Suara.com - Bertepatan dengan tanggal 1 Muharram 1446 H, Muhammadiyah merilis Kalender Hijriah Global Tunggal (KHGT) sebagai kalender yang digunakan organisasi Islam ini. Diluncurkannya KHGT dinyatakan sebagai respon terhadap putusan Kongres Turki 2016.
Muhammadiyah berharap dengan diluncurkannya KHGT, ketidakteraturan sistem penjadwalan waktu dunia Islam dapat teratasi sehingga umat Islam dapat fokus ke persoalan-persoalan penting tidak memperdebatkan jadwal bulan Ramadhan, Idul Fitri, dan Idul Adha. Selalu ada perdebatan kapan ketiganya akan tiba, sehingga diharapkan KHGT dapat menghentikan perdebatan itu.
Pengertian Kalender Hijriah Global Tunggal
Kalender Hijriyah Global Tunggal (KHGT) merupakan kalender yang dibuat dalam upaya menjawab tantangan global dalam konteks keumatan, kebangsaan, dan kemanusiaan secara universal. KHGT tidak hanya memuat kalender ibadah khusus saja, tetapi juga memuat jadwal sholat sehari-hari, perjanjian, dan lain sebagainya.
Penanggalan KHGT dibuat dengan sistem hisab. Sistem tersebut dapat memberikan akurasi kalender berjangka panjang. Muhammadiyah mengklaim bahwa KHGT dapat memberikan kepastian waktu tidak hanya urusan ibadah saja, tapi juga isu politik, ekonomi, sosial, pendidikan, dan lainsebagainya.
Alasan Muhammadiyah Gunakan Kalender Hijriah Global Tunggal
KHGT dibuat oleh PP Muhammadiyah sekaligus sebagai upaya menerapkan ayat-ayat Al Quran dalam kehidupan sehari-hari. Muhammadiyah yakin ini menjadi diskursus baru bagi masyarakat.
Seperti yang sudah sedikit disinggung di atas, alasan Muhammadiyah menggunakan Kalender Hijriah Global Tunggal (KHGT) adalah untuk mengurangi perdebatan di antara umat Islam. Selama ini, ketika mendekati bulan Ramadhan, selalu muncul pertanyaan kapan tanggal 1 Ramadhan tiba? Hilalnya sudah muncul atau belum?
Tidak hanya tanggal 1 Ramadhan, saat hari raya Idul fitri dan Idul Adha juga muncul pertanyaan yang sama di antara masyarakat. Oleh karenanya, untuk menanggulagi persoalan tersebut, Muhammadiyah meluncurkan KHGT.
Baca Juga: 25 Ucapan Sambut Tahun Baru Islam 1446 Hijriah, Bisa Jadi Status WhatsApp dan Postingan di Instagram
Dengan adanya KHGT perdebatan mengenai ketiga waktu itu diharapkan tidak terjadi lagi. Selain itu, di tingkat global di harapkan umat Islam tidak berbenturan jadwal dengan acara-acara penting seperti misalnya sidang PBB. Islamic of North America (ISNA) dapat memberitahu Sekjen PBB kapan umat Islam akan merayakan Idul Fitri atau hari raya lainnya, sehingga ketika hari raya Idul Fitri tiba, PBB tidak menyelenggarakan sidang, lalu umat Islam yang bekerja sebagai staff PBB bisa merayakan Idul Fitri. Dengan adanya kepastian jadwal, Sekjen PBB pun bisa lebih mudah mensinkronkan jadwal dengan jadwal persidangan mereka.
Penyatuan kalender Islam sampai tingkat global ini diinisiasi oleh the International Hijri Calendar Unity Congress di Turki pada Mei 2016. Momen itu menjadi memontum penting umat Islam untuk secepatnya mengadopsi sistem kalender yang menguntungkan berbagai pihak, khususnya umat Islam.
