Suara.com - Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah lakukan penandatanganan nota kesepahaman dengan PT. Bank BCA Syariah pada Selasa (2/7) di Kantor PP Muhammadiyah, Yogyakarta usai mengalihkan seluruh dananya dari PT Bank Syariah Indonesia Tbk beberapa waktu lalu.
Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir berharap dari MoU ini berdampak pada peningkatan taraf hidup rakyat banyak. Hematnya, poin peningkatan taraf hidup rakyat ini sering terabaikan. Oleh karena itu, dia berpesan supaya perbankan lebih-lebih milik negara untuk mengingat poin tersebut.
“Hakikat dan keberadaan perbankan mesti dilakukan rekonstruksi sebenarnya, sehingga dalam menyalurkannya dapat meningkatkan taraf hidup rakyat banyak,” katanya dikutip dari laman resmi Muhammadiyah pada Rabu (3/7/2024).
Negara diharapkan hadir dan mengatur sedemikian rupa supaya hal itu bisa direalisasikan oleh perbankan. Haedar optimis semua pihak ingin merealisasikan itu, tapi semua memiliki dinamika masing-masing yang berdampak pada lupa dari tujuan semula.
“Akibatnya bukan untuk sebanyak-banyaknya rakyat banyak, tapi malah kepada segelintir orang,” imbuhnya.
Merujuk pada pernyataan Bung Hatta, Haedar menyampaikan tentang Ekonomi Terpimpin yang mengarahkan negara supaya hadir melalui kebijakan sehingga ekonomi bisa berdampak seluas-luasnya untuk rakyat banyak.
Guru Besar Bidang Ilmu Sosiologi ini menjelaskan, dalam sebuah sistem atau tatanan birokrasi, Muhammadiyah mendorong perbankan untuk memberlakukan sistem good government dan meritokrasi dalam pelaksanaan birokrasi tersebut.
“Muhammadiyah paling suka sistem yang good government dan profesional. Mengangkat orang sesuai dengan ahlinya, kalau urusan diserahkan bukan ke ahlinya akan menyebabkan kehancuran,” tuturnya.
Pos-pos penting publik diharapkan Haedar Nashir diisi oleh sosok yang berintegritas, amanah dan terpercaya, sehingga dalam mengemban jabatan itu tidak diselewengkan. Jangan sampai mencampur adukkan kepentingan pribadi, sehingga kepentingan rakyat banyak terabaikan.
Selama ini Muhammadiyah, kata Haedar, memiliki etos membangun yang manfaatnya tidak untuk diri sendiri, melainkan untuk semua. Bahkan ketika pemerintah belum mampu untuk membangun institusi pendidikan, misalnya, Muhammadiyah sudah hadir terlebih dahulu untuk membangun.
Baca Juga: Muhammadiyah Alihkan Dana ke BCA Syariah, Langsung Sindir Bank Milik Negara Soal Ini
“Kita bersama BCA berusaha membangun untuk kepentingan orang banyak,” harap Haedar.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Serum Vitamin C yang Bisa Hilangkan Flek Hitam, Cocok untuk Usia 40 Tahun
- 5 Mobil Diesel Bekas Mulai 50 Jutaan Selain Isuzu Panther, Keren dan Tangguh!
- Sunscreen untuk Usia 50-an Sebaiknya SPF Berapa? Cek 5 Rekomendasi yang Layak Dicoba
- Harta Kekayaan Abdul Wahid, Gubernur Riau yang Ikut Ditangkap KPK
- 5 Mobil Eropa Bekas Mulai 50 Jutaan, Warisan Mewah dan Berkelas
Pilihan
-
Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
-
Korban PHK Masih Sumbang Ratusan Ribu Pengangguran! Industri Pengolahan Paling Parah
-
Cuma Mampu Kurangi Pengangguran 4.000 Orang, BPS Rilis Data yang Bikin Kening Prabowo Berkerut
-
Rugi Triliunan! Emiten Grup Djarum, Blibli PHK 270 Karyawan
-
Angka Pengangguran Indonesia Tembus 7,46 Juta, Cuma Turun 4.000 Orang Setahun!
Terkini
-
Bukan Sekadar Bantuan, Pemberdayaan Ultra Mikro Jadi Langkah Nyata Entaskan Kemiskinan
-
BEI Rilis Liquidity Provider Saham, Phintraco Sekuritas Jadi AB yang Pertama Dapat Lisensi
-
Ekonomi RI Melambat, Apindo Ingatkan Pemerintah Genjot Belanja dan Daya Beli
-
Pakar: Peningkatan Lifting Minyak Harus Dibarengi Pengembangan Energi Terbarukan
-
Pertamina Tunjuk Muhammad Baron Jadi Juru Bicara
-
Dua Platform E-commerce Raksasa Catat Lonjakan Transaksi di Indonesia Timur, Begini Datanya
-
KB Bank Catat Laba Bersih Rp265 Miliar di Kuartal III 2025, Optimistis Kredit Tumbuh 15 Persen
-
Ekspor Batu Bara RI Diproyeksi Turun, ESDM: Bukan Nggak Laku!
-
IHSG Berhasil Rebound Hari Ini, Penyebabnya Saham-saham Teknologi dan Finansial
-
Pengusaha Muda BRILiaN 2025: Langkah BRI Majukan UMKM Daerah