Suara.com - Presiden RI ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dinilai tengah melakukan psywar atau perang psikologis kepada Presiden RI ke-7 Joko Widodo (Jokowi). Tindakan itu terlihat dari sikap SBY yang seolah melontarkan sindiran kepada Jokowi lewat karya serta ucapannya.
Pengamat politik Rocky Gerung menilai, hal tersebut juga menjadi penegasan dari SBY kalau dirinya memang berseberangan dengan Jokowi.
"Pak SBY kelihatannya mulai menunjukkan sikap bahwa kehadirannya di dalam koalisi Pak Prabowo tidak membatalkan kritik Pak SBY terhadap Pak Jokowi, apalagi terhadap Gibran yang juga jadi perhatian etis dari SBY. Jadi kita melihat ini semacam psywar sebetulnya, yang menjelang berakhirnya kekuasaan Pak Jokowi dari Pak SBY," kata Rocky Gerung dikutip dari tayangan video di kanal YouTube pribadinya, Minggu (13/10/2024).
Sikap itu terlihat dari berbagai tindakan SBY, mulai dari surat dan puisi yang dia tulis hingga terbaru pernyataannya tidak pernah menyelingkuhi konstitusi selama jadi presiden dua periode.
Menurut Rocky Gerung, hal itu terkesan sebagai sinyal bahwa ada jarak politik antara Jokowi dengan SBY serta anaknya Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) yang juga Ketua Umum Partai Demomrat.
"Ini sudah dicicil oleh Pak SBY mulai dari surat, puisi bahkan statement-statement yang memperlihatkan persepsi Pak SBY terhadap kondisi politik negeri ini," imbuhnya.
Meski begitu, tindakan SBY juga dinilai tidak akan memengaruhi kepemimpinan Presiden terpilih Prabowo Subianto.
Mantan dosen filsafat Universitas Indonesia (UI) itu mengatakan, sikap saling sindir antara politisi sebenarnya termasuk hal lumrah.
"Itu hal yang biasa saja karena setiap pemerintah itu punya paradigma sendiri. Nah, kebetulan sekarang Pak Prabowo masih ada dalam lingkungan pengaruh dari pemerintahan Pak Jokowi, tapi setelah 10 hari (pasca pelantikan presiden terpilih) tentu akan lain," katanya.
Baca Juga: Respons Demokrat Usai SBY Singgung Tak Pernah Selingkuhi Konstitusi, Lagi Nyindir?
Berita Terkait
-
Infrastruktur Indonesia: Terima Kasih Jokowi, Semoga Prabowo Bisa Membenahi
-
Pendidikan di Indonesia: Jokowi Beri Landasan, Prabowo Harus Bawa Terobosan
-
Kepemimpinan yang Responsif dan Adaptif: Kunci Masa Depan Indonesia Emas
-
Setelah Lengser, Jokowi Ngaku Bakal Sering-sering ke IKN
-
Kenalan dengan Solo: Mobil Listrik Mungil nan Imut, Namanya Mirip Kota Kelahiran Jokowi
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Selevel Innova Budget Rp60 Jutaan untuk Keluarga Besar
- 5 Pilihan Ban Motor Bebas Licin, Solusi Aman dan Nyaman buat Musim Hujan
- 5 HP Memori 128 GB Paling Murah untuk Penggunaan Jangka Panjang, Terbaik November 2025
- 5 Mobil Keluarga Bekas Kuat Tanjakan, Aman dan Nyaman Temani Jalan Jauh
- Cara Cek NIK KTP Apakah Terdaftar Bansos 2025? Ini Cara Mudahnya!
Pilihan
-
Tidak Ada Nasi di Rumah, Ibu di Makassar Mau Lempar Anak ke Kanal
-
Cuaca Semarang Hari Ini: Waspada Hujan Ringan, BMKG Ingatkan Puncak Musim Hujan Makin Dekat
-
Menkeu Purbaya Mau Bekukan Peran Bea Cukai dan Ganti dengan Perusahaan Asal Swiss
-
4 HP dengan Kamera Selfie Beresolusi Tinggi Paling Murah, Cocok untuk Kantong Pelajar dan Mahasiswa
-
4 Rekomendasi HP Layar AMOLED Paling Murah Terbaru, Nyaman di Mata dan Cocok untuk Nonton Film
Terkini
-
Banjir Kepung Sumatera: Puan Minta Pemerintah Gercep Evakuasi, Perintahkan Anggota DPR Turun
-
Bencana Ekologis Mengepung Indonesia, Wakil Ketua MPR Desak Pemerintah Percepat Aksi Iklim
-
Tegaskan Belum Hentikan Kasus Arya Daru, Polisi Buru 'Dalang' Medsos dan Dalami Sidik Jari Misterius
-
Fisik Mulai Pulih, Psikis Belum Stabil: Pemeriksaan F Pelaku Ledakan SMAN 72 Masih Tertunda
-
Babak Baru Kasus Alvaro Kiano: Polisi Dalami Keterlibatan Pihak Lain, Siapa Komplotan Alex?
-
Polda Siapkan Gelar Perkara Khusus Kasus Ijazah Jokowi: Permintaan Roy Suryo Cs Jadi Pemicu?
-
Viral Bocah SD PP Naik KRL Tangerang-Jakarta Demi Sekolah, Rano Karno: Kamu Hebat Nak!
-
Babak Baru Kasus Ijazah Palsu Jokowi: Polisi Gelar Perkara Khusus, Nasib Roy Suryo Cs Ditentukan
-
Jelang Nataru, Polda Metro Jaya Siagakan 1.500 Satpam dan Satkamling
-
Krisis Komunikasi Kasus Arya Daru: Ketika Bahasa Teknis Polisi Gagal Menjawab Keingintahuan Keluarga