Suara.com - Kasus dugaan penipuan terjadi di wilayah Magelang baru-baru ini. Seorang penjual kasur keliling ditudin menjajakan barang palsu yang membuat pembeli emosi dan nyaris baku hantam.
Melansir @memomedsos, Senin (8/7/2024), dua orang oknum penjual kasur tengah cekcok dengan salah satu anak dari pembeli kasur sendiri. Penjual tersebut marah-marah karena barang yang ia jual dituding palsu.
Dari kronologi yang disebutkan, ibu dari anak tersebut sudah membayar uang sebesar Rp1,3 juta. Namun karena anak tersebut tahu kondisi kasur yang dijual keliling memang tak sesuai ekspektasi pembeli, akhirnya meminta uang kembali.
"Viral seorang ibu dipaksa beli kasur Rp1,3 juta, penjual sampai masuk ke rumah debat dengan warga," tulis penggalan caption di kalimat pertama.
Peristiwa yang terjadi di Magelang, Jawa Tengah tersebut mengundang atensi masyarakat. Pasalnya oknum penjual kasur menggunakan modus dengan menipu pembeli bahwa kasur tersebut bagus.
Tak sedikit yang menuding bahwa kasur jenis tersebut hanya berisi bantalan karet dan potongan kardus bukan busa pada umumnya.
Hal itu juga dijelaskan oleh sang anak yang tahu para penjual itu memaksa untuk membeli dengan kasur yang tak memiliki busa sama sekali.
"Saya tahu persis springbed plus dipan itu gimana. Soale saya bekerja di toko Era Elektronik sama Era Meubel. Terus dari komplotan yang masuk ke rumah kasur itu sudah pasti cuma tatanan kayu dan di atas hanya karet ban," tulis pernyataan pembeli.
Tak ayal modus penjual kasur palsu itu pun mendapat kecaman dari netizen. Tak sedikit yang menuding oknum tersebut hanya mencari untung besar saja tanpa memberikan kualitas.
Baca Juga: Miris! Tergusur Pembangunan, Orang Utan Sebesar Pohon Terpaksa Turun ke Jalan
"Dulu alm mertua pernah ketipu sama kasur begini," kata salah satu netizen.
"Dipannya dari kaleng, kasurnya dari papan sama karet ban dibungkus kain," kata lainnya.
"Ini emang nyasar ke ibu-ibu polos yang gampang ditekan, yakin itu isinya kayu bekas sama karet ban," tuding lainnya.
"Pernah juga ketipu sama penjual modus ginian. Mending langsung tolak aja dari awal," kata netizen lain.
Berjualan barang sekunder salah satunya perabotan rumah yang memang dibutuhkan harus pintar-pintar memilih. Pengetahuan lebih soal barang yang akan dibeli juga harus dimiliki oleh seseorang.
Kasus modus penipuan dengan adanya pemaksaan ini memang masih terjadi di sejumlah wilayah Jawa. Memastikan diri agar tidak membeli barang palsu sebaiknya mencari di gerai atau toko khusus yang menjual barang tersebut.
Berita Terkait
Terpopuler
- Terungkap! Kronologi Perampokan dan Penculikan Istri Pegawai Pajak, Pelaku Pakai HP Korban
- Promo Superindo Hari Ini 10-13 November 2025: Diskon Besar Awal Pekan!
- 5 Rekomendasi Motor yang Bisa Bawa Galon untuk Hidup Mandiri Sehari-hari
- 5 Bedak Padat yang Bagus dan Tahan Lama, Cocok untuk Kulit Berminyak
- 5 Parfum Aroma Sabun Mandi untuk Pekerja Kantoran, Beri Kesan Segar dan Bersih yang Tahan Lama
Pilihan
-
Tolak Merger dengan Grab, Investor Kakap GoTo Usul Patrick Walujo Diganti
-
Waduh, Rupiah Jadi Paling Lemah di Asia Lawan Dolar Amerika Serikat
-
Tekad Besar Putu Panji Usai Timnas Indonesia Tersingkir di Piala Dunia U-17 2025
-
Cek Fakta: Viral Isu Rektor UGM Akui Jokowi Suap Rp100 Miliar untuk Ijazah Palsu, Ini Faktanya
-
Heimir Hallgrimsson 11 12 dengan Patrick Kluivert, PSSI Yakin Rekrut?
Terkini
-
Kenapa Prabowo Rehabilitasi 2 Guru di Luwu Utara? Ini Kasus yang Membelit Abdul Muis dan Rasnal
-
Profil Ribka Tjiptaning: Dokter Penulis 'Anak PKI', Kini Dipolisikan Usai Sebut Soeharto Pembunuh
-
Motif Pelaku Mutilasi Istri Pegawai Pajak Manokwari, Minta Tebusan ke Suami Korban Lewat IG
-
Nekat Mutilasi Istri Pegawai Pajak Demi Judi Online, Pelaku Terancam Hukuman Mati
-
Detik-detik Grandmax Bawa Rp5,2 Miliar Terbakar di Polman, Uang ATM Rp4,6 M Hangus
-
Ribka Tjiptaning Dilaporkan ke Polisi, Data Kedubes AS Ungkap Dugaan Pembantaian Massal
-
Bikin Laporan ke Bareskrim, Bule Rusia Polisikan Dua Akun Medsos Diduga Penyebar Fitnah
-
Tunda Kenaikan Tarif Parkir, DPRD Minta Pemprov DKI Benahi Kebocoran PAD Rp1,4 Triliun
-
Kasus Keracunan Program Makan Bergizi Kembali Terjadi, BGN Janji Benahi Sistem Pengawasan
-
Gerindra Tagih Pramono Anggaran Perbaikan SDN 01 Pulau Harapan: Jangan Cuma Janji!