Suara.com - Masoud Pezeshkian resmi terpilih sebagai presiden baru Iran usai memenangkan Pemilihan Presiden (pilpres) Iran dengan mengantongi 53,6 persen suara dalam putaran kedua. Ia mengalahkan pesaingnya dari partai konservatif, Saeed Jalili dalam Pilpres yang digelar pada Jumat (5/7/2024) lalu. Lalu seperti apa sosoknya? Ini dia profil Masoud Pezeshkian.
Masoud Pezeshkian merupakan satu dari enam kandidat yang telah disetujui oleh Dewan Wali Iran untuk mencalonkan diri sebagai presiden Iran, setelah Presiden Ebrahim Raisi meninggal dunia karena kecelakaan helikopter pada Mei 2024 lalu.
Dalam Pilpres, Pezeshkian berhasil memperoleh sekitar 42,5 persen suara pada pemilu putaran pertama, yang digelar pada Jumat (28/6/2024). Sayangnya, ia gagal mendapatkam lebih dari 50 persen suara, sehingga pemilu dilanjutkan putaran kedua pada Jumat (5/7/2024).
Pezeshkian melawan Saeed Jalili yang memperoleh sekitar 38,7 persen suara. Kemudian, hasil pemungutan suara menyatakan Pezeshkian sebagai pemenang pemilu usai memperoleh hampir 16,4 juta suara, unggul dari Jalili yang hanya meraup sekitar 13,5 juta suara.
Siapakah sosok Masoud Pezeshkian? Untuk mengetahui lebih jelasnya, mari simak ulasan berikut ini.
Profil Masoud Pezeshkian
Dikutip dari Tehran Times, Masoud Pezeshkian lahir pada 29 September 1954, di kota Mahabad di timur laut, Provinsi Azerbaijan Barat. Ia mengenyam pendidikan di kota kelahirannya sebelum akhirnya pindah ke Urmia, kota terbesar di provinsi itu untuk melanjutkan pendidikam di sekolah menengah pertanian dan memperoleh gelar diploma.
Kemudian pada tahun 1973, selama menjalankan tugas militernya, Pezeshkian ditugaskan ke Zabol provinsi Sistan dan Baluchestan. Kala di Zabol, ia memegang teguh komitmennya terhadap pengabdian masyarakat. Di sana ia mendirikan masjid, berpartisipasi dalam kegiatan budaya, dan membina hubungan dengan warga lokal.
Meski harus menghadapi teguran lantaran tidak mematuhi perintah dari tentara Shah, Pezeshkian tetap teguh dalam menjalankan misinya untuk menyebarkan ajaran agama Islam. Meski berat dalam menjalaninya, ia tetap berusaha untul menanamkan nilai-nilai Islam dalam kesehariannyam
Pengalaman transformatif dari tugas militernya akhirnya membuat Pezeshkian untuk mengejar karier pada bidang kedokteran.
Setelah menyelesaikan wajib militernya, ia mendapatkan gelar diploma sains pada 1976 dan diterima program kedokteran di Tabriz pada tahun yang sama.
Selama terjadinya perang Iran-Irak, Pezeshkian ditugaskan sebagai pemimpin tim medis yang dikerahkan ke zona-zona konflik. Dengan berani, ia menjalankan tugas ganda sebagai pejuang dan juga dokter.
Dalam menjalankan tugasnya ia memberikan perawatan medis kritis terhadap tentara yang terluka yang ditempatkan di belakang garis terdepan.
Dedikasi serta pengabdiannya selama masa yang menegangkan ini membentuk jalan masa depannya dan memperkuat komitmennya dalam menjalankan misi kemanusiaan.
Perjalanan Karier dan Masuk ke Dunia Politik
Berita Terkait
-
Iran Ungkap Hasil Penyelidikan Insiden Kecelakaan Tewaskan Presiden Ebrahim Raisi: Tak Ada Bukti Sabotase
-
Mengenal Bell-212, Helikopter yang Ditumpangi Presiden Iran saat Kecelakaan
-
Kedubes Iran Gelar Tahlilan dan Doa Bersama untuk Presiden Ebrahim Raisi
-
Rangkaian Upacara Pemakaman Ebrahim Raisi Berlanjut di Kota Suci Qom
-
Profil Ebrahim Raisi: Presiden Iran yang Tewas dalam Kecelakaan Helikopter
Terpopuler
- 17 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 20 September: Klaim Pemain 110-111 dan Jutaan Koin
- Siapa Zamroni Aziz? Kepala Kanwil Kemenag NTB, Viral Lempar Gagang Mikrofon Saat Lantik Pejabat!
- Prompt Gemini AI untuk Edit Foto Masa Kecil Bareng Pacar, Hasil Realistis dan Lucu
- Bali United: 1 Kemenangan, 2 Kekalahan, Johnny Jansen Dipecat?
- 10 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 21 September 2025, Kesempatan Klaim Pemain OVR 110-111
Pilihan
-
Stanley Matthews: Peraih Ballon dOr Pertama yang Bermain hingga Usia 50 Tahun
-
Jordi Amat Tak Sabar Bela Timnas Indonesia Hadapi Arab Saudi
-
Hasil BRI Super League: Persib Menang Comeback Atas Arema FC
-
Malaysia Turunin Harga Bensin, Netizen Indonesia Auto Julid: Di Sini yang Turun Hujan Doang!
-
Drama Bilqis dan Enji: Ayu Ting Ting Ungkap Kebenaran yang Selama Ini Disembunyikan
Terkini
-
Terungkap! Ini Alasan Kemdiktisaintek Alokasikan 50 Persen Anggaran Sekolah Garuda untuk Dana Abadi
-
Bikin 'Sus'! KPU Bantah Ubah Data Gibran, tapi Akui Selidiki Perubahan Tampilan Website
-
Marak Kasus Anak Keracunan MBG, Kepala BPOM Buka Suara: Ini Pembelajaran Bagi Kita
-
Instruksi Bahlil: Kader Golkar Wajib Peka Sosial dan Kawal Program Nasional Tanpa Kompromi
-
Ada 400.000 Lowongan Kerja di Jerman, Pemerintah Push SMK Genjot Skill Bahasa Asing Sejak Kelas 1
-
Wamen Stella Jelaskan Skema Sekolah Garuda: 80 Persen Gratis 20 Persen Berbayar, Prioritas Prestasi!
-
Tiga Kecelakaan dalam Sebulan, TransJakarta Gandeng KNKT Audit Total, Gubernur DKI Turun Tangan
-
Jelang Hari Tani 2025, AGRA Sebut Kebijakan Agraria Pemerintahan Prabowo Hanya Untungkan Elite
-
Gara-gara Tak Dibuatkan Mie Instan, Suami di Cakung Tega Bakar Istri hingga Tewas
-
Mahasiswi IPB Jadi Korban Pengeroyokan Brutal Sekuriti PT TPL, Jaket Almamater Hangus Dibakar