Suara.com - Sejumlah daerah saat ini akan melaksanakan pemiihan kepala daerah (Pilkada 2024), seperti di DKI Jakarta, Jawa Barat dan Banten.
Namun saat ini beredar di media sosial yang menyoroti jurnalis Najwa Shihab mendukung soal undang-undang Pilkada 2024. Tapi sayangnya hal itu mendapatkan kecaman dari Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Indonesia, Luhut Binsar Pandjaitan.
Namun apakah benar informasi tersebut?
Informasi viral baru-baru ini diunggah Akun TikTok @manurmenulll, yang menyebutkan video Luhut marah-marah kepada Najwa Shihab karena mendukung demo UU Pilkada 2024.
Berikut narasinya:
“Respect pak luhut. Plis lah mba jgn buat kegaduhan lagi di negeri ini. Bijaklah dlm membuat keputusan. Bukan karna kepentingan politik anda seolah2 keputusan anda sudah benar. Tapi pikir dampaknya juga. Ini bukan demi kepentingan salah satu pihak. Tapi pikir keselamatan orang juga. Duh padahal pinter, tapi provokator”.
Penjelasan:
Setelah dilakukan penelusuran oleh Tim Cek Fakta Suara.com, akun TikTok @manurmenulll mengunggah video Luhut Binsar Pandjaitan diwawancarai oleh Najwa, dengan gambar Peringatan Darurat Garuda Biru, yang baru-baru ini merupakan simbol perlawanan terhadap UU Pilkada.
Dalam video itu dapat dilihat bahwa Pak Luhut mengatakan: “…jika ‘Anda’ membuat ribut-ribut, ada orang lain yang menjadi korban akibat ribut-ribut itu” dan “kau sebagai warga negara, renungkan setiap tindakanmu dalam situasi krisis macam ini, jangan kamu sok paling pahlawan sendiri sok paling bersih, keadaan ini sekarang bicara soal nyawa manusia”.
Baca Juga: Berani Bongkar Bangunan Liar di Kawasan Puncak Hingga Didukung Dedi Mulyadi, Siapa Asmawa Tosepu?
Video Luhut dan Najwa yang diunggah pada 29 Agustus itu telah disukai 2,287 orang dan dibagikan ulang 148 kali.
Setelah menelusuri video tersebut, ditemukan versi wawancara yang asli dan lengkap sejak tiga tahun lalu, tanpa logo Indonesia Darurat.
Video itu diunggah di YouTube asli Najwa Shihab dengan judul “Luhut: Banyak Orang Kumpul-Kumpul karena Birahi Kekuasaan (Part 2)” pada 24 September 2020. Pada versi lengkap wawancara tersebut, terlihat sebelum Luhut memberikan pernyataan seperti di video TikTok @manurmenulll, Najwa dan Luhut sedang membahas konteks COVID-19 dan penanganannya oleh pemerintah.
Kemudian, Luhut mengatakan bahwa birahi politik pada saat pandemi (dalam konteks ini yaitu Pilkada 2020), baik dari pihak pemerintah maupun masyarakat, harus ditahan terlebih dahulu untuk menghindari berkerumun di tengah pandemi.
Kesimpulan:
Dengan demikian, informasi yang disebarkan oleh akun TikTok @manurmenulll termasuk konteks yang salah atau berita bohong (Hoaks).
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Sepatu New Balance Diskon 70% Jelang Natal di Sports Station
- Analisis Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Pasfoto Terlalu Baru dan Logo UGM Tidak Lazim
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
Pilihan
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
-
Breaking News! John Herdman Jadi Pelatih Timnas Indonesia, Tunggu Diumumkan
Terkini
-
Gak Perlu Mahal, Megawati Usul Pemda Gunakan Kentongan untuk Alarm Bencana
-
5 Ton Pakaian Bakal Disalurkan untuk Korban Banjir dan Longsor Aceh-Sumatra
-
Kebun Sawit di Papua: Janji Swasembada Energi Prabowo yang Penuh Risiko?
-
Bukan Alat Kampanye, Megawati Minta Dapur Umum PDIP untuk Semua Korban: Ini Urusan Kemanusiaan
-
Tak Mau Hanya Beri Uang Tunai, Megawati Instruksikan Bantuan 'In Natura' untuk Korban Bencana
-
Jaksa Bongkar Akal Bulus Proyek Chromebook, Manipulasi E-Katalog Rugikan Negara Rp9,2 Miliar
-
Mobil Ringsek, Ini 7 Fakta Kecelakaan KA Bandara Tabrak Minibus di Perlintasan Sebidang Kalideres
-
Giliran Rumah Kajari Kabupaten Bekasi Disegel KPK
-
Seskab Teddy Jawab Tudingan Lamban: Perintah Prabowo Turun di Hari Pertama Banjir Sumatra
-
7 Fakta Warga Aceh Kibarkan Bendera Putih yang Bikin Mendagri Minta Maaf