Suara.com - Rencana Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Dikdasmen) memasukan pelajaran coding ke dalam kurikulum belajar mulai tingkat SD dan SMP bisa jadi bukan hal baru bagi orang tua murid. Sebabnya, sejumlah sekolah sejatinya telah lebih dulu mengajarkan pelajaran coding kepada para siswanya.
Sehingga, orang tua murid pun tak sulit untuk menyambut baik rencana pemerintah karena merasa tak lagi asing dengan pelajaran pemprograman komputer tersebut. Pendapat itu salah satunya disampaikan oleh Desi, warga Kabupaten Bekasi, yang mengaku kalau sekolah anaknya salah satu yang sudah memberikan materi coding.
"Engga apa-apa di kasih pelajaran coding, selagi itu bermanfaat buat murid dan memang sudah zamannya sekarang anak-anak belajar coding. Karena di sekolah anak saya pun sudah ada pelajaran coding," cerita Desi kepada Suara.com, dihubungi Rabu (13/11/2024).
Desi mengungkapkan kalau anaknya kini bersekolah di SMP Islam Terpadu Mutiara hikmah di Tambun Selatan, Kabupaten Bekasi. Dia melihat tak ada kesulitan berarti yang dijalani anaknya selama diberikan pembelajaran coding di sekolah.
Selain itu, fasilitas komputer untuk mengerjakan coding juga telah disediakan oleh sekolah. Lantaran faktor tersebut, Desi membenarkan kalau biaya sekolah anaknya terasa lebih mahal dibandingkan SMP lain yang ada pelajaran coding.
"Anak saya masih baru belajar coding karena baru kelas 1 SMP. Jadi belum disuruh bikin karya apa-apa, masih tahap pengenalan coding," tuturnya.
Pengenalan digital pada anak sejak dini juga turut didukung oleh Santi yang saat ini tengah gencar mencari SD yang paling tepat untuk anak sulungnya. Warga Bogor itu merasa kalau target pemerintah untuk meningkatkan kesadaran digitalisasi kepada siswa memang relevan dengan perkembangan zaman.
"Untuk AI atau coding memang selalu gencar jadi bahan perbincangan cuma diharapkan pemerintah juga matang dan komprehensif ya menerapkan kurikulumnya," kata Santi.
Walau begitu, bagi Santi sendiri, adanya pelajaran coding maupun AI tidak dijadikan daya tarik utama dalam memilih sekolah untuk anak. Karena menurutnya, pendidikan tentang akhlak serta kualitas sekolah jauh lebih penting.
Di sisi lain, dia juga berharap rencana penambahan pelajaran coding tersebut tidak menimbulkan kesenjangan kualitas maupun biaya sekolah.
"Jangan ada kesenjangan, jangan cuma yang bisa bayar mahal doang dapet akses mata pelajaran AI/coding," ujarnya.
Santi merasakan bahwa biaya pendidikan di Indonesia masih terasa mahal. Itu sebabnya, ada kekhawatiran bila nanti ada penambahan pelajaran coding yang memerlukan fasilitas komputer dan akses internet lebih mumpuni akan mengakibatkan kenaikan biaya sekolah juga.
"Harga masuk sekolah sebenernya udah selangit, ya kalau nambah biaya lagi sedih juga sih. Makannya, matang-matang lah (susun kurikulum) jangan ngerugiin rakyat," tutur Santi.
Berita Terkait
-
Kritik Usulan Pelajaran Coding Sejak SD, Pakar Pendidikan: Penguatan Karakter dan Literasi Lebih Penting!
-
Sudah Titip Menteri, Gibran Ingin Siswa SD-SMP Diberi Pelajaran Coding Biar Tak Kalah dari India
-
Gibran Minta Ada Pelajaran Coding dan AI Diajarkan Mulai SD, Mendikdasmen Siapkan Pembaharuan Kurikulum
-
Seru! Ajang Codero National Competition 2024: Uji Skill Coding dan Kreativitas Robot
-
Cara Membuat Chatbot GPT Sendiri Tanpa Coding
Terpopuler
- 7 Motor Matic Paling Nyaman Buat Touring di 2026: Badan Anti Pegal, Pas Buat Bapak-bapak
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- 3 Pilihan Mobil Bekas Rp60 Jutaan: Irit BBM, Nyaman untuk Perjalanan Luar Kota
Pilihan
-
Dampingi Presiden, Bahlil Ungkap BBM hingga Listrik di Sumbar Tertangani Pasca-Bencana
-
UPDATE Klasemen SEA Games 2025: Indonesia Selangkah Lagi Kunci Runner-up
-
6 Mobil Bekas Paling Cocok untuk Wanita: Lincah, Irit, dan Punya Bagasi Cukup
-
OJK Awasi Ketat Pembayaran Pinjol Dana Syariah Indonesia yang Gagal Bayar
-
Jejak Emas Rakyat Aceh Bagi RI: Patungan Beli Pesawat, Penghasil Devisa & Lahirnya Garuda Indonesia
Terkini
-
6 Fakta Wali Kota Medan Kembalikan 30 Ton Beras Bantuan UEA, Nomor 6 Jadi Alasan Utama
-
Cas Mobil Listrik Berujung Maut, 5 Nyawa Melayang dalam Kebakaran di Teluk Gong
-
Warga Aceh Kibarkan Bendera Putih, Mendagri Tito Minta Maaf
-
Menko PMK Pratikno: Dana LPDP Harus Perkuat Riset dan Ekosistem Pendidikan Nasional
-
OTT KPK di Bekasi, Bupati Ade Kuswara dan Ayahnya Disebut Ikut Diamankan
-
Gurita Harta Rp79 M Bupati Bekasi Ade Kuswara Kunang yang Kena OTT KPK, dari 31 Tanah ke Mustang
-
SPPG Dibangun dengan Konsep One-Flow Direction dan Sistem Cold Chain Modern
-
Profil Ade Kuswara Kunang, Bupati Milenial Bekasi yang Karirnya Kini 'Disegel' KPK
-
Setiap Provinsi Akan Punya Dapur MBG, Kementerian PU Percepat Pembangunan SPPG
-
Pramono Anung soal WFA Akhir Tahun: Pelayanan Publik Tetap Jalan, Petugas Frontline Wajib Masuk