Suara.com - Letnan Jenderal TNI (Purn) Muhammad Herindra, M.A., M.Sc., baru-baru ini mendapat sorotan. Bukan tanpa sebab, saat rapat bersama DPR RI, Herindra salah sebut pemerintahan Prabowo-Gibran menjadi Jokowi-Gibran yang diikuti gelak tawa para anggota sidang.
Pernyataannya tersebut justru menjadi bahan candaan hingga sindiran netizen. Meski begitu, Herindra mengaku terlalu bersemangat sehingga salah menyebut pasangan Prabowo-Gibran.
Muhammad Herindra lahir di Magelang, Jawa Tengah pada, 30 November 1964. Ia adalah seorang pensiunan jenderal Indonesia yang saat ini menjabat sebagai Wakil Menteri Pertahanan (Wamenhan) di bawah kepemimpinan Prabowo Subianto sejak 23 Desember 2020.
Herindra adalah anak dari Hudaya. Ia adalah purnawirawan Letnan Kolonel yang bekerja di sebuah perusahaan pupuk. Herindra menikah dengan Eka Diyah Rusyati, seorang dokter gigi, dan mereka dikaruniai seorang putra bernama Arief Akbar Herlambang. Pernikahan Arief pada Desember 2022 dihadiri oleh Presiden Joko Widodo dan Prabowo Subianto sebagai saksi.
Pendidikan
Masa kecil Herindra banyak dihabiskan di Magelang, di mana ia menyelesaikan pendidikan menengah di SMP 1 Magelang pada tahun 1980. Setelah itu, ia melanjutkan pendidikan di SMA 8 Jakarta, lulus pada tahun 1983, dan kini menjadi ketua ikatan alumni sekolah tersebut.
Herindra masuk Akademi Militer pada tahun yang sama setelah lulus SMA dan ditugaskan sebagai Letnan Dua Infanteri pada tahun 1987, di mana ia menerima penghargaan Adhi Makayasa sebagai lulusan terbaik.
Setelah itu, Herindra bergabung dengan Kopassus, pasukan khusus TNI, dan menjalani pelatihan infanteri dan pasukan khusus. Ia juga menempuh pendidikan lanjutan di Sekolah Staf dan Komando Angkatan Darat (1999-2000) dan Sekolah Staf Angkatan Bersenjata Malaysia (2011).
Baca Juga: Profil Anak Buah Prabowo, Muhammad Herindra Keselip Lidah Pemerintah Jokowi-Gibran
Herindra memperoleh gelar master di bidang intelijen dan hubungan internasional dari Universitas Salford pada tahun 1994 serta gelar master di bidang ilmu sosial dari Universitas Nasional Malaysia pada tahun 2011.
Karier Militer
Karier militer Herindra dimulai sebagai perwira muda di Kopassus dengan berbagai posisi komando dan non-komando, termasuk sebagai petugas informasi publik pada tahun 2000.
Pada tahun 2001, ia menjadi komandan Batalyon Infanteri Kopassus ke-812. Kemudian, ia bertugas sebagai asisten senior intelijen di Kodam I/Bukit Barisan dan komandan distrik militer di Bengkalis, Riau, di mana ia terlibat dalam pemberantasan pembalakan liar.
Pada tahun 2007, Herindra kembali ke Akademi Militer sebagai wakil komandan korps taruna dan pada tahun 2008 menjadi asisten intelijen Komandan Kopassus Pramono Edhie Wibowo. Ia dipindahkan ke Kodam Jaya pada tahun 2009 dan kemudian ditempatkan di Pusat Intelijen Angkatan Darat sebagai direktur penelitian dan pengembangan pada tahun 2010. Setelah memperoleh gelar master kedua, Herindra diangkat sebagai koordinator staf pribadi KSAD, Pramono Edhie Wibowo.
Pada 15 Juni 2012, Herindra menjadi Komandan Korem 101/Antasari di Kalimantan Selatan, di mana ia mengunjungi berbagai kabupaten untuk memperkuat hubungan dengan pemerintah setempat dan menerima brevet kehormatan Bhayangkara Bahari Utama dari Ditpolair Polda Kalsel.
Berita Terkait
Terpopuler
- Penyerang Klub Belanda Siap Susul Miliano Bela Timnas Indonesia: Ibu Senang Tiap Pulang ke Depok
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 Oktober: Raih 18.500 Gems dan Pemain 111-113
- Gary Neville Akui Salah: Taktik Ruben Amorim di Manchester United Kini Berbuah Manis
- 5 Mobil Bekas 30 Jutaan untuk Harian, Cocok buat Mahasiswa dan Keluarga Baru
- Belanja Mainan Hemat! Diskon 90% di Kidz Station Kraziest Sale, Bayar Pakai BRI Makin Untung
Pilihan
-
Tak Mau Ceplas-ceplos Lagi! Menkeu Purbaya: Nanti Saya Dimarahin!
-
H-6 Kick Off: Ini Jadwal Lengkap Timnas Indonesia di Piala Dunia U-17 2025
-
Harga Emas Hari Ini Turun: Antam Belum Tersedia, Galeri 24 dan UBS Anjlok!
-
5 Fakta Wakil Ketua DPRD OKU Parwanto: Kader Gerindra, Tersangka KPK dan Punya Utang Rp1,5 Miliar
-
Menkeu Purbaya Tebar Surat Utang RI ke Investor China, Kantongi Pinjaman Rp14 Triliun
Terkini
-
Kabar Buruk Warga Bodetabek! Subsidi Transportasi Gratis Jakarta Cuma Buat KTP DKI
-
Pakai Sarung Tangan, Prabowo Ikut Musnahkan Barang Bukti Narkoba 214,84 Ton Senilai Rp29,37 Triliun
-
Menkeu Purbaya Masuk Bursa Cawapres Terkuat Kalahkan Dedi Mulyadi, PAN Malah Ragu Ajak Gabung?
-
Geger Mamberamo! Polisi Diserang Massa Pakai Parang dan Linggis, Tokoh Masyarakat Jadi Dalang?
-
Leher Ditebas usai Nyabu Bareng, Kronologi Berdarah Asep Bunuh Rekan di Jatinegara Jaktim
-
Geger Kabar Pertalite Bikin Motor Brebet di Jatim, Bahlil Turun Tangan Kirim Tim Khusus
-
Papua Memanas! Mapolres Mamberamo Raya Diserang Massa, Banyak Polisi jadi Korban, Apa Pemicunya?
-
Setnov Bebas Bersyarat, Arukki dan LP3HI Ajukan Gugatan ke PTUN Jakarta: Kecewa!
-
Swedia Ingin Kurangi Emisi Lewat Pajak Makanan Tak Ramah Lingkungan, Bisakah Ditiru?
-
Siswi MTs Sukabumi Akhiri Hidup, Isi Surat Ungkap Keinginan Pindah Sekolah karena Perilaku Teman