Suara.com - Dugaan Israel menolak adanya kesepakatan gencatan senjata di jalur Gaza nampaknya semakin nyata. Pasalnya, pasukan yang dikomandoi Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu itu kembali melakukan serangan.
Kali ini Israel melakukan serangan dengan membombardir tempat pengungsian di Gaza yang menyebabkan empat warga Palestina tewas dan 20 lainnya terluka pada Sabtu (8/9/2024).
Dalam serangan udara Israel yang menargetkan Sekolah Amr Ibn Al-As, menjadi tempat penampungan pengungsi Palestina di lingkungan Sheikh Radwan, Gaza Utara.
Tim medis mengangkut empat korban tewas dan 20 korban luka, termasuk anak-anak, akibat serangan bom di sekolah tersebut, menurut sumber medis yang dikutip oleh Anadolu.
Saksi mata melaporkan bahwa pesawat tempur Israel menargetkan area sholat di dalam sekolah, yang menampung ribuan pengungsi Palestina.
Sebelumnya, Badan Pertahanan Sipil Gaza menyatakan bahwa "sejumlah warga Palestina meninggal dunia dan terluka akibat serangan udara Israel yang menargetkan Sekolah Amr Ibn Al-As, yang menjadi tempat penampungan warga di daerah Sheikh Radwan."
Dalam beberapa bulan terakhir, Israel telah menargetkan sejumlah sekolah yang menampung para pengungsi, melakukan "pembantaian" terhadap warga sipil di dalamnya, terutama perempuan dan anak-anak.
Perang yang terus berlanjut di Jalur Gaza telah menewaskan lebih dari 40.900 warga Palestina, kebanyakan perempuan dan anak-anak, serta melukai hampir 94.700 orang lainnya, menurut otoritas kesehatan setempat.
Blokade yang terus berlangsung di wilayah tersebut menyebabkan kekurangan makanan, air bersih, dan obat-obatan, meninggalkan sebagian besar wilayah itu dalam keadaan hancur.
Baca Juga: Hakim New York Bakal Vonis Donald Trump, Dugaan Kasus Uang Tutup Mulut
Israel menghadapi tuduhan genosida atas tindakannya di Gaza di Pengadilan Internasional. [Antara].
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Tak Ada Tawar Menawar! Analis Sebut Reformasi Polri Mustahil Tanpa Ganti Kapolri
-
Menjelajahi Jantung Maluku: "Buru Expedition" Wanadri Ungkap Kekayaan Tersembunyi Pulau Buru
-
Polemik Ijazah Gibran Tak Substansial tapi Jadi Gaduh Politik
-
Klarifikasi Ijazah Gibran Penting agar Tidak Ulangi Kasus Jokowi
-
Menkeu Purbaya Ultimatum ke Pengelolaan Program Makan Gratis: Nggak Jalan, Kita Ambil Duitnya!
-
Eks Kapolri Tegaskan Polri di Bawah Presiden: Perspektif Historis dan Konstitusional
-
J Trust Bank Desak Crowde Lebih Kooperatif dan Selesaikan Kewajiban
-
KPK: Penyidikan Korupsi Haji Tidak Mengarah ke PBNU
-
Ancol Rencanakan Reklamasi 65 Hektare, Pastikan Tak Gunakan Dana APBD
-
Dirut PAM Jaya Jamin Investor Tak Bisa Paksa Naikkan Tarif Air Pasca-IPO