Suara.com - Rencana Presiden Rusia Vladimir Putin untuk menghadapi potensi kembalinya Donald Trump ke Gedung Putih semakin jelas terlihat.
Menurut Profesor Anthony Glees, seorang pakar hubungan dunia dan intelijen dari University of Buckingham, Putin tengah mempersiapkan langkah-langkah strategis karena tahu bahwa kesepakatan damai Trump dengan Ukraina akan gagal.
Profesor Glees menyoroti persetujuan Putin atas doktrin nuklir baru sebagai langkah antisipatif.
"Putin tahu kesepakatan ini tidak akan bernilai apa pun dan setelah beberapa saat akan berusaha mengambil alih seluruh Ukraina dan membunuh Zelensky sebagai gantinya," jelas Glees.
Trump, yang sebelumnya berjanji untuk mengakhiri dukungan besar-besaran AS kepada Ukraina dan menuntaskan perang, diperkirakan akan memberikan keuntungan besar bagi Rusia.
“Trump percaya perdamaian dapat dicapai dengan memberikan apa yang diinginkan diktator, seperti Neville Chamberlain. Sejarah menunjukkan betapa berbahayanya pendekatan ini,” lanjut Glees.
Dalam doktrin terbarunya, Putin menyatakan siap meluncurkan serangan nuklir jika merasa terancam oleh negara konvensional yang didukung oleh kekuatan nuklir, seperti AS atau Inggris. Medvedev, Wakil Ketua Dewan Keamanan Rusia, memperingatkan bahwa penggunaan rudal dari aliansi NATO ke wilayah Rusia bisa memicu Perang Dunia Ketiga.
“Ini adalah ancaman serius. Rusia memiliki hak untuk melakukan serangan balasan dengan senjata pemusnah massal," tegasnya.
Glees mengkhawatirkan lemahnya kekuatan konvensional Barat dan mendesak Inggris serta Uni Eropa untuk memperkuat persenjataan mereka.
Baca Juga: Inggris Kecam Ancaman Nuklir Rusia, Tegaskan Dukungan Penuh untuk Ukraina
“Kita harus memperkuat pertahanan secepat mungkin. Sayangnya, kita mungkin tidak dapat mencegah Trump menyerahkan Ukraina kepada Putin,” katanya.
Sementara itu, perkembangan terbaru menunjukkan bahwa enam rudal jarak jauh Ukraina berhasil menghantam fasilitas militer Rusia. Walau respons nuklir tidak langsung terjadi, ketegangan meningkat. Glees menekankan pentingnya perlawanan terhadap ancaman Putin, memperingatkan bahwa kita sedang “memperjuangkan cara hidup kita.”
Berita Terkait
-
Inggris Kecam Ancaman Nuklir Rusia, Tegaskan Dukungan Penuh untuk Ukraina
-
Putin Longgarkan Batasan Penggunaan Senjata Nuklir, Dunia Cemas Perang Dunia Ketiga di Depan Mata!
-
Fenomena "Trump Dance": Dari Kampanye Politik Hingga Lapangan Golf Internasional
-
Donald Trump Bakal 'Babat Habis' Imigran Ilegal
-
Rusia Dikecam Inggris Setelah Veto Resolusi Gencatan Senjata Sudan di PBB
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
Pilihan
-
Kendal Tornado FC vs Persela Lamongan, Manajemen Jual 3.000 Tiket
-
6 Rekomendasi HP Murah Rp 3 Jutaan dengan Kamera Terbaik September 2025
-
Wakil Erick Thohir Disebut jadi Kandidat Kuat Menteri BUMN
-
Kursi Menteri BUMN Kosong, Siapa Pengganti Erick Thohir?
-
Otak Pembunuhan Kacab Bank, Siapa Ken si Wiraswasta Bertato?
Terkini
-
'Keterangan Anda Berubah!' Detik-detik Saksi PT Poison Ditegur Hakim di Sidang Sengketa Tambang
-
Saatnya 'Perbarui' Aturan Main, DPR Genjot Revisi Tiga UU Kunci Politik
-
Noel Dikabarkan Mau Jadi Justice Collaborator, KPK: Belum Kami Terima
-
Jejak Korupsi Noel Melebar, KPK Bidik Jaringan Perusahaan PJK3 yang Terlibat Kasus K3
-
Anggotanya Disebut Brutal Hingga Pakai Gas Air Mata Kedaluarsa Saat Tangani Demo, Apa Kata Kapolri?
-
Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
-
Dikabarkan Hilang Usai Demo Ricuh, Bima Permana Ditemukan di Malang, Polisi: Dia Jualan Barongsai
-
Berawal dari Rumah Gus Yaqut, KPK Temukan Jejak Aliran Dana 'Janggal' ke Wasekjen Ansor
-
Urai Penumpukan Roster CPMI Korea Selatan, Menteri Mukhtarudin Siapkan Langkah Strategis
-
KPK Kecolongan, Apa yang Dibocorkan Ustaz Khalid Basalamah Terkait Korupsi Kuota Haji?