Suara.com - Pusat Studia Asia Timur (PSAT) atau Centre for East Asian Studies dari Universitas Prasetiya Mulya sukses menyelenggarakan kuliah umum (public lecture) tentang “Peran Korea dalam Pembangunan Komunitas Asia Timur dan Kemitraan Indonesia-Korea” diikuti dengan peluncuran buku Keajaiban Sungai Han: Korea Selatan Mengguncang Dunia melalui kolaborasi banyak pihak.
Dengan fokus pada kemitraan Korea-Indonesia yang telah berlangsung selama 50 tahun, acara ini bertujuan untuk menyerukan peningkatan kerja sama antara Korea dan Indonesia, sekaligus mempromosikan kolaborasi strategis di Kawasan Asia Timur.
Kuliah umum ini dibawakan oleh Park Jin, mantan Menteri Luar Negeri Republik Korea (2022– 2024). Dalam kuliahnya, Park Jin menekankan sedikitnya dua hal. Pertama, mengenai peran korea yang terus berkembang dalam pembangunan komunitas Asia Timur. Kedua, potensi kemitraan Korea-Indonesia dalam bidang pertahanan, ekonomi, keberlanjutan, dan pertukaran budaya.
“Korea berada di garis depan integrasi ekonomi di Asia Timur. Kontribusi kami melalui perjanjian perdagangan seperti RCEP dan Perjanjian Perdagangan Bebas Korea-ASEAN merupakan kunci kerja sama regional. Keterlibatan diplomatik kami sama pentingnya dalam membina perdamaian dan stabilitas di kawasan ini, sementara diplomasi budaya kami melalui Hallyu memperkuat ikatan di seluruh Asia Timur,” terangnya.
Park Jin juga menilai bahwa prospek kemitraan Korea-Indonesia cerah, terutama di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto. Kedua negara setidaknya memiliki lima bidang kerja sama untuk dieksplorasi.
Pertama, dalam kerja sama pertahanan dan militer, Korea dan Indonesia perlu fokus pada produksi senjata bersama dan transfer teknologi, seperti proyek jet tempur KF-21.
Kedua, di bidang ekonomi dan perdagangan, sektor elektronik, baja, dan otomotif merupakan sektor potensial untuk pertumbuhan ekonomi kedua negara.
Ketiga, karena Indonesia berencana mengembangkan ibu kota baru, Nusantara, bidang infrastruktur dan pembangunan perkotaan juga berpotensi menjadi area kerja sama yang menjanjikan bagi kedua negara.
Selain itu, Park Jin juga menyoroti dua isu lainnya, yaitu perubahan iklim serta bidang budaya dan pendidikan.
Baca Juga: Kekayaan Otto Hasibuan, Pengacara Kondang yang Jadi Wakil Menko Hukum dan HAM Kabinet Prabowo-Gibran
“Korea dan Indonesia harus berkolaborasi dalam menghadapi tantangan iklim melalui teknologi hijau dan energi terbarukan, termasuk pengembangan tenaga air, tenaga surya, dan kendaraan listrik. Dengan mempromosikan pertukaran budaya, seperti K-pop, pendidikan bahasa, dan pariwisata, kedua negara dapat memperkuat hubungan dan mendukung tujuan Indonesia untuk membangun tenaga kerja masa depan yang terampil,” katanya.
Direktur Eksekutif PSAT, Dr. Rizal Sukma, dalam sambutannya juga menyampaikan pentingnya mempererat hubungan antara Korea dan Indonesia. Ia melihat acara ini sebagai momen penting untuk meningkatkan hubungan regional dan membina dialog intelektual tentang dinamika yang terus berkembang di Asia Timur dan kemitraan Korea-Indonesia.
“Kalau kita melihat ke masa depan, kemitraan antara Korea dan Indonesia dapat menjadi model bagi kerja sama regional. Dari integrasi ekonomi hingga kerja sama keamanan dan inisiatif teknologi hijau, kita memasuki era kolaborasi yang lebih mendalam dan akan menguntungkan kedua negara,” jelasnya.
Setelah kuliah umum selesai, acara dilanjutkan dengan peluncuran buku yang dinantikan, yaitu Keajaiban Sungai Han: Korea Selatan Mengguncang Dunia karya Dr. Sigit Aris Prasetyo, Penasihat Politik di Kedutaan Besar Republik Indonesia di Seoul.
