Suara.com - Senyum yang tersungging dari bibir Sri Paus Fransiskus, serta lambaian tangan beliau terasa menyejukkan hati di tengah cuaca terik Kota Jakarta.
Namun ada yang bikin terperangah, karena beliau mengendarai mobil tidak terduga.
Duduk di samping pengemudi, dan bukan di baris kedua laiknya protokoler kenegaraan, kaca mobil dibuka sehingga siapa saja bisa merasakan kedekatan dengan beliau.
Sri Paus ke-266 dari Takhta Suci Vatikan ini berada dalam satu unit Toyota Kijang Innova Zenix Hybrid putih.
Kalau pun ada yang membuat penampilan si kendaraan berbeda adalah sunroof di atap, lalu bendera kedua negara. Yaitu Merah Putih di moncong sebelah kanan, serta bendera Sancta Sedes atau Holy See flag di sebelah kiri.
Lalu pelat nomor istimewa, SCV atau singkatan dari bahasa Latin: Status Civitatis Vaticanae atau Vatican City State, disertai nomor tunggal 1.
Menyimak mobil yang menjadi pilihan Sri Paus Fransiskus, tidak pelak mengundang rasa keingintahuan. Apakah beliau mempertimbangkan sesuatu, semisal agar dekat dengan anggota masyarakat yang disapa?
Yang jelas, dalam pilihan Sri Paus Fransiskus untuk hidup membiara atau menjadi biarawan, kesederhanaan adalah cerminan dari sebuah kaul.
Sebagaimana dikutip dari penjelasan Romo Franz Magnis-Suseno saat diwawancarai Habib Husein Ja'far Al Hadar dalam kanal YouTube “Jeda Nulis”, salah satu kaul biarawan adalah kaul kemiskinan.
Definisinya adalah sebuah janji kepada Tuhan untuk meninggalkan harta duniawi berupa material, yang dapat dinilai dengan uang, dan kasat mata, secara terus-menerus agar dapat mengikuti Yesus Kristus.
Demikian penjelasan Romo Magnis-Suseno, yang berasal dari Ordo Jesuit atau Serikat Yesus, sama dengan Sri Paus Fransiskus.
Sementara itu, dalam kesempatan terpisah, yaitu konferensi pers menjelang kedatangan Sri Paus Fransiskus, Uskup Agung Jakarta, Ignatius Kardinal Suharyo Hardjoatmodjo menyatakan bahwa tamu negara kita ini di negerinya tidak tinggal di Istana Kepausan atau Apostolic Palace.
“Akan tetapi tinggal dengan para fungsionaris Vatikan. Sebuah pilihan yang sangat simbolik. Para wartawan membacanya sebagai simbol perubahan dari pola kepemimpinan monarkis menjadi servant leadership. Atau kepemimpinan yang melayani,” paparnya.
Tidak sebatas memutuskan untuk tinggal di luar Istana Kepausan, Sri Paus Fransiskus juga menghadirkan pembaruan. Antara lain dalam upacara pembasuhan kaki pada Kamis Putih dari bagian Trihari Suci Paskah.
Pembasuhan kaki itu menjadi simbol ajaran tentang pelayanan dan kerendahan hati di mana Yesus memberi contoh tentang pentingnya melayani sesama.
Berita Terkait
-
Inilah Negara Terkecil di Dunia, Penduduk di Bawah 1000 Orang: Termasuk Paling Dulu Mengakui Kedaulatan Indonesia
-
Rekor: 700 Jurnalis Nasional dan Luar Negeri Meliput Sri Paus, Umat Katolik Indonesia Daraskan Doa
-
Bapa Suci Fransiskus Jadi Paus Ketiga Berkunjung ke Indonesia: Penantian 35 Tahun Berakhir
-
Ingin Hadir Dalam Misa Suci Sri Paus Fransiskus Bersama 80 Ribu Umat, Ini Syarat yang Harus Dipenuhi
-
Alih-Alih Miliki Pesawat Privat, Kepala Negara Ini Pilih Menyewa: Sudah Lebih Dari Cukup
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- 7 Sunscreen Anti Aging untuk Ibu Rumah Tangga agar Wajah Awet Muda
- Mobil Bekas BYD Atto 1 Berapa Harganya? Ini 5 Alternatif untuk Milenial dan Gen Z
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Pabrik VinFast di Subang Resmi Beroperasi, Ekosistem Kendaraan Listrik Semakin Lengkap
-
ASUS Vivobook 14 A1404VAP, Laptop Ringkas dan Kencang untuk Kerja Sehari-hari
-
JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
Terkini
-
Terbongkar! Bisnis Pakaian Bekas Ilegal Rp669 M di Bali Libatkan Warga Korsel, Ada Bakteri Bahaya
-
Mendagri Tegaskan Peran Komite Eksekutif Otsus Papua: Sinkronisasi Program Pusat dan Daerah
-
Prabowo ke Menteri: Tenang Saja Kalau Dimaki Rakyat, Itu Risiko Pohon Tinggi Kena Angin
-
Bahlil Lapor ke Prabowo Soal Energi Pasca-Bencana: Insyaallah Aman Bapak
-
Manuver Kapolri, Aturan Jabatan Sipil Polisi akan Dimasukkan ke Revisi UU Polri
-
KPK Geledah Rumah Plt Gubernur Riau, Uang Tunai dan Dolar Disita
-
Bersama Kemendes, BNPT Sebut Pencegahan Terorisme Tidak Bisa Dilaksanakan Melalui Aktor Tunggal
-
Bareskrim Bongkar Kasus Impor Ilegal Pakaian Bekas, Total Transaksi Tembus Rp668 Miliar
-
Kasus DJKA: KPK Tahan PPK BTP Medan Muhammad Chusnul, Diduga Terima Duit Rp12 Miliar
-
Pemerintah Aceh Kirim Surat ke PBB Minta Bantuan, Begini Respons Mendagri