Suara.com - Sebanyak 994 pengungsi Rohingya dipenjara di Bangladesh sejak 2017. Data itu diungkapkan Menteri Dalam Negeri Bangladesh Asaduzzaman, Khan pada Rabu (12/6/2024).
Khan menyampaikan kepada Parlemen Bangladesh bahwa individu dan lembaga yang dianggap mengganggu keamanan publik di kamp-kamp pengungsi Rohingya di Distrik Cox's Bazar, ditahan berdasarkan pengawasan yang dilakukan oleh intelijen.
Para pengungsi Rohingya yang ditahan di penjara-penjara Bangladesh menghadapi berbagai tuduhan, termasuk kepemilikan senjata dan tindak pembunuhan.
Sekitar 1,2 juta warga Rohingya kini tinggal di Bangladesh, setelah menyelamatkan diri dari tindakan keras militer Myanmar di daerah asal mereka, Negara Bagian Rakhine, pada 2017.
Sebagian besar pengungsi ditempatkan di kamp-kamp yang penuh sesak di Cox's Bazar, tetapi sejak akhir 2020, sekitar 35.000 pengungsi Rohingya telah dipindahkan ke Pulau Bhasan Char.
Di Cox's Bazar, tercatat peningkatan jumlah bentrokan dan pembunuhan karena perselisihan di antara kelompok pengungsi Rohingya.
Seorang pejabat polisi dari Cox's Bazar mengatakan kepada Anadolu bahwa seorang pemimpin utama kelompok Tentara Pembebasan Rohingya Arakan (ARSA) tewas pada Rabu dalam baku tembak antara polisi dan geng kriminal di kamp Rohingya di daerah Ukhiya.
Pemimpin ARSA yang meninggal, Abdul Monaf (26), telah menghadapi berbagai tuduhan, termasuk empat pembunuhan.
Sementara itu pada Senin (10/6), tiga warga Rohingya ditembak mati dan tiga lainnya terluka di kamp pengungsian yang sama.
Kelompok pemberontak ARSA dan Organisasi Solidaritas Rohingya (RSO) aktif di Negara Bagian Rakhine di Myanmar bagian barat.
Namun di Cox's Bazar, mereka berseteru untuk membangun supremasi di kamp-kamp pengungsian.
Berita Terkait
-
Terobosan Kesehatan! Bangladesh Resmikan Pusat Rehabilitasi Robotik Pertama, Didukung China
-
Detik-Detik Mencekam: Jet Tempur Bangladesh Hancurkan Sekolah, Puluhan Nyawa Melayang!
-
Diplomasi Bilateral Penting untuk Atasi Isu Rohingya
-
Penanganan Pengungsi Rohingya, BKSAP Dorong Solusi Regional
-
Tradisi Mudik di Bangladesh: Jutaan Orang Bersiap Rayakan Idul Fitri
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
-
Ternyata Ini Rahasia Kulit Cerah dan Sehat Gelia Linda
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
Terkini
-
Geger Dugaan Skandal Terlarang Irjen KM, Terkuak Panggilan 'Papapz-Mamamz' Kompol Anggraini
-
Jadi Buron Kasus Pencemaran Nama Baik JK, Kejagung Buru Silfester Matutina
-
Inikah Wajah Kompol Anggraini Diduga Jadi Orang Ketiga di Rumah Tangga Irjen Krishna Murti?
-
Bukan Septic Tank! Ternyata Ini Sumber Ledakan di Pamulang yang Rusak 20 Rumah
-
Nama PBNU Terseret Kasus Haji, KPK Buka Suara: Benarkah Hanya Incar Orangnya, Bukan Organisasinya?
-
Rentetan Kasus Keracunan Makan Bergizi Gratis, DPD Minta BGN Kurangi Jumlah Penerima MBG
-
Asmara Berujung Maut di Cilincing: Pemuda Tewas Dihabisi Rekan Sendiri, Kamar Kos Banjir Darah!
-
Video Gibran Tak Suka Baca Buku Viral Lagi, Netizen Bandingkan dengan Bung Hatta
-
KPK Ungkap Kasus Korupsi Kuota Haji, Libatkan Hampir 400 Biro Perjalanan
-
Nabire Diguncang Gempa Berkali-kali, Jaringan Internet Langsung Alami Gangguan