Suara.com - Tujuh orang tewas akibat banjir dan tanah longsor yang melanda Filipina pada Senin (26/8) ketika badai tropis Yagi, mengguyur ibu kota Manila dan provinsi-provinsi sekitarnya dengan hujan lebat. Peristiwa ini menambah deretan bencana alam yang sering terjadi di negara kepulauan tersebut.
Di sebuah komunitas perbukitan di Antipolo, sebelah timur Manila, tiga orang menjadi korban tewas, termasuk dua anak sekolah dan seorang wanita hamil berusia 27 tahun, ketika tanah longsor menghantam dua rumah. Kepala manajemen bencana kota, Relly Bernardo, mengungkapkan bahwa wilayah tersebut memang rawan longsor dan pihak berwenang telah lama mendorong penduduk untuk pindah ke lokasi lain dengan tawaran perumahan baru.
"Ini adalah area yang rawan longsor dan kami telah mendorong mereka untuk meninggalkan lokasi ini sejak lama dengan menawarkan perumahan di lokasi lain," ujar Bernardo dalam wawancara dengan stasiun radio DWPM.
Selain korban tanah longsor, empat orang lainnya tewas dalam insiden terpisah akibat tenggelam di provinsi yang sama, Rizal. Beberapa rumah di daerah tersebut dilaporkan terendam banjir. Hujan deras yang disebabkan oleh badai tropis Yagi juga mengakibatkan banjir yang meluas di jalan-jalan dan rumah-rumah di berbagai bagian negara, memaksa pemerintah untuk menangguhkan pekerjaan dan kelas.
Badai Yagi membawa angin dengan kecepatan hingga 85 km/jam, dengan hembusan mencapai 105 km/jam, saat bergerak ke arah barat laut di Pulau Luzon, pulau terbesar dan terpadat di Filipina. Seorang penduduk di Provinsi Rizal, Gloria Nicolas, menggambarkan situasi mengerikan yang dihadapinya.
"Air mengalir deras di sini dan di sisi lain jalan kami, air naik mendekati atap rumah," katanya.
"Beberapa penduduk terjebak dan harus melarikan diri dengan melewati atap rumah," tambahnya.
Filipina, yang secara rata-rata dilanda sekitar 20 badai tropis setiap tahunnya, sering kali menghadapi bencana alam yang mematikan, dengan tanah longsor menjadi salah satu penyebab utama jatuhnya korban jiwa. Tragedi ini menjadi pengingat akan pentingnya mitigasi bencana dan perlunya penanganan yang lebih baik di wilayah-wilayah rawan bencana.
Berita Terkait
-
Badai Yagi Mengamuk di Filipina, Ribuan Orang Terisolasi
-
Soal Ancaman Megathrust, Warga Ternyata Was-was dengan Bangunan Rumahnya Sendiri
-
Horor Hujan Lebat Di Pakistan, Tewaskan 20 Orang Dalam Sehari
-
Update Banjir Bandang Pakistan, 20 Orang Tewas dalam Sehari, Anak-anak Jadi Korban Utama
-
Apa Itu Topan Shanshan? Bencana Alam yang Terjadi di Jepang
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- Bobibos Bikin Geger, Kapan Dijual dan Berapa Harga per Liter? Ini Jawabannya
- 6 Rekomendasi Cushion Lokal yang Awet untuk Pekerja Kantoran, Makeup Anti Luntur!
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
Pilihan
-
Pakai Bahasa Pesantren! BP BUMN Sindir Perusahaan Pelat Merah Rugi Terus: La Yamutu Wala Yahya
-
Curacao dan 10 Negara Terkecil yang Lolos ke Piala Dunia, Indonesia Jauh Tertinggal
-
Danantara Soroti Timpangnya Setoran Dividen BUMN, Banyak yang Sakit dan Rugi
-
Mengapa Pertamina Beres-beres Anak Usaha? Tak Urus Lagi Bisnis Rumah Sakit Hingga Hotel
-
Pandu Sjahrir Blak-blakan: Danantara Tak Bisa Jauh dari Politik!
Terkini
-
Kondisi Gunung Semeru Meningkat ke Level Awas, 300 Warga Dievakuasi
-
Soal Pelimpahan Kasus Petral: Kejagung Belum Ungkap Alasan, KPK Bantah Isu Tukar Guling Perkara
-
Semeru Status Awas! Jalur Krusial Malang-Lumajang Ditutup Total, Polisi Siapkan Rute Alternatif
-
Babak Baru Korupsi Petral: Kejagung Resmi Limpahkan Kasus ke Tangan KPK, Ada Apa?
-
DPR-Kemdiktisaintek Kolaborasi Ciptakan Kampus Aman, Beradab dan Bebas Kekerasan di Sulteng
-
Fakta Baru Sengketa Tambang Nikel: Hutan Perawan Dibabat, IUP Ternyata Tak Berdempetan
-
Survei RPI Sebut Tingkat Kepuasan Publik Terhadap Polri Tinggi, Ini Penjelasannya
-
Momen Roy Suryo Walk Out dari Audiensi Reformasi Polri, Sentil Otto Hasibuan: Harusnya Tahu Diri
-
Deteksi Dini Bahaya Tersembunyi, Cek Kesehatan Gratis Tekan Ledakan Kasus Gagal Ginjal
-
Wamendagri Wiyagus: Kemendagri Dukung Sinkronisasi Kebijakan Kependudukan Selaras Pembangunan