobil kami sambil terus berteriak "plat B" dan di antara mereka ada yang bawa besi panjang. Saya dari dalam mobil sudah panik dan teriak "kami juga orang bandung,,tolong ada anak kecil didalam mobil," ungkap korban.
Korban menyalakan lampu di dalam mobil agar pelaku menghentikan serangan karena ada dua anak kecil. Namun hal itu tak membuat para pelaku berhenti.
"Namun itu tidak membuat mereka menghentikan amarah mereka. Kaca mobil saya di pecahkan dengan besi panjang yang notaben nya ada anak saya yang besar dan kecil di bawah kaca tersebut," lanjut korban.
Akibat pukulan dari besi panjang ke arah kaca mobil bagian tengah, dua anak korban tubuhnya dipenuhi kaca dan mereka menjerit ketakutan.
"Beruntungnya ada salah satu dari mereka menahan agar tidak menghakimi kami sehingga kami bisa terus jalan. Saya gemetar, marah, panik sebagai seorang wanita dan ibu melihat anak saya menangis ketakutan," ucap Elvira.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
- 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
- 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
Pilihan
-
Nova Arianto Ungkap Biang Kerok Kekalahan Timnas Indonesia U-17 dari Zambia
-
Tragedi Pilu dari Kendal: Ibu Meninggal, Dua Gadis Bertahan Hidup dalam Kelaparan
-
Menko Airlangga Ungkap Rekor Kenaikan Harga Emas Dunia Karena Ulah Freeport
-
Emas Hari Ini Anjlok! Harganya Turun Drastis di Pegadaian, Antam Masih Kosong
-
Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
Terkini
-
OTT KPK di Riau! Gubernur dan Kepala Dinas Ditangkap, Siapa Saja Tersangkanya?
-
KPK Sebut OTT di Riau Terkait dengan Korupsi Anggaran Dinas PUPR
-
Polisi Berhasil Tangkap Sindikat Penambangan Ilegal di Taman Nasional Gunung Merapi
-
600 Ribu Penerima Bansos Dipakai Judi Online! Yusril Ungkap Fakta Mencengangkan
-
Pemerintah Segera Putihkan Tunggakan Iuran BPJS Kesehatan, Catat Waktunya!
-
Pengemudi Ojol Jadi Buron Usai Penumpangnya Tewas, Asosiasi Desak Pelaku Serahkan Diri
-
Sempat Kabur Saat Kena OTT, Gubernur Riau Ditangkap KPK di Kafe
-
Targetkan 400 Juta Penumpang Tahun 2025, Dirut Transjakarta: Bismillah Doain
-
Sejarah Terukir di Samarkand: Bahasa Indonesia Disahkan sebagai Bahasa Resmi UNESCO
-
Tolak Gelar Pahlawan Soeharto, Koalisi Sipil Ungkap 9 Dosa Pelanggaran HAM Berat Orde Baru