Suara.com - Mantan Capres, Ganjar Pranowo turut mengomentari perihal skandal akun Kaskus Fufufafa yang belakangan menjadi sorotan setelah kepergok telah menghina sejumlah tokoh, termasuk Presiden terpilih Prabowo Subianto.
Pernyataan itu disampaikan Ganjar dalam podcast yang tayang di akun Youtube, Bambang Widjojanto, Minggu (15/9/2024) kemarin.
Awalnya, Ganjar membahas soal demonstrasi besar-besaran dari kalangan masyarakat termasuk mahasiswa yang menolak soal RUU Pilkada. Mantan Gubernur Jawa Tengah itu pun mengaku kaget dengan demonstrasi yang masif tersebut.
"Tiba-tiba ketika ini berjalan terus terus-menerus kesadaran kemarin muncul dipantik oleh pembahasan antara pemerintah dengan DPR di Baleg. Kita juga kaget, hampir-hampir itu bergerak seluruh Indonesia maka organik. Bahkan, kawan-kawan mahasiswa yang relatif apolitis begitu mereka turun" ujar Ganjar dikutip Suara.com pada Senin (16/9/2024).
Kepada Bambang Widjojanto, Ganjar juga sempat menyinggung soal penggunaan pesawat jet pribadi putra bungsu Presiden Jokowi, Kaesang Pangarep yang akhirnya dibongkar oleh netizen.
"Coba bayangin mas karena satu foto jendela dan saya pesawat bisa ketahuan loh Mas ini pesawatnya siapa Berapa biayanya netizen itu," ungkap Ganjar.
Ganjar pun turut mengungkap gerakan civil society itu terus bergulir, termasuk membongkar skandal akun Fufufafa yang disebut-sebut adalah milik Gibran Rakabuming Raka.
"Bahkan akhirnya mengulik, mencari, menemukan akun-akun yang ternyata dulu statementnya keras-keras," beber Ganjar.
"Maksudnya Fufufafa Mas? tanya Bambang Widjojanto.
"Antara lain (Fufufafa), kan keras sekali. Siapa yang bisa menemukan? Enggak ada," timpal Ganjar.
"Itu bukan keras Mas itu apa ya kayak penghinaan itu ya. Itu kayak orang melecehkan," ujar BW.
Mantan Wakil Ketua KPK itu pun bertanyakan kepada Ganjar soal pesan positif pasca terungkapnya skandal akun Fufufafa ke publik.
"Apa sih yang Mas Ganjar, apa pesan kalau kita dari sisi positifnya?" tanya BW ke Ganjar.
Ganjar pun tidak menampik jika setiap orang yang ingin berkontestasi di pemilu harus lebih bijak ketika menggunakan media sosial. Sebab, menurutnya, jejak digital bisa menjadi blunder seseorang jika tidak bijak menggunakannya.
"Ya pesannya ketika ada kontestasi selalu ada penelanjangan dan orang tidak sadar bahwa suatu ketika politik itu tidak lurus-lurus saja. Akhirnya mereka bergabung. Nah ketika mereka bergabung itu diungkap, maka kayaknya kita mesti naik kelas dalam berdemokrasi, jadi ya awas jejak digital masih ada," ungkap Ganjar.
Berita Terkait
-
Ngaku Sulit Bertemu Jokowi, Istana soal Curhatan Pimpinan KPK: Jangan sampai Disalahpersepsikan Sebagai Intervensi
-
Sebut Mulyono Pabrik Kebohongan, Amien Rais: Jokowi Bukan Pembohong Profesional, Dia Pembohong Pathologis
-
Sebut Ucapan Kaesang Kurang Ajar di Podcast, Dokter Tifa Colek Prabowo: Mempermainkan Bapak Begini Rupa di Televisi
-
Skandal Akun Fufufafa Dikuliti Habis-habisan Netizen, Kini Muncul Tagar #GibranJujurlah di X
Terpopuler
- 5 Body Lotion dengan Kolagen untuk Usia 50-an, Kulit Kencang dan Halus
- 8 Bedak Translucent untuk Usia 50-an, Wajah Jadi Flawless dan Natural
- Sepatu On Cloud Ori Berapa Harganya? Cek 5 Rekomendasi Paling Empuk buat Harian
- 6 Sabun Cuci Muka dengan Kolagen agar Kulit Tetap Kenyal dan Awet Muda
- Pemain Keturunan Jerman Ogah Kembali ke Indonesia, Bongkar 2 Faktor
Pilihan
-
Hasil SEA Games 2025: Mutiara Ayu Pahlawan, Indonesia Siap Hajar Thailand di Final
-
Stok BBM Shell Mulai Tersedia, Cek Lokasi SPBU dan Harganya
-
Kekuatan Tersembunyi Mangrove: Bisakah Jadi Solusi Iklim Jangka Panjang?
-
Orang Pintar Ramal Kans Argentina Masuk Grup Neraka di Piala Dunia 2026, Begini Hasilnya
-
6 Rekomendasi HP Rp 3 Jutaan Terbaik Desember 2025, Siap Gaming Berat Tanpa Ngelag
Terkini
-
Arsinum dan Drone: Terobosan Penting Respons Bencana di Sumatera dari BRIN
-
KPU Ingatkan Pemilu 2029: Dominasi Pemilih Muda dan Ancaman Manipulasi AI
-
Kecelakaan Tragis di Sudirman! Karyawan BUMN Tewas Usai Tabrak Bus TransJakarta yang Berhenti
-
Sulap Hutan Jadi Lahan Sawit dan Tambang, Satgas PKH Denda 71 Perusahaan
-
Dasco Jelaskan Nasib Jabatan Bupati Mirwan MS Secara Ketatanegaraan Demokratis
-
Sejumlah Ormas Dukung Polda Metro Jaya Usut Rencana Kerusuhan dan Bom Molotov Jelang Hari HAM
-
Kasus TBC di Jaktim Melonjak, Transjakarta Buka Layanan Skrining Gratis
-
DPR Usul Presiden Bentuk Kementerian Bencana: Jadi Ada Dirjen Longsor, Dirjen Banjir
-
Pemerintah Pulangkan 2 WN Belanda Terpidana Kasus Narkotika Hukuman Mati dan Seumur Hidup
-
Aksi 4 Ekor Gajah di Pidie Jaya, Jadi 'Kuli Panggul' Sekaligus Penyembuh Trauma