Suara.com - Kamala Harris menyebut Donald Trump sebagai "fasis" pada hari Rabu dan memperingatkan bahwa saingannya dalam pemilihan umum AS semakin tidak stabil saat ia menanggapi pujian yang dilaporkan Trump terhadap Adolf Hitler di sebuah acara balai kota.
Kritik pedas dari Demokrat itu muncul saat ia menjawab pertanyaan pemilih tentang kesesuaian Trump untuk jabatan dan pernyataan masa lalunya di acara yang diselenggarakan CNN di Pennsylvania yang harus dimenangkan.
Mengakui kekhawatiran pemilih tentang berbagai isu pemilihan utama, wakil presiden itu berkata: "Mereka juga peduli dengan demokrasi kita dan tidak memiliki presiden Amerika Serikat yang mengagumi diktator dan seorang fasis."
Naluri politik Trump sudah menjadi topik utama diskusi menyusul pengungkapan dari kepala stafnya yang paling lama menjabat, John Kelly, tentang pujian Republikan itu terhadap diktator Nazi dan militernya dalam Perang Dunia II.
Veteran Irak yang terhormat itu mengatakan kepada The New York Times bahwa Trump mengatakan bahwa Hitler juga melakukan beberapa hal baik dan bahwa alih-alih militer AS, ia menginginkan jenderal seperti yang dimiliki Adolf Hitler.
Dengan meningkatnya kekhawatiran para pesaing Trump tentang kesediaannya untuk menghormati demokrasi Amerika, Kelly juga mengulangi peringatannya bahwa ia yakin mantan bosnya "tentu saja termasuk dalam definisi umum fasis."
Pada acara utama CNN-nya, Harris mengutip sejumlah mantan pejabat pemerintahan Trump, termasuk penasihat keamanan nasional dan wakil presidennya, yang telah memperingatkan bahwa Trump tidak boleh kembali menjabat.
"Mereka telah mengatakan secara eksplisit bahwa ia menghina Konstitusi Amerika Serikat," katanya. "Mereka telah mengatakan bahwa ia tidak boleh lagi menjabat sebagai presiden Amerika Serikat."
Ia menambahkan: "Saya yakin Donald Trump membahayakan kesejahteraan dan keamanan Amerika."
Baca Juga: Survei Pilpres AS Terbaru, Kamala Harris Unggul Tipis dari Donald Trump
Trump, yang menolak tampil di balai kota CNN-nya sendiri, membalas rapat umum di Georgia, negara bagian kunci yang dimenangkan oleh pria Republik berusia 78 tahun itu pada tahun 2016 dan kemudian kalah tipis dari Presiden Joe Biden empat tahun kemudian.
Ia menyerang Harris atas kebijakan ekonominya dan menggunakan kembali slogannya dari hari-harinya di acara realitas TV NBC "The Apprentice" saat ia mendesak orang banyak di Duluth untuk memberi tahu Harris: "Anda dipecat!"
"Anda harus bangkit dan memberi tahu Kamala Harris bahwa, 'Kamala, Anda telah melakukan pekerjaan yang buruk. Anda yang terburuk yang pernah ada. Tidak pernah ada orang seperti Anda... Kamala, Anda dipecat. Keluar,'" gerutunya.
Berita Terkait
-
Barack Obama Ngerap Lagu Eminem di Kampanye Kamala Harris, Disambut Sorak-sorai Massa Pendukung
-
"Orang yang Menyebalkan!", Donald Trump dan Obama Saling Serang Jelang Pilpres AS
-
Bill Gates Sumbang Rp775 Miliar untuk Dukung Kamala Harris
-
Gara-gara Israel Serang Jalur Gaza, Warga Keturunan Arab-Amerika Pilih Donald Trump, Alasannya Menohok
-
Survei Pilpres AS Terbaru, Kamala Harris Unggul Tipis dari Donald Trump
Terpopuler
- 5 HP RAM 8 GB Memori 256 GB Harga Rp1 Jutaan, Terbaik untuk Pelajar dan Pekerja
- 7 Sepatu Adidas Diskon hingga 60% di Sneakers Dept, Cocok Buat Tahun Baru
- 5 Mobil Bekas yang Anti-Rugi: Pemakaian Jangka Panjang Tetap Aman Sentosa
- Diminta Selawat di Depan Jamaah Majelis Rasulullah, Ruben Onsu: Kaki Saya Gemetar
- Kencang bak Ninja, Harga Rasa Vario: Segini Harga dan Konsumsi BBM Yamaha MT-25 Bekas
Pilihan
-
Kaleidoskop Sumsel 2025: Menjemput Investasi Asing, Melawan Kepungan Asap dan Banjir
-
Mengungkap Gaji John Herdman dari PSSI, Setara Harga Rumah Pinggiran Tangsel?
-
Aksi Adik Kandung Prabowo yang Makin Mencengkeram Bisnis Telekomunikasi
-
Sesaat Lagi! Ini Link Live Streaming Final Futsal ASEAN 2025 Indonesia vs Thailand
-
Cerita 1.000 UMKM Banyuasin: Dapat Modal, Kini Usaha Naik Kelas Berkat Bank Sumsel Babel
Terkini
-
Fraksi Partai Nasdem Dukung Pilkada Lewat DPRD: Sesuai Konstitusi dan Pancasila
-
DPR Desak KPK Jelaskan Penghentian Penyelidikan Kasus Aswad Sulaiman Secara Transparan
-
Hadapi Tantangan Geografis, Pendidikan dan Kesejahteraan Anak di Maluku Utara Jadi Fokus
-
AMAN Catat Konflik 202 Ribu Hektare Wilayah Adat Bengkulu Sepanjang 2025
-
Harapan Publik Tinggi, KPK Tegaskan Penghentian Kasus Aswad Sulaiman Berbasis Alat Bukti
-
Rentetan Kecelakaan Kerja di Galangan PT ASL Shipyard Kembali Terjadi, Polisi Turun Tangan
-
Viral Sekelompok Orang Diduga Berzikir di Candi Prambanan, Pengelola Buka Suara
-
Bahlil Lahadalia Jamu Cak Imin dan Zulhas Hingga Dasco di Kediamannya, Bahas Apa?
-
Tak Bisa Beli Roti Gegara Cuma Punya Uang Tunai: Kenapa Toko Lebih Suka Cashless?
-
Mendagri: Pemerintah Siapkan Bantuan Renovasi dan Hunian bagi Warga Terdampak Bencana Sumatra