Suara.com - Bagi para pemimpin dunia dan diplomat di KTT G20 di Rio de Janeiro, Presiden terpilih AS Donald Trump adalah sosok yang tidak boleh disebutkan namanya.
Hampir tidak ada yang akan menyebut langsung calon penghuni Gedung Putih, meskipun pertemuan itu masih dibayang-bayangi rencananya untuk kembali berkuasa.
Para pemimpin justru berbicara dengan istilah-istilah tersirat tentang "pemerintahan berikutnya," "turbulensi," dan "perubahan."
Namun, jelas apa yang mereka maksud, meskipun mereka berusaha menghindari perselisihan dengan pria yang akan bekerja di Ruang Oval mulai 20 Januari.
Presiden Prancis Emmanuel Macron, yang berusaha keras untuk memenangkan hati Trump selama masa jabatan pertama presiden Amerika itu, membuat komentar terselubung di KTT itu tentang tarif dan iklim.
"Setiap fragmentasi atau keretakan tatanan internasional oleh kebijakan tarif yang dilakukan oleh pihak yang paling kuat hanya akan membuat pihak lain tidak menghormatinya," kata Macron -- tanpa menyebut nama Trump.
Trump telah berjanji untuk mengenakan tarif yang sangat tinggi pada impor ke Amerika Serikat, termasuk pada barang-barang dari Eropa dan sebanyak 60 persen pada barang-barang dari Tiongkok.
Macron juga merujuk pada kebijakan iklim yang "rapuh", dengan Trump mengancam akan menarik Amerika Serikat keluar dari perjanjian Paris yang bertujuan untuk mengurangi pemanasan global.
Hal yang sama terjadi setiap kali para pemimpin berbicara, karena mereka tampaknya memperlakukan Trump seperti penjahat Voldemort dalam film dan buku Harry Potter, yang namanya tidak dapat disebutkan oleh para pahlawan.
Baca Juga: 'Tak Akan Mundur Sejengkal Pun' Iran Buka Peluang Berunding dengan Donald Trump
Kepala PBB Antonio Guterres menghindari penyebutan langsung Trump ketika ia berbicara tentang peran AS yang "sangat penting" pada iklim dan bagaimana ia "sangat yakin" bahwa Amerika akan "bergerak ke arah aksi iklim."
Satu-satunya tempat wajah Trump dapat terlihat adalah pada plakat yang dipegang oleh para pengunjuk rasa di luar tempat pertemuan puncak, dan pada umpan media sosial presiden sayap kanan Argentina yang mendukung Trump.
Javier Milei mengunggah ulang meme yang membandingkan foto dirinya bertemu Trump yang tersenyum di resor Mar-a-Lago setelah pemilihan, dengan foto Milei di samping Presiden Brasil Luiz Inacio Lula da Silva yang berwajah muram.
Di balik layar, para pejabat bersikap hati-hati.
Seorang diplomat Eropa mengatakan bahwa benua itu telah "bekerja sama dengannya sebelumnya" dan akan melakukannya lagi.
Para pejabat AS berulang kali menegaskan bahwa nama Trump tidak muncul dalam pertemuan terakhir Presiden Joe Biden yang akan lengser dengan para mitranya, atau bahkan bahwa itu merupakan pertimbangan utama.
Berita Terkait
-
Blak-blakan Pakar Sebut Putin Siapkan Strategi Hadapi Trump, Termasuk Rencana Membunuh Zelensky?
-
Erdogan Tolak Presiden Israel Gunakan Ruang Udara Turki
-
Fenomena "Trump Dance": Dari Kampanye Politik Hingga Lapangan Golf Internasional
-
Donald Trump Bakal 'Babat Habis' Imigran Ilegal
-
'Tak Akan Mundur Sejengkal Pun' Iran Buka Peluang Berunding dengan Donald Trump
Terpopuler
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 7 Mobil Bekas Favorit 2025: Tangguh, Irit dan Paling Dicari Keluarga Indonesia
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 25 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 1 November: Ada Rank Up dan Pemain 111-113
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
Pilihan
-
Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
-
Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
-
5 HP RAM 12 GB Paling Murah, Spek Gahar untuk Gamer dan Multitasking mulai Rp 2 Jutaan
-
Meski Dunia Ketar-Ketir, Menkeu Purbaya Klaim Stabilitas Keuangan RI Kuat Dukung Pertumbuhan Ekonomi
-
Tak Tayang di TV Lokal! Begini Cara Nonton Timnas Indonesia di Piala Dunia U-17
Terkini
-
Dorong Kedaulatan Digital, Ekosistem Danantara Perkuat Infrastruktur Pembayaran Nasional
-
AJI Gelar Aksi Solidaritas, Desak Pengadilan Tolak Gugatan Mentan Terhadap Tempo
-
Temuan Terbaru: Gotong Royong Lintas Generasi Jadi Kunci Menuju Indonesia Emas 2045
-
PSI Kritik Pemprov DKI Pangkas Subsidi Pangan Rp300 Miliar, Dana Hibah Forkopimda Justru Ditambah
-
Penerima Bansos di Jakarta Kecanduan Judi Online, DPRD Minta Pemprov DKI Lakukan Ini!
-
Pecalang Jakarta: Rano Karno Ingin Wujudkan Keamanan Sosial ala Bali di Ibu Kota
-
5 Fakta OTT KPK Gubernur Riau Abdul Wahid: Barang Bukti Segepok Uang
-
Di Sidang MKD: Ahli Sebut Ucapan Ahmad Sahroni Salah Dipahami Akibat Perang Informasi
-
TKA 2025 Hari Pertama Berjalan Lancar, Sinyal Positif dari Sekolah dan Siswa di Seluruh Indonesia
-
Aktivis Serukan Pimpinan Pusat HKBP Jaga Netralitas dari Kepentingan Politik