Selain itu, Ubedilah juga menggeluti dunia menulis dan telah menerbitkan banyak karya tulis. Beberapa karya tulisnya telah dipublikasikan di berbagai media massa, baik lokal maupun nasional.
Ubedilah kerap berkontribusi pada negara dengan memberikan pandangan mengenai isu sosial dan politik melalui berbagai platform media. Ia merupakan pengamat isu sosial dan politik dari Universitas Negeri Jakarta (UNJ), sesuai dengan profesinya sebagai Dosen Sosiologi Politik di UNJ.
Curigai Kaesang dan Gibran
Ketika nama Kaesang Pangarep disorot karena dugaan gratifikasi penggunaan jet pribadi, Ubedilah mengaku telah melaporkannya ke KPK sejak dua tahun yang lalu, namun hasilnya nihil.
Kini, ia kembali membahas kasus yang melibatkan Kaesang, di mana ia membeli 180 juta lembar saham di pasar saham yang nilainya hampir menyentuh Rp 100 miliar.
"Putera mahkotanya membeli 180 juta lembar saham di pasar saham. Nilainya hampir Rp100 miliar, kurang lebih. Kok bisa beli ratusan juta lembar saham begitu? Dari mana uangnya?" kata Ubedilah, seperti dikutip dari podcast Abraham Samad.
Saat meneliti perusahaan Kaesang, Ubedilah menemukan adanya potensi konflik kepentingan, karena ia bekerja sama dengan anak seorang direktur di perusahaan besar tersebut.
Menurut Ubedilah, ketika melihat Gibran dan Kaesang, ia melihat ada potensi konflik kepentingan. Gibran saat itu menjabat sebagai wali kota, sementara Kaesang terlibat sebagai Komisaris Utama di sebuah perusahaan.
Perusahaan tersebut kemudian menerima suntikan dana yang sangat besar. Ubedilah merasa heran karena perusahaan yang masih terbilang baru bisa mendapatkan dana ratusan miliar dengan begitu mudah.
Baca Juga: Beda Gaya Selvi Ananda Vs Erina Gudono Nonton Konser, Jauh dari Kata Sederhana
Ubedilah melanjutkan, perusahaan yang dimaksud sebelumnya juga pernah menjadi wakil otorita Ibu Kota Nusantara (IKN). Menurutnya, di situ terlihat adanya hubungan antara presiden dan direktur perusahaan tersebut.
Lebih jauh lagi, Ubedilah menyebutkan bahwa orang yang pernah dijadikan duta besar kini diangkat menjadi anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Watimpres). Sementara itu, perusahaan tersebut juga terlibat dalam kasus lingkungan.
Demikianlah ulasan mengenai profil Ubedilah Badrun, yang mencurigai adanya praktik korupsi atas kejanggalan transaksi saham Kaesang Pangarep. Semoga bermanfaat.
Kontributor : Dini Sukmaningtyas
Berita Terkait
-
Beda Gaya Selvi Ananda Vs Erina Gudono Nonton Konser, Jauh dari Kata Sederhana
-
Kaesang Pangarep Ngaku Nebeng Jet Pribadi Teman, Warganet: Spill Dong Temennya
-
Beli Saham Rp92 Miliar, Kaesang Pangarep Disentil Dosen UNJ: Dari Mana Uangnya?
-
KPK Sebut Laporan Ubedilah Badrun Soal Dugaan Korupsi Dua Anak Jokowi Tidak Jelas
Terpopuler
- Resmi Dibuka, Pusat Belanja Baru Ini Hadirkan Promo Menarik untuk Pengunjung
- Nggak Perlu Jutaan! Ini 5 Sepatu Lari Terbaik Versi Dokter Tirta untuk Pemula
- Kenapa Motor Yamaha RX-King Banyak Dicari? Motor yang Dinaiki Gary Iskak saat Kecelakaan
- 5 Shio Paling Beruntung di 1 Desember 2025, Awal Bulan Hoki Maksimal
- 5 Moisturizer dengan Kolagen agar Kulit Tetap Elastis dan Muda
Pilihan
-
5 HP Memori 512 GB Paling Murah Desember 2025: Ideal untuk Gamer dan Content Creator Pemula
-
Roblox Ditunjuk Jadi Pemungut PPN Baru, Penerimaan Pajak Digital Tembus Rp43,75 T
-
Bank Indonesia Ambil Kendali Awasi Pasar Uang dan Valuta Asing, Ini Fungsinya
-
Geger Isu Patrick Kluivert Dipecat Karena Warna Kulit?
-
Parah! SEA Games 2025 Baru Dimulai, Timnas Vietnam U-22 Sudah Menang Kontroversial
Terkini
-
Solidaritas untuk Perantau Sumatra: Dari Seniman Gamping hingga Polda DIY Turun Tangan
-
Jelang Natal 2025, 2 Ribu Paket Sembako Dibagikan Buat Pasukan Pelangi di Jakarta Barat
-
Luhut Bantah Keras! Tegaskan Tak Punya Kaitan Apapun dengan PT Toba Pulp Lestari
-
Menteri PPPA: Perempuan Alami Trauma Lebih Berat Usai Banjir Sumatra
-
Bertemu Luhut di Istana, Prabowo Setuju Bikin 'Bank Harta Karun' Hayati, Apa Fungsinya?
-
Tipu Lowongan Kerja Transjakarta, Pria 51 Tahun Raup Rp40 Juta dari 18 Korban
-
SPBU Banda Aceh Diawasi Ketat, Polisi Waspadai Penimbunan BBM hingga Antrean Panjang Pasca Bencana
-
Update Banjir Bandang Nagan Raya Aceh: 1.807 Rumah Warga Rusak, Ini Data Rincinya
-
Ketua MPR Ungkap Alasan Pemerintah Belum Naikkan Status Bencana di Sumatera
-
Penyidik dan Jaksa Diperiksa Dewas Usai Tak Periksa Bobby Nasution, KPK Bantah Pelanggaran Etik