Suara.com - Wacana reshuffle kabinet kembali mengemuka menjelang akhir masa kepemimpinan Presiden Joko Widodo pada Oktober 2024. Kabar ini semakin kencang, terutama karena disebut-sebut akan menyasar sejumlah menteri dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP).
Isu soal reshuffle ini, digadang-gadang bakal terjadi pada 2 menteri Jokowi. Ditanya soal hal tersebut, Wakil Presiden Maruf Amin enggan banyak bicara.
“Tunggu saja, itu kan hak prerogatif presiden,” kata Maruf Amin, usai upacara peringatan kemerdekaan HUT RI ke-79, di Istana Merdeka, Jakarta, Sabtu (17/8/2024).
Sehelumnya, Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden, Yusuf Permana, menyatakan bahwa hingga saat ini belum ada kabar resmi mengenai rencana reshuffle kabinet. Menurut Yusuf, Presiden Jokowi telah menyampaikan bahwa reshuffle akan dilakukan jika diperlukan, tetapi belum ada keputusan pasti.
"Kami belum mendengar tentang reshuffle kabinet. Bapak Presiden sudah sampaikan bahwa 'jika diperlukan'," ujar Yusuf dalam keterangan tertulis di Ibu Kota Nusantara, Kalimantan Timur, Rabu (14/8/2024).
Meskipun demikian, Yusuf menegaskan bahwa Presiden Jokowi memiliki hak prerogatif untuk melakukan perombakan kabinet kapan saja selama masa jabatannya. Isu reshuffle ini menjadi perhatian publik, terutama karena waktu yang semakin dekat dengan akhir masa kepresidenan.
Presiden Joko Widodo atau Jokowi memang telah buka suara terkait isu perombakan kabinet atau reshuffle tersebut. Terlebih isu yang berhembus disebut-sebut akan dilakukan pekan ini.
Jokowi menegaskan reshuffle memang berpeluang dilakukan, asal memang diperlukan. Hal ini sudah disampaikan Jokowi berulang.
"Ya kalau, kalau diperlukan. Saya sudah ngomong dari dulu kalau diperlukan," kata Jokowi di Ibu Kota Nusantara (IKN), Kalimantan Timur, Selasa (13/8/2024).
Mantan Walikota Solo ini menegaskan masih memiliki hak preogatif mengotak-atik posisi menteri di sisa masa jabatannya hingga Oktober 2024.
"Saya masih punya hak prerogatif itu," tegas Jokowi.
Berita Terkait
-
Tak Pakai Baju Adat, Maruf Amin dan Gibran Kompak Pakai Jas Hitam Saat Upacara Penurunan Bendera di Istana Jakarta
-
Beda Makna Baju Adat Selvi Ananda dan Erina Gudono saat HUT RI: Dua Mantu Jokowi Pamer Pesona
-
Jokowi Ajak Surya Paloh Keliling IKN di Area Istana Negara
-
Nyanyikan Rayuan Pulau Kelapa, Mahalini Tampil Mangilingi di HUT RI ke-79
-
Maruf Amin Soal Konflik PBNU dan PKB: Awalnya Gegeran, Akhirnya 'Ger-geran'
Terpopuler
- Bak Bumi dan Langit, Adu Isi Garasi Menkeu Baru Purbaya Yudhi vs Eks Sri Mulyani
- Kata-kata Elkan Baggott Jelang Timnas Indonesia vs Lebanon Usai Bantai Taiwan 6-0
- Menteri Keuangan RI Sri Mulyani Dicopot
- Mahfud MD Terkejut dengan Pencopotan BG dalam Reshuffle Kabinet Prabowo
- Viral Murid SD Kompak Tolak Makan Gratis, Anak-Anak Jujur Masalahnya di Menu?
Pilihan
-
3 Rekomendasi HP 5G Murah di Bawah Rp3 Juta Tebaru September 2025
-
3 Kontroversi Purbaya Yudhi Sadewa di Tengah Jabatan Baru sebagai Menteri
-
Indonesia di Ujung Tanduk, Negara Keturunan Jawa Malah Berpeluang Lolos ke Piala Dunia 2026
-
5 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan Memori 256 GB, Terbaru September 2025
-
IHSG Jeblok Hingga 1 Persen di Sesi I Perdagangan Selasa Setelah Sertijab Menteri Keuangan
Terkini
-
Pusat Pemerintahan Nepal Resmi Kosong Usai Presiden dan Perdana Menteri Mundur
-
Teror Perampok Duren Sawit: Todong Nenek dengan Senpi, 2 Pelaku Diringkus, Polisi Buru Sisanya
-
Kasus Ojol Tewas di Makassar: Yusril Beri Ultimatum Polda Sulsel, Ada Apa?
-
Misteri Tanggul Beton Raksasa di Pesisir Cilincing, Proyek Siapa yang Ancam Mata Pencarian Nelayan?
-
Siapa Ibnu Masud? Bos Travel Riau Diduga Kelabuhi Khalid Basalamah soal Kuota Haji
-
Kasus Korupsi Kuota Haji, KPK Bongkar Lobi-lobi Asosiasi Travel ke Kemenag
-
Keterlibatan Ustaz Khalid Basalamah di Kasus Kuota Haji Mulai Terlihat, Kini Ngaku Sebagai Korban
-
Alat Perekam Getaran Gempa di Gunung Kelud Rp1,5 Miliar Dicuri, Malingnya Gak Ngotak!
-
Nasib Bripda Abi Usai Lempar Helm ke Pelajar Hingga Kritis, Dihukum Demosi 5 Tahun!
-
Anggota Komisi I DPR Desak TNI Jelaskan Terkait Ferry Irwandi yang Dinilai Ancam Pertahanan Siber