Suara.com - Letjen TNI (Purn.) Sjafrie Sjamsoeddin resmi menjabat sebagai menteri pertahanan ke-27 setelah dilantik oleh Presiden RI Prabowo Subianto di Istana Merdeka, Jakarta, Senin 21 Oktober 2024.
Sjafrie, yang merupakan orang dekat Prabowo, dilantik bersama 47 menteri Kabinet Merah Putih lainnya dan lima pejabat setingkat menteri seperti Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Letjen TNI (Purn.) Muhammad Herindra, Jaksa Agung Sanitiar Burhanuddin, Kepala Staf Kepresidenan Letjen TNI (Purn.) Anto Mukti Putranto, Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan (PCO) Hasan Nasbi, dan Ketua Dewan Ekonomi Nasional Luhut Binsar Pandjaitan.
Sjafrie, yang merupakan menteri tertua dalam jajaran Kabinet Merah Putih, pun kembali melanjutkan jalan pengabdiannya untuk Republik membantu sahabat seperjuangannya yang saat ini memimpin negeri.
Prabowo tidak sembarang memilih orang dekatnya untuk mengisi posisi pos strategis menteri pertahanan, yang merupakan triumvirat sebagaimana menteri luar negeri dan menteri dalam negeri.
Tiga menteri yang menduduki posisi triumvirat punya kewenangan bersama-sama menjalankan pemerintahan manakala presiden dan wakil presiden tidak dapat atau berhalangan melaksanakan kewajibannya selama masa kerjanya.
Presiden memahami betul Sjafrie tidak hanya sosok yang piawai dan cerdas, tetapi lebih penting dari segalanya sosok menhan pilihannya itu setia dan loyal dalam jalan pengabdian kepada negara.
Presiden dan Sjafrie Sjamsoeddin bersahabat setidaknya sejak keduanya menempuh pendidikan taruna di Akademi Militer, Magelang, hingga keduanya lulus pada 1974. Sjafrie saat itu berhasil menyabet penghargaan lulusan terbaik Adhi Makayasa.
Kedekatan keduanya pada masa itu pernah ditunjukkan dalam beberapa foto yang dibagikan Sjafrie di akun media sosial pribadinya @sjafrie_sjamsoeddin. Dalam salah satu foto hasil repro, Sjafrie muda dan Prabowo muda duduk berdampingan.
Sjafrie menuliskan: “Saat kami tinggal setahun di Paviliun 5A mengakhiri masa taruna Akmil dan menyongsong wisuda perwira TNI AD Tahun 1974. Berjuang sampai titik darah penghabisan di dalam keyakinan. Tidak goyah karena badai. Taat kepada atasan. Hanya takut kepada Allah”.
Baca Juga: Lagi! Pentolan Keluarga Sultan Andara Ditunjuk Prabowo jadi Utusan Khusus Presiden
Pengalaman lengkap Sjafrie
“Pak SS”, begitu biasa Sjafrie disebut di kalangan bawahannya dan wartawan, lahir di Makassar pada 30 Oktober 1952. Dia lahir satu tahun setelah Presiden Prabowo, yang pada 17 Oktober 2024 merayakan usianya ke-73 tahun.
Dalam rentang perjalanan kariernya sebagai prajurit dan purnawirawan, Sjafrie dikenal sebagai perwira TNI yang cakap, tokoh militer dan birokrat yang berpengalaman mengurusi bidang-bidang pertahanan.
Selepas lulus dari Akademi Militer pada 1974, Sjafrie, juga bersama Presiden Prabowo, sama-sama masuk Korps Baret Merah Komando Pasukan Sandi Yudha — yang saat ini dikenal sebagai Kopassus. Keduanya juga sama-sama pernah bertugas dalam operasi militer penting, salah satunya di Timor-Timor.
Dalam riwayat penugasannya, Sjafrie pernah memimpin pasukan untuk meredam pemberontakan di Timor-Timor, kemudian di Aceh, Irian Jaya, dan kembali bertugas di Timor-Timor.
Dia kemudian dipercaya sebagai Komandan Grup A Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres), yang bertugas mengawal dan menjaga keselamatan Presiden Ke-2 RI Soeharto, termasuk pada 1995 saat Soeharto berkunjung ke zona perang di Bosnia Herzegovina.
Berita Terkait
Terpopuler
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- 7 Motor Matic Paling Nyaman Buat Touring di 2026: Badan Anti Pegal, Pas Buat Bapak-bapak
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- 3 Pilihan Mobil Bekas Rp60 Jutaan: Irit BBM, Nyaman untuk Perjalanan Luar Kota
Pilihan
-
OJK Awasi Ketat Pembayaran Pinjol Dana Syariah Indonesia yang Gagal Bayar
-
Jejak Emas Rakyat Aceh Bagi RI: Patungan Beli Pesawat, Penghasil Devisa & Lahirnya Garuda Indonesia
-
Pabrik Toba Pulp Lestari Tutup Operasional dan Reaksi Keras Luhut Binsar Pandjaitan
-
Kuota Pemasangan PLTS Atap 2026 Dibuka, Ini Ketentuan yang Harus Diketahui!
-
Statistik Suram Elkan Baggott Sepanjang 2025, Cuma Main 360 Menit
Terkini
-
LPSK Tangani 5.162 Permohonan Restitusi, Kasus Anak Meroket Tajam
-
Upaya Roy Suryo cs Mentah di Polda Metro Jaya, Status Tersangka Ijazah Jokowi Final?
-
Jurus 'Sapu Jagat' Omnibus Law Disiapkan untuk Atur Jabatan Polisi di Kementerian
-
Dakwaan Jaksa: Dana Hibah Pariwisata Sleman Diduga Jadi 'Bensin' Politik Dinasti Sri Purnomo
-
LPSK Bahas Optimalisasi Restitusi Korban Tindak Pidana bersama Aparat Hukum
-
Komisi X DPR Respons Kabar 700 Ribu Anak Papua Tak Sekolah: Masalah Serius, Tapi Perlu Cross Check
-
Soroti Perpol Jabatan Sipil, Selamat Ginting: Unsur Kekuasaan Lebih Ditonjolkan dan Mengebiri Hukum
-
Gelar Perkara Khusus Rampung, Polisi Tegaskan Ijazah Jokowi Asli, Roy Suryo Cs Tetap Tersangka!
-
Gibran ke Korban Bencana Aceh: Tunggu ya, Kami Pasangkan Starlink
-
Soroti Bencana Sumatra, Rano Karno: Jakarta Kirim Bantuan Lewat Kapal TNI AL