Buku yang diterbitkan untuk memperingati 50 tahun kerja sama bilateral antara Indonesia dan Korea Selatan ini mengkaji transformasi mengesankan Korea di bidang ekonomi, budaya dan diplomasi selama beberapa dekade terakhir. Buku ini memberikan wawasan bagaimana Korea Selatan muncul sebagai kekuatan global dan bagaimana pengalaman pembangunannya dapat menjadi pelajaran bagi negara-negara lain, seperti Indonesia.
Dalam peluncuran buku tersebut, Gandi Sulistiyanto, anggota Dewan Pertimbangan Presiden dan mantan Duta Besar Republik Indonesia untuk Korea (2021–2023), menekankan pentingnya bukutersebut dalam memperkuat hubungan bilateral. “Kisah transformasi Korea dapat menjadi inspirasi bagi Indonesia. Negara kita memiliki aspirasi yang sama untuk menjadi pemain penting dalam komunitas global. Kolaborasi di bidang-bidang perdagangan, pertahanan, dan teknologi merupakan contoh bagaimana kita dapat belajar dari satu sama lain untuk mencapai kemajuan yang berkelanjutan,” jelasnya.
Berita Terkait
-
Kyran Djiwandono Anak Siapa? Pesona Cucu Prabowo Curi Perhatian saat Pelantikan Presiden-Wapres
-
Koleksi Sepatu Mayor Teddy, Ajudan Prabowo Kini Ditunjuk Jadi Sekretaris Kabinet
-
Kyran Djiwandono Lulusan Mana? Bibit Unggul Cucu Prabowo Bikin Salah Fokus di Pelantikan Presiden
-
Tatapan Maut Kaesang Pangarep saat Berdoa di Pelantikan Prabowo Disorot: Di Balik Wajah Cengegesan ...
-
3 Pemain Paling Mungkin Gantikan Posisi Asnawi saat Timnas Indonesia Jamu Jepang dan Arab Saudi
Terpopuler
- 5 HP RAM 8 GB Memori 256 GB Harga Rp1 Jutaan, Terbaik untuk Pelajar dan Pekerja
- 7 Sepatu Adidas Diskon hingga 60% di Sneakers Dept, Cocok Buat Tahun Baru
- 5 Mobil Bekas yang Anti-Rugi: Pemakaian Jangka Panjang Tetap Aman Sentosa
- Diminta Selawat di Depan Jamaah Majelis Rasulullah, Ruben Onsu: Kaki Saya Gemetar
- Kencang bak Ninja, Harga Rasa Vario: Segini Harga dan Konsumsi BBM Yamaha MT-25 Bekas
Pilihan
-
6 Rekomendasi HP Murah Layar AMOLED Terbaik untuk Pengalaman Menonton yang Seru
-
Kaleidoskop Sumsel 2025: Menjemput Investasi Asing, Melawan Kepungan Asap dan Banjir
-
Mengungkap Gaji John Herdman dari PSSI, Setara Harga Rumah Pinggiran Tangsel?
-
Aksi Adik Kandung Prabowo yang Makin Mencengkeram Bisnis Telekomunikasi
-
Sesaat Lagi! Ini Link Live Streaming Final Futsal ASEAN 2025 Indonesia vs Thailand
Terkini
-
Bimas Kristen dan Katolik Gelar Festival Kasih Nusantara 2025, Perkuat Solidaritas di Momen Natal
-
Empati Musibah Sumatera, Polda Metro Ingatkan Tahun Baru Tanpa Kembang Api dan Knalpot Brong!
-
Jembatan Krueng Tingkeum Dibuka, Aktivitas Ekonomi Bireuen Mulai Bangkit
-
Pimpinan DPR Gelar Rapat Koordinasi Besar di Aceh, Matangkan Langkah Pemulihan Pascabencana 2026
-
Malam Tahun Baruan di Bundaran HI? Simak Aturan Main dari Mas Pram Agar Gak Kena Macet
-
Sumatra Tak Lagi Tanggap Darurat, Separuh Kabupaten/Kota Diklaim Telah Masuk Masa Transisi Pemulihan
-
Mensesneg: 24 Perusahaan Pemegang HPH dan HTI Diaudit Kementerian Kehutanan
-
Antisipasi Cuaca Ekstrem Saat Perayaan Malam Tahun Baru 2026, Pemprov DKI Lakukan Ini
-
KPK Ungkap Alasan Hentikan Penyidikan Kasus Tambang Nikel Konawe Utara
-
Lebih 'Merdeka' di Balai Kota, Pramono Anung Blak-blakan: Jujur, Enak Jadi Gubernur