Alasan lain kenapa kalender ini ditetapkan adalah berkaitan dengan hipotesis total utang peradaban umat Islam karena kurang bayar zakat. Dijelaskan bahwa kalender Gregorian yang digunakan dalam bisnis menggantikan Kalender Islam berpeluang menciptakan kesalahan serius berkaitan dengan zakat.
Perbedaan hari antara kalender Gregorian dengan Kalender Islam adalah 11,5 hari per tahun. Maka, apabila bisnis mulsim tutup buku untuk laporan keuangan dan pembagian keuntungan berdasarkan kalender gregorian, ada 11,5 hari tidak terzakati.
Umat Islam disebut telah melupakan Kalender Islam sebagai basis perhitungan selama 1200 tahun. Perbedaan 11,5 hari ini disebut sebagai kesalahan sistematis yang kemudian menumpuk, sehingga zakat terutangnya pun berlipat ganda.
Link Download PDF Kalender Hijriah Global Tunggal
Berita Terkait
-
Usai Heboh Ditinggal Muhammadiyah, BSI Malah Sukses Rekrut Ragnar Oratmangoen
-
Muhammadiyah Gandeng BCA Syariah, Sindir Pengangkatan Jabatan yang Tak Profesional
-
Muhammadiyah Alihkan Dana ke BCA Syariah, Langsung Sindir Bank Milik Negara Soal Ini
-
Sejarah Kalender Hijriah yang Perlu Diketahui Sebagai Asal Usul Tahun Baru Islam
Terpopuler
- Susunan Tim Pelatih Timnas Indonesia U-23 di SEA Games 2025, Indra Sjafri Ditopang Para Legenda
- Diskon Listrik 50 Persen PLN Oktober 2025, Begini Syarat dan Cara Dapat E-Voucher Tambah Daya!
- Shin Tae-yong Batal Comeback, 4 Pemain Timnas Indonesia Bernafas Lega
- 7 Rekomendasi Smartwatch untuk Tangan Kecil: Nyaman Dipakai dan Responsif
- 5 Bedak Padat yang Cocok untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Samarkan Flek Hitam
Pilihan
-
Hasan Nasbi Sebut Menkeu Purbaya Berbahaya, Bisa Lemahkan Pemerintah
-
5 Fakta Kemenangan 2-1 Real Madrid Atas Barcelona: 16 Gol Kylian Mbappe
-
Harga Emas Hari Ini: Galeri 24 dan UBS Sentuh Rp 2,4 Juta di Pegadaian, Antam Nihil!
-
Harga Emas Sabtu 25 Oktober 2025: Antam Masih 'Hilang', UBS dan Galeri 24 Menguat
-
Superkomputer Prediksi Arsenal Juara Liga Champions 2025, Siapa Lawan di Final?
Terkini
-
Kejagung Pastikan Silfester MatuniaTerpidana Kasus Fitnah Jusuf Kalla Jadi Target Operasi
-
Pasar Barito Digusur, Pedagang Dipindahkan ke Lenteng Agung: Begini Janji Manis Pemprov DKI
-
Sidang Praperadilan Delpedro Marhaen: Hakim Tunda Putusan Hingga Pukul 2 Siang
-
Heboh WN Israel Punya KTP Cianjur, Dedi Mulyadi Cecar Sang Bupati
-
Komjak Ultimatum Kajari Jaksel: Eksekusi Silfester Matutina Sekarang, Jangan Tunda Lagi!
-
IPB Bahas Masa Depan Kawasan Puncak: Antara Lestari dan Laju Ekonomi
-
Rumah Digeledah, ASN Kemenaker RJ Dipanggil KPK: Ada Apa dengan Kasus RPTKA?
-
Rayakan HLN ke-80, PLN Wujudkan Akses Listrik Gratis bagi Warga Pra Sejahtera di Bali
-
Tok! Gugatan Praperadilan Khariq Anhar Ditolak PN Jaksel, Ini Alasan Hakim Sulistyo
-
Biar Talas dan Sagu Tak Dianggap Makanan Kelas Bawah, Mendagri Minta Daerah Gandeng Ahli Kuliner