Suara.com - Ribuan orang berkumpul pada Sabtu (7/9) untuk mengadakan unjuk rasa menuju Kedutaan Besar Israel di London, menuntut gencatan senjata segera di Jalur Gaza dan penghentian pasokan senjata ke Israel.
Mereka mulai berkumpul di Piccadilly Circus, pusat kota London, sebelum berjalan menuju Kedutaan Besar Israel dalam demonstrasi nasional yang ke-19 sejak bulan Oktober.
Dengan mengibarkan bendera Palestina, para demonstran menyerukan agar gencatan senjata segera diterapkan di Jalur Gaza dan agar semua pasokan senjata ke Israel dihentikan, mengingat lebih dari 40.000 orang telah tewas akibat serangan Israel di Gaza sejak 7 Oktober.
Pada hari Senin, pemerintah Inggris mengumumkan penangguhan terhadap 30 dari 350 lisensi ekspor senjata ke Israel setelah melakukan peninjauan, dengan peringatan bahwa ada risiko signifikan bahwa beberapa ekspor senjata dari Inggris ke Israel dapat digunakan untuk melakukan atau memfasilitasi pelanggaran serius terhadap hukum humaniter internasional.
Lisensi-lisensi tersebut mencakup komponen untuk pesawat militer, helikopter, drone, dan perlengkapan yang mendukung penargetan darat, kecuali untuk komponen Inggris yang digunakan dalam program jet tempur F-35.
Sambil meneriakkan slogan-slogan pro-Palestina, para pengunjuk rasa mendesak pemerintah Inggris agar lebih proaktif dalam menghentikan pembunuhan yang sedang berlangsung.
Israel telah melancarkan serangan berkelanjutan di Jalur Gaza sejak serangan lintas batas oleh Hamas pada 7 Oktober 2023, yang telah menyebabkan lebih dari 40.000 warga Palestina tewas dan menghancurkan sebagian besar wilayah tempat tinggal 2,3 juta penduduk, membuat banyak warga sipil kehilangan tempat tinggal dan terancam kelaparan.
Berita Terkait
-
Warga AS Tewas Setelah Ditembak Pasukan Israel di Tepi Barat
-
Gadis 10 Tahun Tewas dalam Serangan Udara di Gaza saat Bermain Sepatu Roda
-
El Rumi Bongkar Biaya Hidup Fantastis di London: Rp20 Juta Sebulan Gak Cukup?
-
Sebelum Syifa Hadju, Tissa Biani Sudah Lebih Dulu Diajak Maia Estianty Liburan ke London: Nikmati Menu Rp20 Juta
-
Putin Mengaku Siap Bernegosiasi dengan Ukraina, Tapi Ada Syaratnya
Terpopuler
- 18 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 September: Klaim Pemain 108-112 dan Hujan Gems
- Rekam Jejak Brigjen Helfi Assegaf, Kapolda Lampung Baru Gantikan Helmy Santika
- Thom Haye Akui Kesusahan Adaptasi di Persib Bandung, Kenapa?
- Ahmad Sahroni Ternyata Ada di Rumah Saat Penjarahan, Terjebak 7 Jam di Toilet
- Saham DADA Terbang 2.000 Persen, Analis Beberkan Proyeksi Harga
Pilihan
-
Profil Agus Suparmanto: Ketum PPP versi Aklamasi, Punya Kekayaan Rp 1,65 Triliun
-
Harga Emas Pegadaian Naik Beruntun: Hari Ini 1 Gram Emas Nyaris Rp 2,3 Juta
-
Sidang Cerai Tasya Farasya: Dari Penampilan Jomplang Hingga Tuntutan Nafkah Rp 100!
-
Sultan Tanjung Priok Cosplay Jadi Gembel: Kisah Kocak Ahmad Sahroni Saat Rumah Dijarah Massa
-
Pajak E-commerce Ditunda, Menkeu Purbaya: Kita Gak Ganggu Daya Beli Dulu!
Terkini
-
Boni Hargens: Tim Transformasi Polri Bukan Tandingan, Tapi Bukti Inklusivitas Reformasi
-
Lama Bungkam, Istri Arya Daru Pangayunan Akhirnya Buka Suara: Jangan Framing Negatif
-
Karlip Wartawan CNN Dicabut Istana, Forum Pemred-PWI: Ancaman Penjara Bagi Pembungkam Jurnalis!
-
AJI Jakarta, LBH Pers hingga Dewan Pers Kecam Pencabutan Kartu Liputan Jurnalis CNN oleh Istana
-
Istana Cabut kartu Liputan Wartawan Usai Tanya MBG ke Prabowo, Dewan Pers: Hormati UU Pers!
-
PIP September 2025 Kapan Cair? Cek Nominal dan Ketentuan Terkini
-
PLN Perkuat Keandalan Listrik untuk PHR di WK Rokan Demi Ketahanan Energi Nasional
-
PN Jaksel Tolak Praperadilan, Eksekusi Terpidana Kasus Pencemaran Nama Baik JK Tetap Berlanjut
-
Roy Suryo Sindir Keras Acara UGM yang Dihadiri Menteri Sepi Peminat: Ini Karma Bela Ijazah Jokowi!
-
Dokter Tifa Bongkar Cuitan Akun Fufufafa Soal 'Lulusan SMP Pengen Mewah': Ndleming!