Suara.com - Sebuah klaim yang mengatasnamakan Jokowi telah tersebar luas di media sosial, menyebutkan bahwa Presiden Jokowi telah memanipulasi dana pendidikan sebesar 665 triliun rupiah. Klaim ini didasarkan pada sebuah video yang dipublikasikan oleh kanal YouTube "PILIHAN RAKYAT".
Adapaun narasi dalam unggahan video tersebut sebagai berikut:
"JOKOWI SELEWENGKAN DANA PENDIDIKAN ?
BREAKING NEWS
JOKOWI LANGGAR UNDANG”?
SELEWENGKAN DANA PENDIDIKAN 665T,"
Namun begitu, mengutip penelusuran fakta yang dilakukan Turnbachoax, diketahui bahwa video tersebut menggunakan thumbnail hasil manipulasi dan menggabungkan beberapa gambar yang tidak terkait untuk mendukung narasi yang disampaikan. Beberapa cuplikan video yang ditampilkan juga tidak relevan dengan klaim yang dibuat.
Klaim dalam video tersebut sebenarnya merujuk pada pernyataan dari Koordinator Jaringan Pemantau Pendidikan Indonesia (JPPI), Ubaid Matraji, yang mengkritik alokasi anggaran pendidikan yang signifikan untuk dana transfer daerah dan dana desa.
Namun, tidak ada bukti yang mendukung klaim bahwa Presiden Jokowi secara langsung atau tidak langsung terlibat dalam penggelapan dana sebesar 665 triliun rupiah.
Dengan demikian, narasi yang menyatakan bahwa Jokowi telah menyelewengkan dana pendidikan sebesar 665 triliun rupiah tidak terbukti dan termasuk dalam kategori konten yang dimanipulasi.
Masyarakat diimbau untuk selalu memeriksa keaslian sumber informasi sebelum menyebarkan atau mengambil tindakan berdasarkan klaim yang tidak terverifikasi.
Baca Juga: Kunker Jokowi Di Lampung: Malam Santai Di Kafe, Pagi Panen Kopi
Penting bagi publik untuk lebih waspada terhadap klaim yang tidak didukung oleh bukti konkret. Menggunakan informasi yang tidak tepat dapat merugikan reputasi pihak-pihak yang disebutkan dan memperburuk keadaan sosial politik tanpa dasar yang jelas.
Berita Terkait
-
Kunker Jokowi Di Lampung: Malam Santai Di Kafe, Pagi Panen Kopi
-
Buka Rakernas XVI Apkasi, Presiden Jokowi Minta Pemda Lebih Kreatif Manfaatkan Potensi Daerah
-
Celetukan Zulhas Saat Dampingi Jokowi, Megawati Bakal Gabung DPA?
-
Ditantang Balik Pergi ke IKN, Stafsus Jokowi Grace Natalie ke Djarot PDIP: Hati-hati, Kepleset!
-
Air dan Listrik Siap Pertengahan Juli, Basuki Pastikan Jokowi Tetap Ngantor di IKN
Terpopuler
- 10 Sunscreen untuk Flek Hitam Terlaris di Shopee yang Bisa Kamu Coba
- Penyerang Klub Belanda Siap Susul Miliano Bela Timnas Indonesia: Ibu Senang Tiap Pulang ke Depok
- Lebih Murah dari Innova Zenix: 5 Mobil 7 Seater Kabin Lega Cocok untuk Liburan Keluarga Akhir Tahun
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 Oktober: Raih 18.500 Gems dan Pemain 111-113
- 7 Mobil 8 Seater Termurah untuk Keluarga, MPV hingga SUV Super Nyaman
Pilihan
-
4 HP Memori 256 GB Paling Murah, Cocok untuk Gamer yang Ingin Install Banyak Game
-
Disebut Menteri Berbahaya, Menkeu Purbaya Langsung Skakmat Hasan Nasbi
-
Hasan Nasbi Sebut Menkeu Purbaya Berbahaya, Bisa Lemahkan Pemerintah
-
5 Fakta Kemenangan 2-1 Real Madrid Atas Barcelona: 16 Gol Kylian Mbappe
-
Harga Emas Hari Ini: Galeri 24 dan UBS Sentuh Rp 2,4 Juta di Pegadaian, Antam Nihil!
Terkini
-
Kewenangannya Dicabut, Karen Agustiawan Klaim Tak Tahu Soal Penyewaan Tangki BBM Anak Riza Chalid
-
Babak Baru Skandal Whoosh: Pakar Hukum Desak KPK 'Seret' Jokowi ke Meja Pemeriksaan
-
Karen Agustiawan Ungkap Fakta TBBM Merak: Kunci Ketahanan Energi Nasional atau Ladang Korupsi?
-
Blok M Bangkit Lagi! Gubernur DKI Janjikan Sistem Parkir Satu Pintu, Minta Warga Naik Transum
-
KCIC Siap Bekerja Sama dengan KPK soal Dugaan Mark Up Anggaran Proyek Kereta Cepat Whoosh
-
Mendagri Tito Karnavian Buka-bukaan, Ini Biang Kerok Ekonomi 2 Daerah Amblas!
-
Sidang Kasus Korupsi Pertamina, Karen Agustiawan Ungkap Tekanan 2 Pejabat Soal Tangki Merak
-
Ultimatum Gubernur Pramono: Bongkar Tiang Monorel Mangkrak atau Pemprov DKI Turun Tangan!
-
Drama Grup WA 'Mas Menteri': Najelaa Shihab dan Kubu Nadiem Kompak Bantah, tapi Temuan Jaksa Beda
-
Karen Agustiawan Ungkap Pertemuan Pertama dengan Anak Riza Chalid di Kasus Korupsi Pertamina