Suara.com - Pasangan calon Gubernur dan calon Wakil Gubernur Jakarta nomor urut 1 Ridwan Kamil (RK) dan Suswono dinilai memiliki strategi paling banyak dibandingkan dua lawannya. Akan tetapi berdasarkan catatan WALHI, program yang direncanakan RK-Suswono itu dinilai tidak adil bagi masyarakat Jakarta.
Koordinator kampanye WALHI Jakarta, Muhammad Aminullah mengatakan bahwa RK-Suswono justru lebih 'galak' kepada masyarakat daripada pelaku industri yang juga menghasilkan sampah dari proses produksinya.
"Cenderung fokus pada intervensi sektor rumah tangga. Jadi rumah tangga dianggap sumber sampah yang perlu dilakukan misalnya edukasi, intervensi. Sementara, sumber lain misalnya dalam industri justru jadi entitas yang dianggap layak dapat insentif," ujar pria yang akrab disapa Anca itu dalam konferensi pers virtual, Senin (28/10/2024).
WALHI menilai bahwa RK-Suswono justru mengesampingkan pertanggungjawaban industri terhadap pengelolaan sampah mandiri. Sebab, tanpa memberikan insentif, industri memang wajib mengelola sampah bekas produksinya.
Aturan tersebut sebagaimana tercatat dalam Undang-Undang 18 tahun 2008 tentang pengelolaan sampah.
"Ini jelas mengatakan industri pelaku usaha dan produsen bertanggungjawab terhadap sampah, punya kewajiban terhadap sampah. Dengan pengadaan insentif justru akan mengalihkan tanggungjawab lingkungan dari perusahaan ke masyarakat dan justru membuat sektor industri lebih nyaman atau lebih enak," kata Anca.
Janji RK-Suswono memberikan insentif kepada industri yang berhasil mengelola sampah tersebut tentu akan menggunakan uang pajak yang dibayar oleh masyarakat. Itu sebabnya, Walhi menilai kalau rencana program tersebut menjadi tidak adil bagi masyarakat.
"Cagub justru mengalihkan pajak masyarakat untuk beri insentif ke perusahaan yang dapat kelola sampah. Ini satu ketidakadilan di mana seharusnya industri kelola sampah sendiri tapi justru masyarakat yang dibebani melalui pajak yang diberikan ke industri lewat insentif," tuturnya.
Baca Juga: Cecar Rano Karno Soal IPM Banten Turun, RK: Jadi Pemimpin Tak Perlu Cari-cari Alasan
Berita Terkait
-
Mayoritas Dipasok Luar Daerah, Jurus RK-Suswono Amankan Pasokan Pangan di Jakarta
-
Cecar Rano Karno Soal IPM Banten Turun, RK: Jadi Pemimpin Tak Perlu Cari-cari Alasan
-
Janji Dharma-Kun Kepada Pekerja: Kaji Ulang Nominal UMP Jakarta dan Hapus Batas Usia Pelamar Kerja
-
Disinggung Pramono Gagal Bangun Disneyland di Cikarang, RK: Tugas Pemimpin itu Bermimpi
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
- 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
- 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
Pilihan
-
Tragedi Pilu dari Kendal: Ibu Meninggal, Dua Gadis Bertahan Hidup dalam Kelaparan
-
Menko Airlangga Ungkap Rekor Kenaikan Harga Emas Dunia Karena Ulah Freeport
-
Emas Hari Ini Anjlok! Harganya Turun Drastis di Pegadaian, Antam Masih Kosong
-
Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
-
Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
Terkini
-
Targetkan 400 Juta Penumpang Tahun 2025, Dirut Transjakarta: Bismillah Doain
-
Sejarah Terukir di Samarkand: Bahasa Indonesia Disahkan sebagai Bahasa Resmi UNESCO
-
Tolak Gelar Pahlawan Soeharto, Koalisi Sipil Ungkap 9 Dosa Pelanggaran HAM Berat Orde Baru
-
Judi Online Lebih Ganas dari Korupsi? Menteri Yusril Beberkan Fakta Mengejutkan
-
Bangunan Hijau Jadi Masa Depan Real Estate Indonesia: Apa Saja Keuntungannya?
-
KPK Tangkap Gubernur Riau, PKB 'Gantung' Status Abdul Wahid: Dipecat atau Dibela?
-
Sandiaga Uno Ajak Masyarakat Atasi Food Waste dengan Cara Sehat dan Bermakna
-
Mensos Gus Ipul Tegaskan: Bansos Tunai Harus Utuh, Tak Ada Potongan atau Biaya Admin!
-
Tenaga Ahli Gubernur Riau Serahkan Diri, KPK Periksa 10 Orang Terkait OTT
-
Stop Impor Pakaian Bekas, Prabowo Perintahkan Menteri UMKM Cari Solusi bagi Pedagang Thrifting