Suara.com - Koordinator Masyarakat Antikorupsi Indonesia (MAKI) Boyamin Saiman menanggapi pernyataan Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Alexander Marwata yang menyebut kerja sama antarlembaga dalam penanganan perkara korupsi tak berjalan dengan baik.
Dia menilai pernyataan Alex itu menunjukkan sikap yang kekanak-kanakkan karena dianggap gagal dalam menangani perkara korupsi dan menyalahkan pihak lain.
Hal serupa, lanjut Boyamin, juga terjadi pada pernyataan Alex yang menyebut masyarakat akan kecewa jika hanya mengandalkan KPK dalam upaya pemberantasan korupsi.
“Sifat kanak-kanaknya keluar, gagal menyalahkan orang lain. Ketika terakhir ngomong ini jangan harapkan KPK, itu kan lari dari tanggung jawab. Padahal dia dulu periode pertama, periode kedua, di Pansel maupun di DPR katanya akan membuat hebat KPK," kata Boyamin kepada wartawan, Jumat (27/9/2024).
Boyamin juga menilai Alex menyalahkan Kejaksaan dan Polri saat menyatakan adanya koordinasi yang tidak baik pada penanganan perkara korupsi sebagai hal yang ke kanak-kanakan.
“Yang saya ingat persis menyalahkan jaksa dan polisi karena alasan tidak bisa diajak koordinasi. Gagal menyalahkan orang lain, itu kan kanak-kanak," ujar Boyamin.
Untuk itu, Boyamin menyarankan Alexander Marwata untuk mengambil cuti hingga akhir masa jabatannya agar tidak ada lagi pernyataan yang kontroversial.
“Ya saran saya inilah, cuti saja sampai akhir masa jabatan, terus healing ke luar negeri gitu-lah, manfaatkan untuk berlibur daripada bikin blunder-blunder lagi," tandas dia.
Sebelumnya, Alexander mengungkapkan bahwa koordinasi KPK dengan lembaga penegak hukum lainnya tidak berjalan baik dalam penanganan perkara korupsi.
Baca Juga: Sambil Mesam-mesem, Puan Maharani Jawab Isu Gantikan Jabatan Wapres Gibran Gegara Skandal Fufufafa
Hal itu disampaikan Alex dalam rapat dengar pendapat (RDP) bersama Komisi III DPR RI.
“Memang di dalam Undang-Undang KPK yang lama maupun yang baru, ada fungsi koordinasi dan supervisi ya, apakah berjalan dengan baik? Harus saya sampaikan, Bapak Ibu sekalian, tidak berjalan dengan baik,” kata Alex di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta Pusat, Senin (1/7/2024).
Berita Terkait
-
Sambil Mesam-mesem, Puan Maharani Jawab Isu Gantikan Jabatan Wapres Gibran Gegara Skandal Fufufafa
-
Sita Duit Rp250 Juta di Rumah Dinas, KPK Ungkap Peran Mendes PDTT di Kasus Suap Hibah Pokmas Jatim
-
'Berantakan' Klarifikasi Roti Rp400 Ribu, Pandji Sarankan Kaesang-Erina Minta Maaf: Anda Ini Anak dan Menantu Presiden!
-
Sikap Pimpinan KPK Dicap Kekanak-kanakan Usut Kasus Jet Pribadi Kaesang, MAKI: Gampang Ngambek!
Terpopuler
- 6 HP RAM 8 GB Paling Murah dengan Spesifikasi Gaming, Mulai Rp1 Jutaan
- 5 Tablet Snapdragon Mulai Rp1 Jutaan, Cocok untuk Pekerja Kantoran
- 7 Rekomendasi Sepatu Jalan Kaki Terbaik Budget Pekerja yang Naik Kendaraan Umum
- 7 Rekomendasi Body Lotion dengan SPF 50 untuk Usia 40 Tahun ke Atas
- 7 Pilihan Sepatu Lokal Selevel Hoka untuk Lari dan Bergaya, Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Video Brutal Latja SPN Polda NTT Bocor, Dua Siswa Dipukuli Senior Bikin Publik Murka
-
Rolas Sitinjak: Kriminalisasi Busuk dalam Kasus Tambang Ilegal PT Position, Polisi Pun Jadi Korban
-
Menkeu Purbaya Ungkap Ada K/L yang Balikin Duit Rp3,5 T Gara-Gara Tak Sanggup Belanja!
-
Vinfast Serius Garap Pasar Indonesia, Ini Strategi di Tengah Gempuran Mobil China
-
Minta Restu Merger, GoTo dan Grab Tawarkan 'Saham Emas' ke Danantara
Terkini
-
Bilateral di Istana Merdeka, Prabowo dan Raja Abdullah II Kenang Masa Persahabatan di Yordania
-
August Curhat Kena Serangan Personal Imbas Keputusan KPU soal Dokumen Persyaratan yang Dikecualikan
-
Di Hadapan Prabowo, Raja Yordania Kutuk Ledakan di SMAN 72 Jakarta, Sebut Serangan Mengerikan
-
Usai Disanksi DKPP, Anggota KPU Curhat Soal Beredarnya Gambar AI Lagi Naik Private Jet
-
Dua Resep Kunci Masa Depan Media Lokal dari BMS 2025: Inovasi Bisnis dan Relevansi Konten
-
Soal Penentuan UMP Jakarta 2026, Pemprov DKI Tunggu Pedoman Kemnaker
-
20 Warga Masih Hilang, Pemprov Jateng Fokuskan Pencarian Korban Longsor Cilacap
-
Gagasan Green Democracy Ketua DPD RI Jadi Perhatian Delegasi Negara Asing di COP30 Brasil
-
Mensos Ungkap Alasan Rencana Digitalisasi Bansos: Kurangi Interaksi Manusia Agar Bantuan Tak Disunat
-
Terbongkar! Prostitusi Online WNA Uzbekistan di Jakbar, Pasang Tarif Fantastis Rp15 Juta