Suara.com - Letnan Satu Caj (Purn) Dr Drs Sunjaya Purwadi Sastra MM MSi merupakan mantan Bupati Cirebon. Dia menjabat sejak 2014 hingga dicopot pada 2019 karena tersangkut kasus hukum.
Sunjaya Purwadi Sastra mengawali kariernya dari dunia militer, sebelum akhirnya memutuskan untuk terjun ke politik pada 2012.
Dia memilih bergabung dengan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) dan mencalonkan diri di Pilkada Cirebon. Keputusan yang terbilang tepat, Sunjaya terpilih bersama wakilnya Soemadi.
Berikut ini profil Sunjaya Purwadi Sastra lengkap dirangkum dari sejumlah sumber.
Profil Sunjaya Purwadi Sastra
Sunjaya lahir di Cirebon, Jawa Barat pada 1 September 1965. Masa kecil hingga remajanya dihabiskan di tanah kelahirannya.
Dia sekolah di SD Negeri Beberan. Setelah lulus, Sunjaya melanjutkan pendidikan ke SMP Negeri Palimanan, sebelum melanjutkan ke MAN Babakan Ciwaringin. Selesai pendidikan di MAN Babakan, ayah empat anak tersebut melanjutkan pendidikannya ke Jakarta, dengan mengambil pendidikan sarjana di STIA Yappan.
Pada 1998, dia memilih untuk masuk ke dunia militer. Meski sudah menjadi tentara, tidak menghentikan Sunjaya untuk terus bersekolah. Dia tercatat pernah menempuh pendidikan magister di STIE Jakarta dengan mengambil jurusan manajemen dan Universitas Indonesia jurusan Sains.
Sunjaya juga pernah menempuh pendidikan doktoral Ilmu Pemerintahan dari Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN), Sumedang.
Baca Juga: Ingatkan Mendidik Anak dengan Keteladanan, PDIP Kritik Gibran Bagi-bagi Buku Bergambar Jan Ethes
Kehidupan Pribadi
Sunjaya menikah dengan Wahyu Tjiptaningsih atau yang akrab disapa Ayu. Istrinya ini kemudian menjadi Wakil Bupati Cirebon dari jalur pergantian antar waktu (PAW). Ayu menggantikan posisi Imron yang naik menjadi Bupati Cirebon usai Sunjaya ditetapkan tersangka oleh KPK.
Dari pernikahan tersebut Sunjaya dan Ayu dikaruniai 4 orang anak yaitu Satria Robi Putra, Sela Syahvira Amalia, Resyah Prima Hanjaya, dan Ramadani Syahputra.
Karier Militer
Karier awal Sunjaya tidak langsung di dunia politik. Dia justru masuk militer dengan bergabung Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat (TNI AD) pada 1998 dan mencapai pangkat letnan satu.
Dia lebih banyak bertugas sebagai ajudan hingga akhirnya memutuskan untuk pensiun pada 2012.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Serum Vitamin C yang Bisa Hilangkan Flek Hitam, Cocok untuk Usia 40 Tahun
- Sunscreen untuk Usia 50-an Sebaiknya SPF Berapa? Cek 5 Rekomendasi yang Layak Dicoba
- 5 Mobil Diesel Bekas Mulai 50 Jutaan Selain Isuzu Panther, Keren dan Tangguh!
- Harta Kekayaan Abdul Wahid, Gubernur Riau yang Ikut Ditangkap KPK
- 5 Mobil Eropa Bekas Mulai 50 Jutaan, Warisan Mewah dan Berkelas
Pilihan
-
Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
-
Korban PHK Masih Sumbang Ratusan Ribu Pengangguran! Industri Pengolahan Paling Parah
-
Cuma Mampu Kurangi Pengangguran 4.000 Orang, BPS Rilis Data yang Bikin Kening Prabowo Berkerut
-
Rugi Triliunan! Emiten Grup Djarum, Blibli PHK 270 Karyawan
-
Angka Pengangguran Indonesia Tembus 7,46 Juta, Cuma Turun 4.000 Orang Setahun!
Terkini
-
Terseret Kasus Ekspor CPO, Dua Raksasa Sawit Bayar Uang Pengganti Triliunan dengan Cara Dicicil!
-
MBG ala Jusuf Hamka, Makan Gratis yang Bikin Anak-Anak SD Tambora Senyum Ceria
-
Gubernur Riau Diduga Pakai Uang Pemerasan untuk Jalan-Jalan ke Inggris dan Brasil
-
KPK Lamban Ungkap Tersangka Korupsi Gubernur Riau, Apa Alasannya?
-
Wamenkomdigi: Pemerintah Harus Hadir untuk Memastikan AI Jadi Teknologi yang Bertanggung Jawab
-
Gubernur Riau Jadi Tersangka KPK! Kemendagri Siapkan Pengganti Sementara
-
Pramono Anung Rombak Birokrasi DKI: 1.842 Pejabat Baru, Janji Pelayanan Publik Lebih Baik
-
Gubernur Riau Jadi Tersangka, PKB Proses Status Kader Abdul Wahid Secara Internal
-
Raperda KTR DKI Disahkan! Ini Titik-Titik yang Dilarang untuk Merokok dan Jual Rokok
-
BNN Gerebek Kampung Bahari, 18 Orang Ditangkap di Tengah Perlawanan Sengit Jaringan Narkoba